Sabtu, 29 November 2008

KADER KESEHATAN AISYIYAH IKUT TANGGULANGI TUBERCLOSIS DI SUMUT



Medan - Kader kesehatan ’Aisyiyah ikut melakukan upaya penanggulangan Tuberklosis (TB) di Sumatera Utara. Upaya itu dilakukan melalui kegiatan advokasi dan pelatihan mubaligh motivator Muhammadiyah – Aisyiyah dalam penanggulangan TB dengan strategi DOTS ( Directly Oberserved Treatment Shortcourse) yang dilaksanakan 28 – 30 Nopember di Medan, Kegiatan yang dihadiri peserta dari 13 kabupaten kota itu diharapkan dapat mendorong pemahaman yang lebih baik dari masyarakat terhadap penggulangan TB.

Pimpinan Pusat Aisyiyah Dra. Sri Hartati Apt yang membuka pelatihan itu mengatakan besarnya permasalahan yang ditimbulkan oleh penyakit TB mengharuskan semua pihak untuk berkomitmen dan bekerjasama dalam penanggulangannya. Hartati menyebutkan bahwa TB adalah penyakit berbahaya yang mudah menular. Disebutkan, bahwa sejakn tahun1993 WHO sudah mencanangkan kedaruratan global tuberkulosis. Pada tahun 2006 ada sekiatr 9,2 juta penderita TB di dunia dan separuhnya berada di China, India dan Indonesia. “ Inilah yang melatarbelakangi Aisyiyah ikut berperan serta mengatasi TB,” jelas Hartati.

Dra Sri Hartati menyebutkan forum advokasi dan pelatihan mubaligh serta pimpinan Aisyiyah dilaksanakan atas kerjasama Depertemen Kesehatan RI dan The Global Fund dalam ”Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan TB” Berbagai bentuk kegiatan yang dilaksanakan antara lain pelatihan bagi para tenaga kesehatan di Rumah Sakit dan Balai Kesehatan dengan tujuan pelayanan kesehatan bagi penderita TB lebih terfokus yaitu dengan merealisasikan ”Klinik DOTS di rumah sakit dan balai pengobatan Muhammadiyah – Aisyiyah.

Hartati mengatakan, mubaligh dan mubalighot merupakan komponen penting yang dimiliki Muhammadiyah-Aisyiyah untuk melakukan penurunan jumlah penderita TB serta mencegah munculnya penderita TB baru.

Sementara itu Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Utara Dr. Surya Drama (Kasubdit Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan/P2PL) menyebutkan salah satu indikasi meningkatkan TB dapat dilihat dari meningkatnya penderita HIV. Virus yang menyerang paru-paru itu penderitanya di Sumatera Utara masih cukup tinggi. Untuk itulah, peran serta Aisyiyah yang peduli terhadap penanggulangan TB ini perlu diapresiasi dengan baik.

Dinas Kesehatan akan selalu ikut membantu dan mendorong upaya-upaya Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam meningkatkan kesadaran dan kualitas kesehatan masyarakat. “Selesainya pelatihan ini berarti akan menambah jumlah kader kesehatan di Sumatra Utara yang dapat menekan jumlah penderita TB,” sebut Surya Drama.

Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumut, Dra. Nurzannah M.Ag pada kegiatan advokasi dan pelatihan itu mengatakan peran serta keterlibatan mubligh dan kader Aisyiyah dalam menanggulangi TB serta berbagai jenis penyakit lainnya adalah wujud dari kepedulian Muhammadiyah-Aisyiyah dalam meningkatkan kulitas kesehatan masyarakat. Dra. Nurzannah menyebutkan, Muhammadiiyah-Aisyiyah sudah membangun Rumah Sakit, Balai Pengobatan, Klinik dan Posyandu. Berbagai kegiatan pelayanan kesehatan pun dilakukan dengan pemberian pemeriksaan dan pengobatan gratis.

Advokasi dan Pelatihan Mubligh/Mubalighot serta Pimpinan Muhammadiyah - Aisyiyah dan orto itu diikuti sebanyak 50 peserta dari 13 Pimpinan Daerah ( Medan, Binjai, Langkat, Sergei, Deli Serdang, Tebingtinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu dan Tanjung Balai). (Yuniar R. Yoga /Sek PWA MKLH-SU)
Selengkapnya.....

Selasa, 25 November 2008

AISYIYAH GELAR SARASEHAN ULAMA DAN WORKSHOP TENAGA ADVOKASI IMUNISASI




Medan – Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Majelis Kesehatan dan Lingkungan Hidup, Sumatera Utara kembali menggelar kegiatan sarasehan dan workshop tenaga advokasi imunisasi ‘Aisyiyah. Kegiatan yang berlangsung sehari itu dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jl SMRaja, Sabtu (22/11) lalu dibuka secara resmi oleh PWA Dra Hj.Sulhati Syam.

Hadir pada acara itu para ketua majelis dan ketua lembaga serta utusan dari 13 Pimpinan Daerah Aisyiyah se-Sumatera Utara ( Medan, Binjai, Langkat, Sergei, Deli Serdang, Simalungun, Tebinggtinggi, Pematang Siantar, Labuhan Batu, Asahan, Tapanuli Selatan, Tanjung Balai, da Karo ) serta Muballigh Muhammadiyah yang ada di Kota Medan.

Ketua PWA Aisyiyah Dra. Hj. Sulhati Syam dalam sambutan pembukaannya kegiatan itu mengatakan, bahwa program kesehatan yang dilakukan pemerintah diharapkan sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Dua kegitan yang dilakukan pada hari ini adalah dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menurunkan angka kematian ibu melahirkan serta menurunkan angka kematian balita.

Kata Sulhati, dengan melakukan imunisasi yang benar diharapkan kualitas hidup itu dapat ditingkatkan. Sejauh ini, keadaran masyarakat akan imunisasi, khususnya di pedesaan masih rendah sehingga Aisyiyah melalui kader kesehatannya diharapkan dapat memberikan penyadaran yang lebih baik.

Menjelaskan tentang program penting lain yang sedang dilakukan pemerintah adalah : (1) sistem transfusi darah yang baik, (2) pembinaan SDM yang berkualitas (dokter, bidang dan teknisi kesehatan), (3) pemberian obat dan kualitasnya, (4) serta program perbaikan gizi.

Dra. Hj. Sulhati menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinggi atas kerjasama sinergi : PP Aisyiyah, PWASU dan MCCI-IP. Diharapkan kerjasama ini dapat memberikan kemusyalahatan kepada masyarakat banyak.

INDONESIA SEHAT 2010

Sementara itu, manajemen MCCI/IP Medan, Dr Afsari Diana MARS dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Aisyiyah atas kerjasama yang dilakukan selama ini. Kegiatan Sarasehan dan Workshop kali ini adalah program kerjasama Aisyiyah – MCCI/IP tahap II. Aisyiyah yang memiliki peran yang penting telah melaksanakan tugas peningkatan kualitas kesehatan dengan baik.

Dr. Afsari Diana menyebutkan Aisyiyah adalah mitra MCCI/IP yang dinilai paling aktif dan sukses dalam melaksanakan seluruhn kegiatan baik yang dilaksanakan dalam kontrak MCCI/IP maupun yang diinisiasi oleh internal Aisyiyah Sumatera Utara. Drs. Afsari berharap kerja keras dan kerja sinergi ini diharapkan dapat menyelamatkan generasi bangsa melalui imunisasi serta menyukseskan usaha pencapaian Indonesia sehat tahun 2010.

Materi Sarasehan oleh Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Utara dengan topik Kebijakan, Strategi dan Tantangan Peningkatan Program Imunisasi di 8 Derah disampaikan oleh Dr. Surya Dharma. Ia berharap peran ulama di daerah ini dapat memberikand aya dorong yang lebih besar bagi penyadaran umat terhadap kesehatan.

Pemerintah melalui Dinas Kesehatan periode 2007 – 2011 akan melaksanakan berbagai kegiatan strategis, yakni : Pelayanan imunisasi terintegrasi dalam sistem pelayanan kesehatan, Advokasi Komunikasi & Mobilisasi Sosial, Surveilans, Vaccine provision, Manajemen Program dan Logistik, Pemerataan UCI desa dengan memanfaatkan PWS, Pendekatan risiko (high risk approach) dan introduksi Vaksin Baru dalam mencapai target MNTE, ERAPO, REDCAM, Meningkatkan mutu pelayanan (Uniject utk HB<7hr,>Yuniar R. Yoga /Sekr MKLH SU)

Selengkapnya.....

Senin, 24 November 2008

2080, SEPARUH PENDUDUK DUNIA TERANCAM TIDAK MENDAPATKAN AIR BERSIH


Berhematlah terhadap air. Alasannya, pada 2080, separo penduduk dunia terancam tidak bisa menerima pasokan air bersih. Itu terjadi kalau perubahan iklim terus memburuk.Peringatan tersebut disampaikan para pakar yang menghadiri Konferensi Air Regional Tingkat Asia Pasifik yang dihelat di Kuala Lumpur, Malaysia. Salah seorang pembicara, Profesor Wong Poh Poh dari National University of Singapore, mengatakan bahwa pemanasan global sangat potensial mengacaukan pola aliran air.

Selain itu juga bisa meningkatkan bencana banjir, kekeringan, dan badai. Ketiga bencana tersebut pada akhirnya mengakibatkan berkurangnya persediaan air.Wong juga mengatakan bahwa Intergovernmental Panel on Climate Change atau IPCC di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya telah menyatakan bahwa kekurangan air akan segera terjadi. Pada 2050, diperkirakan terdapat dua miliar orang yang akan mengalami kekurangan pasokan air bersih. Jumlah tersebut akan terus meningkat.

Lantas, pada 2080, kekurangan air akan menimpa 3,2 miliar orang. Jumlah ini adalah tiga kali lipat dari yang ada saat ini. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan saat ini ada 1,1 miliar orang yang tidak mendapat pasokan air bersih.Tidak bisa dimungkiri bila saat ini kondisi tersebut sudah mulai terjadi. Setidaknya, sudah ada warga di beberapa daerah miskin yang harus berjalan berkilo-kilo demi mendapatkan air bersih. Mereka yang tinggal di perkotaan tidak sedikit pula yang menderita suatu penyakit tertentu karena mengonsumsi air yang sumbernya tidak bersih. (AP/dia/ttg)
Selengkapnya.....

MENJAGA WIBAWA MUHAMMADIYAH







Muhammadiyah lahir, tumbuh, dan berkembang menjadi sebesar sekarang ini tidak lain karena sikap istiqamah dalam mengukuhkan jatidirinya selaku gerakan Islam yang berkiprah di lahan dakwah dan tajdid, serta tidak berpolitik-praktis. Dalam menjaga eksistensi Muhammadiyah yang penuh mozaik, laksana mutiara sejarah itu sungguh betapa penting dan berperan optimal kekokohan dan wibawa para pimpinan Muhammadiyah. Para elite Muhammadiyah itu dengan konsisten tetap berdiri di atas prinsip, keyakinan, kepribadian, khittah, dan kebijakan Muhammadiyah di tengah berbagai arus zaman.

Pasang-surut sempat terjadi dalam babakan sejarah tertentu seperti di era keterlibatan dalam Masyumi dan Parmusi, juga pada awal babak reformasi. Namun, secara umum Muhammadiyah tetap berdiri tegak di atas jatidirinya sebagai gerakan dakwah dan tajdid yang berkpirah dalam ranah kemasyarakatan, dan tidak tergoda masuk ke ranah perjuangan politik-kekuasaan yang menjadi lahan partai politik. Namun demikian, Muhammadiyah tetap berperan aktif dalam peran-peran kebangsaan sesuai dengan misi dakwah al-amr bi al-ma’ruf wa al-nahy ‘an al-munkar.

Karakter yang menonjol dari para elite atau tokoh Muhammadiyah dalam menjaga dan mengembangkan gerakan yang membuahkan kebesaran Muhammadiyah tersebut ialah watak atau sifat keterpercayaan di hadapan publik. Masyarakat luas termasuk para pejabat publik di berbagai lini pemerintahan di setiap rezim kekuasaan menaruh kepercayaan pada Muhammadiyah, selain pada karakter dan karya gerakan Islam ini yang tetap istiqamah di jalur dakwah, juga karena para elite atau tokoh Muhammadiyah yang terpercaya. Para elite atau tokoh Muhammadiyah dari Pusat hingga Ranting pada umumnya memiliki sifat-sifat al-amin atau amanah, istiqamah, dan diterima masyarakat.

Di balik kesahajaan para tokoh atau elite Muhammadiyah tersimpan sifat-sifat otentik seperti jujur, dapat dipercaya, dan konsisten antara lisan dan tindakan. Dengan sosok kesahajaan yang terpercaya itulah, maka secara langsung maupun tidak langsung terbangun wibawa para tokoh dan elite Muhammadiyah di mata publik, yang sangat mahal harganya melebihi popularitas dan apa pun yang sifatnya atribut dan simbol lahiriah. Kita dapat menyebut tokoh-tokoh lama Kiai Haji Ahmad Dahlan, Kiai Ibrahim, Kiai Mas Mansur, Ki Bagus Hadikusuma, Buya AR Sutan Mansur, Kiai Badawi, Kiai Haji AR Fakhruddin, dan lain-lain untuk menyebut beberapa nama. Begitu juga dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah di berbagai wilayah/daerah di seluruh tanah air.

Wibawa Muhammadiyah dan tokoh-tokohnya tumbuh dan terbangun melalui proses yang alamiah, yang melekat dalam konsistensi atau sikap istiqamah. Bagaimana hadir dalam kewajaran dan kesungguhan menyebarkan dan memancarkan nilai-nilai kebaikan yang menyatu dalam misi risalah Islam yang diemban di tengah-tengah masyarakat. Bagaimana selalu menjadi obor peneguh dan penerang kehidupan, seberapa pun kelihatan kecil dan tampak sederhana untuk membawa masyarakat atau bangsa pada nilai-nilai kebaikan ke-Islaman. Bagaimana senantiasa menyebarluaskan amalan-amalan Islam yang membawa pada kemurnian sekaligus kemajuan ber-Islam sesuai dengan perkembangan kondisi masyarakat.

Bagaimana membangun relasi dengan siapa pun berdasarkan prinsip kepercayaan dan semata-mata untuk membangun nilai-nilai kebaikan sesuai dengan misi dakwah Muhammadiyah. Sekali Muhammadiyah dan para pemimpinnya menancapkan kepercayaan yang otentik di hadapan masyarakat luas, maka ketika itu pula wibawa Muhammadiyah terbentuk dan menjadi jaminan yang berharga di mahkamah publik.
Mari kita pelihara dan bangun wibawa Muhammadiyah yang otentik dan berharga laksana mutiara, insya Allah gerakan Islam ini akan tetap kokoh di negeri tercinta ini.l HNs
Selengkapnya.....

Selasa, 18 November 2008

Muktamar Nasyiah ke XI Siap Dibuka Meutia Hatta


Makassar- Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI, Meutia Hatta siap membuka Muktamar ke XI Nasyiatul Aisyiah di gedung Celebes Convention Center (CCC), besok pada hari Rabu (19/11/2008). Demikian disampaikan ketua Steering Comitte Muktamar Nasyiatul Aisyiah, Widi Maryati saat ditemui di lobby lantai 1 LAN (Lembaga Administrasi Negara), Antang Makassar, Selasa (18/11/2008).
Menurut Widi, konfirmasi kehadiran Menneg PP Meutia Hatta, telah diterima jauh hari sebelumnya, ”Ibu Meutia Hatta telah mengkonfirmasi kehadiran beliau jauh sebelumnya dan kehadiran beliau merupakan disposisi langsung dari Presiden, sehingga hampir dipastikan akan hadir pada pembukaan Muktamar nanti. Wakil Presiden yang tadinya bersedia hadir, karena ada satu dan lain hal serta soal disposisi langsung Presiden pada Ibu Meutia, Jusuf Kalla akhirnya membatalkan kehadiran” jelasnya.
Lebih lanjut menurut Widi, kehadiran Meutia Hatta di gelaran Muktamar Nasyiah, akan juga mengisi dialog nasional yang akan juga dilaksanakan setelah pembukaan di CCC berlangsung. ”Kita manfaatkan kehadiran Ibu Meutia untuk dapat berdialog langsung dengan peserta Muktamar, untuk dapat para peserta mengetahui lebih jauh program-program Kementrian Pemberdayaan Perempuan,” jelasnya.
Ceramah Menteri menurut Widi, akan berlanjut pada sore harinya yaitu dari Menteri Pemuda dan Olah Raga, Adhyaksa Dault yang akan membahas materi Pemuda dan Masa Depan Bangsa pukul 16.00WITA.
Selengkapnya.....

Senin, 17 November 2008

MKKM & MKLH SUMATERA UTARA GELAR SEMINAR ’HALAL DAN HARAM PRODUK MAKANAN DAN OBAT-OBATAN




Medan, 15/11 - Isu makanan dan obatan tidak halal tetap saja menjadi isu sensitif. Sudah terlalu banyak kasus yang menyangkut dengan makanan dan obat-obatan yang bahan bakunya berasal dari sesuatu yang haram, sebutlah dari nabati hewan seperti babi. Mlai pasta gigi, vietsin dan terakhir adalah cangkang obat (kapsul) yang konon juga berbahan baku babi.

Tentu saja, isu itu adalah sesuatu yang serius, khususnya bagi umat Islam yang mengharamkan babi terkonsumsi. Isu itu pun marak seperti bola api yang panas. Semua orang berkomentar, mulai BPOM, YLKI, LSM dan MUI.

Menyiapi kegelisaran umat itulah kemudian PW Muhammadiyah (melalui MKKM – Majelis Kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat) serta PW Aisyiyah (melalui MLH – Majelis Kesehatan dan Lingkungan Hidup) menggelar seminar sehari dengan topik Halal Haramnya Produk Makanan dan Obat-obatan. Seminar yang diikuti banyak kalangan itu berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumatera Utara, Jln Sisingamngaraja, Jumat (15/11). Kegiatan seminar sehari itu dilaporkan oleh Sekretaris Majelis MKKM Wilayah Drs. Norman.

Selain Direktur Rumah Sakit Pirngadi Medan Dr. H. Syahrial R. Anas MHA bertindak sebagai keynot speaker juga tampil sebagai pembicara adalah; Prof. Dr. Aznan lelo Sp.FK. Ph.D dari LPPOM-MUI Sumut), Prof. Dr. Effendy Delux Putra SU.,Apt (LPPOM-MUI Sumut) dan Drs. Hendra Farma Johar M.Si.,Apt (PT Kimia Farma).

Seminar dibuka secara resmi oleh Ketua PW Aisyiyah Sumatera Utara Dra. Sulhati Syam, mengatakan, ia sangat menyambut baik diselenggarakannya seminar, apalagi seminar kali ini digelar bersama antara Muhammadiyah – Aisyiyah. Diharapkan bahasan seminar tentang halal dan haramnya makanan dan obat-obatan ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas kepada umat.

Seminar sesi pertama menampilkan Prof. Dr. Aznan Lelo dari (LPPOM MUI-Sumut) pada awal presentasinya mengutip surat Al-Baqarah 168, ” Hai sekalian manusia makanlah yang jalal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kami mengikuti langkah-langkah syaithan karena syaithan adalah musuh yang nyata bagimu”. Juga dikutip sebuah hadis, ” barang siapa yang hidup dari makanan yang serba halal, maka cerahlah agamanya, lembut hatinya dan tiada dindang penghalang bagi doa-doanya”.

Aznan Lelo mengungkapkan beberapa kasus menyedihkan di Cina akibat dari susu formula yang mengandung melanin dan berakibat puluhan ribu anak di China harus cuci darah dan meninggal dunia. Aznan juga menjelaskan secara rinci mana makanan dan minuman yang dihalalkan. ”Namun kenyataannya, sebagian besar umat Islam gagal menyadari walaupun bukan berarti mereka sengaja melanggar aturan agama tetapi lebih kepada ketidak tauan akan status kehalanan makanan, minuman dan obat-obatan yang dikonsumsi,” jelas Aznan.

Kemudian Aznan mengungkan bahwa kini banyak beredar obat-obatan yang kapsulnya dibuat dari gelatin ( merupakan olahan protein hewani dari tulang dan jaringan kolagen kulit, tendon dan ligamen. Gelatin sudah biasa digunakan untuk film negtive, softgel, kapsul, pasta gigi, kosmetika, parfum, sabun, berbagai lotion dll. Kata Aznan, khusus untuk kapsul sebenarnya ada gelatin yang halal namun karena kapsul gelatin babi lebih mudah diperoleh, lebih baik kualitasnya dan murah harganya, maka dipakainya gelatin babi sebagai bahan bakunya.

Dari dari LPPOM MUI Sumut Prof. Dr. Effendy de Lux Putra SU Apt tampil pada sesi kedua dengan topik ”halal haramnya produk makanan dan obatan”. Mengutip Q.S An Nahl 115, maka jelas makanan yang diharapkan ada 4 jenis; (1) Bangkai, (2) Darah, (3) Daging Babi, (4) Binatang yang ketika disembelih disebut selain nama Allah.

Kata Effendi, perkembangan zaman menjadikan semakin sulit untuk mengetahui produk makanan bersifat halal. Bila dulu makanan dibuat dengan cara yang sederhana tapi kini makanan diproses lebih rumit. Gelatin misalnya adalah bahan pengental, penstabil makanan yang diesktral dari ototm tulang, kulit dan dapat berasal dari babi, sapi mau pun kambing. Maka bila bahan bakunya berasal dari babi maka makanan itu menjadi haram.

Kata Effendi, gelatin yang diproduksi di luar negeri tidak melakukan pemilahan apakah bahan bakunya dari sapi atau babi atau tidak diperhatikan apakah hewan itu disembelih dengan cara yang halal atau tidak. Masih kata Dr Effendi, masalahnya adalah, gelatin sudah digunakan secara luas, seperti permen.

Dr, Effendy menjelaskan beberapa contoh istilah bahan hewani rawan haram, seperti (1) Bacon: daging babi sisi kiri atau kanan setelah tulang iga dicabut, (2) Collagen: Collagen mempunya kegunaan yang luas karena elastis, ketahanan daya rekat dan kekenyalan, (3) Gelatin: banyak digunakan industri pangan, seperti permen, jely, es krim dll, (4) Lard : lemak babi, (5) Pepsin, (6) Pork, (7) Rennin atau Rannet, (8) Suet : istilah komersial yang berarti lemak utuh sapi atau domba yang digunakan dalam berbagai industri.

Bagi Dr Effendy, yang cukup jadi masalah adalah apakah penyembelihan hewan itu dilakukan dengan benar, kalau tidak ya haram juga. Untuk itu, dr Effendy mengingatkan perlunya keterlibatan LPPOM untuk meneliti dan memberi sertifikasi halalnya makan dan obat-obatan.

Seminar sehari ’halal dan haramnya makanan dan obat-obatan itu mendapat perhatian masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah dan Aisyiyah di Medan. ( Yuniar R. Yoga)
Selengkapnya.....

Sabtu, 01 November 2008

2025 JAKARTA DIPREDIKSI TENGGELAM



JAKARTA, Sebagian besar wilayah pesisir Jakarta diprediksi akan berada di bawah permukaan laut atau tenggelam pada 2025. Pengeksploitasian air tanah secara tidak terkendali menjadi salah satu penyebab utama hal tersebut. Prediksi itu terungkap dalam Reuters Environment Summit di Jakarta, Selasa (7/10). Ketua Regional Program Air dan Sanitasi Bank Dunia Almud Weitz mengungkapkan, ekstraksi air tanah di Jakarta tidak paralel dengan bentuk kota itu sendiri. "Masyarakat menggali makin dalam untuk air, sehingga kota ini secara perlahan tenggelam," ujarnya dalam kesempatan itu.

Jakarta merupakan salah satu kota berpenduduk terpadat di Asia, namun menurut para ahli, kota ini justru memiliki jaringan pipa air yang paling minim. Bahkan, semakin parah karena perumahan, gedung pusat perbelanjaan, serta gedung-gedung pencakarlangit pun menyedot air tanah untuk kebutuhan air. Hal itu pula, lanjutnya, yang menjadi alasan mengapa banjir pasang makin sering melanda wilayah-wilayah di bagian pesisir pantai.

Berdasarkan sejumlah penelitian, Jakarta saat ini memiliki kekurangan air bersih sebesar 36 juta meter kubik per tahun. Dari jumlah air yang ada, sebagian besarnya terkontaminasi tinja karena minimnya fasilitas septic tank. Dalam beberapa tahun terakhir, Jakarta yang dikelilingi oleh 13 aliran sungai dan kanal, telah dilanda banjir besar yang dipicu oleh hujan tropis dan bertambahnya volume air laut. Konsultan Bank Dunia memprediksi, pada 2025 permukaan Jakarta setidaknya akan berada lebih rendah 60 cm dari yang ada sekarang.

Sejumlah faktor penyebabnya adalah tingginya pertumbuhan populasi, area padat perumahan, pembangunan infrastruktur, dan pengurangan area hijau dan tangkapan air. Bahkan, karena faktor-faktor tersebut, banjir Jakarta beberapa waktu lalu sempat memaksa Bandara Soekarno-Hatta tutup selama empat jam. Ahli Meteorologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Armi Susandi mengatakan penurunan permukaan di kota besar per tahunnya mencapai 0,87 cm. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata naiknya permukaan air laut sebesar 0,5 cm per tahun sampai 2080.

Mengantisipasi banjir tahunan yang makin parah, pemerintah daerah Jakarta menyusun multi strategi termasuk melakukan pengerukan jaringan kanal yang sudah ada. Selain itu, juga membangun kanal-kanal senilai US$560 juta untuk mencegah Jakarta kebanjiran setiap tahun. "Dalam waktu dua atau tiga tahun ini kami akan mengeruk semua kanal, merevitalisasi kanal, dan membuat kanal-kanal baru," ujar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Langkah pengerukan sungai, sesuai yang direncanakan, akan dapat mengurangi area banjir di Jakarta hingga 70%. Namun, daerah utara Jakarta tetap saja akan terkena dampak banjir."Pengerukan mungkin bisa mengembalikan siklus banjir Jakarta seperti dulu, 25 tahun sekali, tapi tetap harus ada tindakan segera untuk pengelolaan sampah," tegas ahli infrastuktur Bank Dunia Indonesia Risyana Sukarma.
Selengkapnya.....

ANGKA KEMATIAN KANKER LEHER RAHIM MASIH TINGGI



Ternyata kesadaran masyarakat Indonesia akan bahaya kanker serviks (kanker leher rahim) masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan adanya survei mengenai penyakit yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV). Dari 40 ribu kasus baru kanker serviks di Asia Tenggara, 22 ribu diantaranya meninggal dunia. Menurut data Globocan pada tahun 2002, prevalensi kasus baru kanker seviks sebesar 15.050 dengan angka kematian 7.566.
"Dengan tingginya angka kematian bagi para penderita kanker seviks, menunjukkan masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya kanker jenis ini," ujar Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG (K), spesialis obstetri dan Ginekologi RSCM/FK-UI dalam seminar awam bertajuk 'Saya Pikir Kanker Serviks Tidak Mungkin Saya Derita' beberapa waktu lalu di Jakarta.

Dokter yang biasa di sapa Ovi ini juga menambahkan perlunya kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit ini, "Kanker serviks tidak hanya berisiko kepada wanita yang suka berganti-ganti pasangan, tapi ibu rumah tangga yang selalu berada dirumah pun juga memiliki risiko yang sama," ujar Ovi.

Menurut data dari WHO, setiap tahun di seluruh dunia sebanyak 490 ribu perempuan didiagnosa menderita kanker serviks, 240 ribu diantaranya meninggal dunia dengan prevalensi 80% terjadi di negara Berkembang termasuk Indonesia. "Jumlah yang terdiagnosa saja sudah sebanyak itu, bagaimana dengan yang tidak terdiagnosa," kata Ovi.

Penyebab Kanker serviks adalah HPV. Ada sekitar 100 tipe HPV, namun hanya sekitar 30 tipe HPV yang mengenai daerah kelamin. HPV tipe-tipe tertentu dapat menyebabkan kenker serviks, sementara sebagian yang lain dapat menyebabkan penyakit HPV lainnya seperti kutil kelamin (genital wartz). HPV yang dapat mengakibatkan kanker serviks adalah HPV tipe 6, 11, 16 & 18.

"HPV sangat mudah menular, ada beberapa kasus yang ditularkan melalui kontak seksual seperti penggunaan handuk atau penggunaan toilet umum," tambah Ovi.

Muncul Tanpa Gejala

Tidak ada tanda atau gejala khusus saat virus ini menginfeksi. Hal inilah yang membuat kebanyakan penderita kanker serviks baru melakukan pemeriksaan setelah dirinya terinfeksi," ujar Ovi. Separuh dari wanita yang didiagnosa menderita kanker serviks berusia 35-55 tahun, namun kebanyakan diantara mereka mungkin terinfeksi saat usia mereka masih muda.

"Karena perjalanan HPV sampai ia menyebabkan kanker serviks cukup panjang, yakni sekitar 20 tahun. Jadi, bila ia terdiagnosa kanker pada usia 35 tahun, bisa jadi ia HPV sudah hinggap ditubuhnya ketika ia berusia 15 tahun," kata Ovi.

Pencegahan Primer dan Sekunder

Agar wanita terhindar dari kanker serviks, perlu dilakukan pencegahan primer dan pencegahan sekunder. Pencegahan primer sendiri dapat dilakukan dengan cara mencegah seseorang terkena penyakit tertentu, seperti dengan edukasi atau pendidikan mengenai penyakit ini.

Selain itu, pencegahan melalui vaksin juga sangat direkomendasikan. Pencegahan dengan metode vaksin dinilai cukup efektif, tingkat keberhasilan pencegahan HPV dengan vaksin bisa mencapai 98%. "Semua wanita bisa divaksin, mulai dari anak usia 9 - 26 tahun," kata Ovi.

Namun yang masih jadi kendala adalah mahalnya harga vaksin HPV, yakni sekitar Rp 4-5 juta untuk tiga kali suntikan vaksin. "Bagaimanapun juga, mencegah lebih murah dari pada mengobati," tambah Ovi.

Sedangkan untuk pencegahan sekunder, yakni tindakan yang dilakukan untuk mendeteksi secara dini sehingga dapat memperlambat atau menghentikan suatu penyakit pada tahap dini.

"Contohnya dengan pemeriksaan pap smear, atau Invektion Visual Asetat (IVA)," tambah Ovi. Untuk pap smear maupun IVA biayanya murah dan dapat dijangkau. Pemeriksaan dengan pap smear maupun IVA dapat dilakukan paling tidak satu tahun sekali secara teratur baik.

"Baik vaksin dan pap smear maupun IVA dapat dilakukan di rumah sakit atau puskesmas dengan dokter kandungan atau bidan-bidan terlatih," kata Ovi.
Selengkapnya.....

SELAMAT DATANG UU PORNOGRAFI


Oleh: Mohammad NUH
Menteri Komunikasi dan Informatika RI

Hingga di penghujung rencana pengesahan terhadap RUU Pornografi oleh DPR, silang pendapat masalah itu di masyarakat dan juga di kalangan anggota DPR masih berlanjut, titik temu dalam menyatukan mereka yang pro dan kontra terus diupayakan, meskipun perjalanannya sangat berliku dan terkadang melelahkan. Karena memang pembahasannya saja memerlukan waktu enam tahun lebih.Berpijak dari kenyataan tersebut, tulisan ini ingin menguraikan sebagian alasan tentang pentingnya UU Pornografi.
Tentu pendekatannya tidak untuk memaksakan kehendak agar mereka yang kontra dapat menerima dan memberikan dukungan terhadap mereka yang pro. Sekali lagi tidak!Alasan ini perlu disampaikan, mengingat objektivitas memang harus selalu dikedepankan manakala kita ingin menemukan titik temu dalam berbagai persoalan di masyarakat yang menuai pro-kontra.Sedikitnya ada tiga alasan mengapa kita sebagai bangsa dan negara yang besar ini membutuhkan UU Pornografi. Pertama, UU ini dapat dijadikan komitmen dan cerminan dari upaya untuk mencapai tujuan dari bangsa dan negara. Dalam Pembukaan UUD 1945, jelas tertuang tentang landasan apa yang harus dijadikan pegangan dalam membangun bangsa dan negara ini ke depan.
Maka sesungguhnya, kehadiran UU ini menjadi salah satu realisasi dan upaya mewujudkan cita-cita dari para pendiri bangsa ini, sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945.Pertanyaannya, mengapa selama ini perihal UU yang berkait dengan pornografi belum pernah dijadikan agenda pembahasan? Jawabnya tentu, bukan lantaran yang sebelum ini tidak ingin terjadi perpecahan--sebagaimana alasan mereka yang kontra terhadap UU ini tapi lebih karena perhatian kita selama ini masih pada persoalan dasar bagaimana membangun bangsa dan negara ini ke depan lebih baik.Kedua, sebagai framework dalam menjalankan tata kelola pemerintahan dan bangsa. Pertanyaannya, apakah tidak cukup dengan konvensi, norma kesusilaan, atau etika publik yang selama ini telah dijunjung tinggi di masyarakat kita? Perlu dipahami, baik konvensi, norma kesusilaan, maupun etika publik, sesungguhnya memiliki keterbatasan, bisa mengalami pasang-surut dan perubahan sesuai dengan dinamika di masyarakat.
Atas kenyataan itulah maka pilihan yang tepat untuk mengawal ke arah pembangunan bangsa dan negara ini lebih baik dalam tataran nilai dan kesusilaan diperlukan UU Pornografi sebagai framework.Ketiga, sama-sama kita yakini, bahwa pembangunan karakter, jati diri bangsa sangatlah penting, strategis dan untuk dewasa ini sangat mendesak. Karakter bangsa menggambarkan potensi dan nilai yang dimiliki oleh suatu bangsa dan menjadi modal yang sangat mahal. Sehingga, hal-hal yang menghambat dan mengganggu 'kemuliaan' jati diri harus dicegah. Harapannya, melalui UU Pornografi inilah maka bisa memperkuat tatakrama yang sudah ada di masyarakat yang selama ini dianggap cukup sebagai sebuah konvensi, norma kesusilaan, maupun etika publik.Mengapa UU Pornografi ini penting dan mendesak? Fakta di masyarakat menunjukkan persoalan terbesar terkait patologi sosial atau penyakit kemasyarakatan sering kali berkait dengan persoalan judi, minuman keras (termasuk narkoba) dan perzinahan, yang kesemuanya sangat berhimpitan dengan persoalan pornografi. Patologi sosial itu beserta turunannya bersifat kompleks dan memiliki dampak negatif luar biasa terhadap kualitas kesehatan kemasyarakatan, dan tentu ujung-ujungnya pada kualitas bangsa. Inilah salah satu alasan tentang penting dan urgensinya UU pornografi.Dalam memahami kompleksitas patologi sosial, pendekatan Benefit Comparative (membandingkan besar kecilnya manfaat-mudharat) sering kali digunakan.
Pendekatan ini memberikan pelajaran sangat menarik tentang pentingnya mengedepankan rasionalitas, keutuhan (comprehensiveness), moralitas, dan kedewasaan. Seseorang bisa membandingkan antara satu perkara dengan perkara lain dalam ranah kompleks memerlukan rasionalitas yang kuat, keutuhan dalam memandang persoalan dan integritas moral yang tinggi.Dan pada saat memilih (mengambil keputusan) harus bersikap dewasa, artinya pertimbangan rasionalitas dan moralitas menjadi landasannya, bukan sekadar suka-tidak suka ()ike and dislike. Pemabukan akibat minuman keras misalnya, bukan berarti tidak memberikan kemanfaatan, tetap ada manfaatnya. Misalkan dapat membuka kesempatan dan menyerap tenaga kerja. Tetapi, mudharatnya jauh lebih besar dibanding dengan manfaat yang diberikannya. Konsekuensi logisnya dan dengan sikap dewasa, ditinggalkanlah kepemabukan itu.
Demikian juga dalam memahami RUU Pornografi. Setelah melalui proses yang panjang dan berliku teramsuk uji publik di beberapa daerah (antara lain, Ambon, Manado, Bali, dan DKI Jakarta), akhirnya pada rapat Pendapat Akhir Mini Fraksi DPR RI pada 28 oktober 2008, telah disepakati semua fraksi kecuali FPDI-P dan Damai Sejahtera, RUU Pornografi insya Allah dalam waktu dekat akan disahkan menjadi UU Pornografi melalui rapat Paripurna DPR.Beberapa alasan bagi mereka yang keberatan disahkannya UU Pornografi ini adalah: (i) dimasukkannya 'gerak tubuh' sebagai salah satu objek dalam definisi pornografi (Pasal 1 ayat 1). Meskipun mereka setuju: gambar, sketsa, foto, tulisan termasuk gambar bergerak sebagai objek dalam definisi tersebut.
Kalau gambar bergerak dan foto saja bisa mengintrodusir kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat, apalagi gerak tubuh. Striptease (mohon maaf) misalkan, jelas merupakan gerak tubuh dan bisa mengintrodusir kecabulan. Itulah alasan dan pertimbangan fraksi-fraksi yang menyetujui 'gerak tubuh' masuk dalam objek definisi.(ii) Adanya kekhawatiran UU Pornografi ini menistakan dan meniadakan kemajemukan budaya, adat istiadat, dan ritual keagamaan. Padahal, dalam tujuan UU Pornografi (Pasal 3) sangat jelas disebutkan, bahwa UU Pornografi ini bertujuan tetap menghormati, melindungi, dan melestarikan nilai seni dan budaya, adat istiadat, dan ritual keagamaan masyarakat Indonesia yang majemuk. Untuk itu, tidak ada landasan rasionalitasnya munculnya kekhawatiran sebagaimana yang sering disuarakan oleh kelompok yang kontra terhadap UU Pornografi.
Kehadiran UU Pornografi harus disyukuri dan disambut dengan baik, karena kehadiran UU Pornografi ini memberikan makna: (i) sebagai bukti dalam upaya untuk memperteguh komitmen dalam membangun karakter bangsa, sebagai bagian tidak terpisahkan dalam membangun bangsa yang bermartabat. (ii) Melengkapi dan menyempurnakan peraturan dan perundangan yang telah ada, sehingga tidak ada alasan untuk berkelit melakukan pembiaran dekadensi moral yang diakibatkan oleh pornografi dengan segala turunannya. Meskipun demikian, bukan berarti masalah patologi sosial terutama yang diintrodusir pornografi sudah rampung. Tentu belum.
Karena setiap pembuatan peraturan dan perundangan manfaatnya sangat ditentukan oleh workability(derajat efektivitas) dari peraturan dan perundangan itu sendiri. Beberapa pekerjaan yang harus ditindaklanjuti, antara lain, (i) Sosialisasi untuk menginformasikan, memahamkan, dan menyadarkan akan pentingnya kandungan dari UU Pornografi. (ii) Melengkapi perangkat peraturan, baik peraturan pemerintah, menteri, atau peraturan teknis lainnya. Akhirnya, ucapan terima kasih harus disampaikan kepada DPR, organisasi keagamaan dan kemasyarakatan dan masyarakat secara keseluruhan.
Mudah-mudahan UU Pornografi ini bisa menjadi bagian dari persembahan dalam rangka memperingati 100 tahun kebangkitan nasional, 80 tahun sumpah pemuda, dan 10 tahun reformasi.
Selengkapnya.....

WANITA RENTAN OSTEOPOROSIS


JAKARTA-- Jika sebagian besar produsen menggunakan wanita sebagai model iklan. Hal itu bukan karena semata-mata lebih menarik, namun kenyataannya wanita lebih banyak menderita osteoporosis dibanding laki-laki. Data Perhimpunan Osteoporosis Indonesia tahun 2007 mengungkap, osteoporosis pada wanita di atas 50 tahun sebesar 32,3% sedangkan laki-laki sebesar 28,8%.Spesialis kandungan dan penyakit dalam, Prof. Dr. Ichramsjah mengatakan, kondisi hormon wanita yang siklik dan adanya menopause menyebabkan hormon estrogen menjadi berkurang. Rendahnya hormon estrogen pada wanita pada saat menapouse meningkatkan risiko wanita terkena osteoporosis.

Pada kondisi tersebut seorang wanita dapat kehilangan mineral tulang 2 hingga 4 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan sebelum menopause.European Journal of clinical Nutrition (2007), mengungkapkan kebanyakan wanita Indonesia hanya memenuhi 50% kebutuhan kalsium harian. Ahli osteoporosis, dr. Tria Rosemiarti dari tim Anlene mengatakan, satu dari tiga wanita di dunia akan terkena osteoporosis dan jutaan lainnya akan meninggal dunia karena patah tulang yang parah.Dia juga mengingatkan bahwa osteoporosis merupakan penyakit tanpa gejala atau silent disease, namun hal yang patut diperhatikan oleh masyarakat adalah gejala lanjut osteoporosis.
Lebih lanjut dr. Tria memaparkan gejala lain yang timbul antara lain nyeri tulang punggung, badan bertambah pendek, patah tulang punggung, pergelangan tangan atau panggul.Untuk mencegah osteoporosis ada beberapa hal yang patut dilakukan, yaitu mendapatkan nutrisi yang tepat dan cukup Untuk menjaga tulang tetap sehat diperlukan asupan kalsium yang cukup, asupan fosfat, juga vitamin D. Kebutuhan kalsium perhari adalah 1200-1500 mg. Sementara kebutuhan vitamin D perhari adalah 400-800 unit, untuk menjaga absorpsi kalsium. Konsumsi kalsium dan vitamin D harus seimbang.
Di lain sisi minuman berkafein dapat menurunkan absorpsi kalsium.Lakukan juga latihan fisik dengan menggunakan beban yang terbukti dapat meningkatkan massa tulang dan menghindarkan terjadinya osteoporosis. Contoh latihan dengan menggunakan beban yang mudah, murah dan ramah adalah dengan berjalan kaki. Dengan berjalan kaki, maka kaki menopang badan, artinya berjalan kaki merupakan salah satu dari bentuk latihan menggunakan "beban" yang disarankan dokter. Selain itu berjalan kaki secara teratur dan terukur tidak hanya baik untuk tulang tapi juga untuk total kesehatan tubuh. Dianjurkan melakuka latihan selama 20 menit, tiga hingga empat kali per minggu.
Hindari merokok, minuman beralkohol dan kafein. Karbon monoksida yang terdapat pada asap rokok lebih mudah terikat dalam darah dari pada oksigen sehingga kemampuan udara untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok, akibatnya tulang orang yang merokok kehilangan densitasnya dan menjadi lebih mudah patah.Jika sudah berkelanjutan, obat-obatan dapat digunakan untuk memperbaiki densitas tulang. Obat-obat tersebut antara lain terapi sulih hormon, selective estrogen receptor modulator (SERMs), calcitonin, biphosphonate dan fitoestrogen.
Selengkapnya.....