Kamis, 19 Mei 2011

SMA Muhammadiyah 5 Lubuk Pakam Lulus 100 %


LUBUKPAKAM – Lulus 100 % adalah harapan dan doa semua siswa yang mengikuti UN tahun ajaran 2010-2011. Syukur pantas dipanjatkan kehadirat Allah atas prestasi yang dicapai SMA Muhammadiyah 5 Lubuk Pakam yang tahun ini berhasil meluluskan 100 % siswanya. Sebanyak 29 siswa SMA Muhammadiyah Lubuk Pakam yang berlokasi di Jln Kartini, beserta jajaran manajemen dan guru memanjatkan syukur usai menerima hasil yang menggembirakan itu.



Ketua PC Muhamamdiyah Lubuk Pakam sekaligus Ketua Dikdasmen Drs. H. Agusman St. Basya didampingi Kepala SMA Muhammadiyah 5 Nurhayati Siregar SPd, menjelaskan sukses ini adalah ridho Allah Swt serta kerjakeras seluruh dewan guru dan murid dalam menjalankan proses belajar dan mengajar.

Untuk meningkatkan proses belajar dan mengajar di SMA Muhammadiyah 5 itu, kebijakan baru akan diterapkan di sekolah ini dengan meningkatkan kurikulum bidang agama dan akhlaq dengan melakukan shalat dhuha dan zhuhur berjamaan.*** yuni
Selengkapnya.....

Musyda Muhammadiyah Deli Serdang 21-22 Mei


LUBUKPAKAM – Musyawarah Daerah (MUSYDA) Muhammadiyah Deli Serdang akan berlangsung 21-21 Mei 2011 di Perguruan Muhammadiyah, Tanjung Morawa. Kepala SD Muhammadiyah Drs. Ibnu Hajar Spd, selaku panitia kegiatan Musyda, menjelaskan rencana kegiatan itu, Sabtu (15/5) lalu. Pihaknya, berusaha menyiapkan fasilitas Musyda dengan sebaik-baik agar kegiatan perhelatan besar sekali lima tahun itu berlangsung Sukses.



Seperti Musyda yang berlangsung diberbagai daerah di Sumatera Utara maka kegiatan lima tahunan ini selain sebagai media pertanggungjawaban pengurus lama (periode 2005 -2010, penyusunan program kerja baru serta pemilihan pengurus PDM Deli Serdang periode 2010-2015.

Dalam kegiatan Musyda Muhammadiyah Deli Serdang ini akan hadir beberapa pengurus PW Muhammadiyah Sumatera Utara. *** yuni
Selengkapnya.....

Alternatif Metode Dakwah Melalui Pemberdayaan Masyarakat


Yogyakarta - Dakwah tidak hanya dilakukan dengan ceramah tetapi banyak metode yang bisa dilakukan. Salah satunya melalui pemberdayaan masyarakat. Demikian disampaikan Kepala Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KPI-UMY), Dr. Nawari Ismail, M.Ag., dalam diskusi terbatas 'Dahwah dan Upaya Pemberdayaan Masyarakat atau Komunitas Khusus' di Kampus Terpadu UMY (3/5).

Menurutnya dakwah dapat dilakukan dengan berbagai hal dan bidang. "Salah satunya melalui metode pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dapat dikatakan sebagai dakwah yang dilakukan melalui tindakan di dalam kehidupan masyarakat," jelasnya.

WIB

Pemberdayaan tidak hanya berdasarkan kehendak tetapi juga memberdayakan dirinya sendiri. "Misalnya memberdayakan masyarakat dalam salah satu komunitas tersebut untuk bisa meningkatkan ekonominya dengan kemauan yang kuat. Sehingga nantinya kelompok masyarakat tersebut mampu memberdayakan dirinya sendiri," tuturnya.

Kemudian terkait dengan komunitas atau masyarakat khusus dalam penuturannya yaitu masyarakat yang memiliki subkultur atau budaya khusus. "Misalnya nelayan, pemulung atau bisa juga komunitas punk." tuturnya.

Dalam pemaparannya kemiskinan dapat terjadi sebagai akibat adanya struktural yang ada. "Salah satunya akibat dari kebijakan ekonomi pemerintah yang tidak memihak masyarakat miskin, sehingga diperlukan upaya untuk pemberdayaan masyarakat," tegasnya.

Terkait dengan pemberdayaan masyarakat, dalam kesempatan tersebut Ketua Majelis Pemberdayan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Dwi Kuswantoro membedakan beberapa istilah pemberdayaan. "Pemberdayaan sebagai partisipasi, pemberdayaan sebagai demokratisasi, pemberdayaan sebagai capacity building atau pembangunan kapasitas, pemberdayaan melalui perbaikan ekonomi serta pemberdayaan melalui individu," ujarnya.

Selain itu Dwi juga menambahkan adanya beberapa dimensi utama dari proses pemberdayaan. "Mulai dari dimensi psikologis, budaya, sosial, ekonomi, organisasi dan politik," tegasnya.
Selengkapnya.....

Majelis Tabligh PPA Siap Sinergikan Program


Yogyakarta - Langkah sosialisasi, penyamaan persepsi dan koordinasi antar Majelis/Lembaga tingkat pusat telah dilaksanakan Pimpinan Pusat 'Aisyiyah (PPA) pada forum Rapat Kerja Badan Pembantu Pimpinan, baik di Yogyakarta maupun di Jakarta, pada bulan Januari dan Februari 2011. Selanjutnya, Raker itu meneguhkan jabaran program dari Majelis dan Lembaga tingkat pusat.

Tantangan dan masalah yang dihadapi 'Aisyiyah dalam melaksanakan dakwah untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi umat serta untuk merealisasikan visi dan misi 'Aisyiyah semakin kompleks. Ditambah lagi munculnya isu-isu aktual terkait permasalahan perempuan dan anak yang memerlukan kepekaan serta sikap responsip ‘Aisyiyah untuk ikut memecahkan masalahnya melalui program dan aksi-aksi konkrit yang dirancang secara khusus oleh Majelis Tabligh.
Yogyakarta -

Langkah sosialisasi, penyamaan persepsi dan koordinasi antar Majelis/Lembaga tingkat pusat telah dilaksanakan Pimpinan Pusat 'Aisyiyah (PPA) pada forum Rapat Kerja Badan Pembantu Pimpinan, baik di Yogyakarta maupun di Jakarta, pada bulan Januari dan Februari 2011. Selanjutnya, Raker itu meneguhkan jabaran program dari Majelis dan Lembaga tingkat pusat.

Tantangan dan masalah yang dihadapi 'Aisyiyah dalam melaksanakan dakwah untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi umat serta untuk merealisasikan visi dan misi 'Aisyiyah semakin kompleks. Ditambah lagi munculnya isu-isu aktual terkait permasalahan perempuan dan anak yang memerlukan kepekaan serta sikap responsip ‘Aisyiyah untuk ikut memecahkan masalahnya melalui program dan aksi-aksi konkrit yang dirancang secara khusus oleh Majelis Tabligh.


Maka, forum Rapat Kerja Majelis Tabligh Tingkat Pusat diperlukan untuk segera dilaksanakan sebagai wahana konsolidasi internal tingkat pusat dan wilayah, wahana sosialisasi program serta wahana tukar informasi permasalahan dakwah antar wilayah untuk memperluas wawasan pimpinan dalam menghadapi perkembangan masyarakat di tingkat lokal dan nasional. Untuk itu, PPA Majelis Tabligh akan melaksanakan "Rapat Kerja Majelis Tabligh Tingkat Pusat" pada 15-17 Mei 2011 di Yogyakarta yang diikuti 21 orang anggota BPP Majelis Tabligh Tingkat Pusat dan 33 orang utusan BPP Majelis Tabligh Tingkat Wilayah.


Tujuan Raker ini merumuskan rencana aksi nasional Majelis/Lembaga dan terlaksananya konsolidasi pimpinan dan konsolidasi organisasi di antara pimpinan Majelis Tabligh tingkat Pusat dan Wilayah dalam pelaksanaan keputusan-keputusan Muktamar. Di samping itu, diperoleh informasi kegiatan, permasalahan dan rencana pemecahan masalah dakwah di lingkup PWA Majelis Tabligh se-Indonesia serta tersosialisasinya program kerja Majelis Tabligh periode 2010-2015.


Agenda dan materi raker adalah: 1. Konsolidasi Majelis Tabligh antara PPA dan PWA, 2. Sosialisasi program kerja Majelis Tabligh periode 2010-2015, 3. Pencanangan Program Nasional Majelis Tabligh: Divisi Mubalighat, Divisi Pembinaan Keluarga, Divisi Pembinaan Mu'allaf dan Dakwah Khusus, Divisi Penguatan Pengajian, 4. Mengidentifikasi kegiatan dan permasalahan dakwah di Wilayah dan Daerah periode 2005-2010. (ifah)
Selengkapnya.....