Senin, 29 September 2008

AISYIYAH DAN KEBANGKITAN GERAKAN EKONOMI UMAT

oLEH : Isngadi Marwah Atmadja

Ketika suatu bangsa tengah mengalami masa kritis, kaum perempuan ternyata jauh lebih mampu bertahan dan terbukti jauh lebih kreatif dalam mencari solusi kritis. Hal ini, dapat dilihat dari pengalaman pasca bencana. Sesaat setelah bencana gempa Yogya meluluh-lantakan kedua kota itu, banyak orang merasa stress dan putus asa, para ibu ternyata jauh lebih gesit dan kreatif mempertahankan kehidupan keluarganya sekaligus mempertahankan kebersaman umat dengan berbagai kearifan lokal yang mereka ketemukan.

Pada masa kejayaan kerajinan batik di Surakarta, hampir semua pelaku usaha batik yang ada di kota
Surakarta (dan bahkan seluruh Jawa) adalah kaum perempuan. Seluruh pasar tradisional di negeri ini, juga pernah dijejali oleh kaum perempuan. Mereka semua pada dasarnya adalah para pelaku usaha yang sesungguhnya. Sementara itu, kaum laki-laki priyayi (terutama yang menjadi penghuni rumah kaum bangsawan) yang dianggap sebagai pemimpin cenderung terjebak dalam kerja-kerja yang mapan, dan relatif tidak kreatif, apalagi produktif seperti menjadi pegawai pemerintah, yang biasanya sangat jumud.
Memori kolektif bangsa ini tentunya masih ingat bahwa yang disebut sebagai priyayi adalah kaum laki-laki yang bekerja pada pemerintah. Dalam banyak novel Jawa (novel ditulis bersandarkan pada realitas) dan juga pada kenyataan yang sebenaranya, gaji yang diperoleh kaum bangsawan priyayi sebagai pegawai pemerintah itu teryata tidak bisa untuk mencukupi kehidupan keluarga. Apalagi, gaya hidup kelas priyayi itu menuntut pembiayaan yang sangat mahal. Pada saat itulah kaum mbok-mase (kaum ibu pengusaha) terpaksa bangkit memikul semua beban biaya hidup keluarganya termasuk untuk memberi subsidi biaya untuk meneruskan hoby para suaminya yang rata-rata merupakan hoby berbiaya tinggi, namun sangat tidak produktif. Misalnya, klangenan pada burung dan bermain dadu serta kartu China.
Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mengulas semua kejadian di masa lalu itu, namun untuk menunjukan potensi kaum perempuan dalam membangkitkan sektor ekonomi. Terutama untuk mengulas potensi ekonomi yang dikembang-kan oleh Aisyiyah.
Sebagai komponen Muhammadiyah, ‘Aisyiyah merupakan organisasi sosial keagamaan yang bergerak pada hampir semua aspek kehidupan. Di antaranya, pada bidang penguatan keagamaan, bidang kesehatan, kesejahteraan, ekonomi, lingkungan hidup, dan lain sebagainya. Dan yang jelas, mempunyai struktur yang sangat rapi dari dari Pusat sampai Ranting, yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia (bahkan ada beberapa cabang yang ada di luar negeri)

Gerakan BUEKA
Pada umumnya lembaga non pemerintah yang lain, Aisyiyah juga bercita-cita mewujudkan masyarakat sipil (masyarakat madani) yang kuat dan berkeadilan. Cita-cita itu diwujudkan dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan kapasitas dan komunitas kaum perempuan. Salah satu dari program-program itu adalah peningkatan dan penguatan ekonomi bagi kaum perempuan.
Dalam program peningkatan ekonomi ini Aisyiyah mempunyai gerakan yang dinamakan Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah, yang lebih populer disebut dengan istilah BUEKA. Program ini dilaksanakan secara nasional dengan basis komunitas pada tingkatan akar rumput. Gerakan BUEKA ini pada prinsipnya disandarkan pada gerakan berperspektif pemberdayaan dan pendampingan pemberdayaan. Dan pendampingan yang dimaksud di sini adalah dengan menggali potensi dari warga masyarakat setempat, khususnya kaum perempuan dan membentuk komunitas masyarakat yang kemudian dikembangkan serta didampingi untuk dicarikan peluang-peluang dan akses informasi yang selama ini sulit terakses oleh kaum perempuan.
Akses informasi ini dianggap cukup penting oleh Aisyiyah, dikarenakan tradisi umum yang berjalan selama masih cenderung menomorduakan perempuan dalam banyak hal. Termasuk pemberian beberapa akses informasi. Salah satu sebabnya adalah karena perempuan masih dianggap “hanya” sebagai pendamping dalam keluarga. Kenyataan ini menyebabkan usaha-usaha yang selama ini digeluti kaum perempuan dalam banyak sektor informal menjadi kurang cepat akselerasinya.
Konsep BUEKA sendiri adalah kelompok usaha yang terdiri dari lima sampai sepuluh orang, yang di-dampingi secara intensif dengan menggali dan mengembangkan potensi yang mereka miliki. Selain penggalian potensi ekonomi, konsep pemberdayaan ekonomi keluarga dalam BUEKA, juga termasuk di dalamnya advokasi, pembelaan serta mendorog kelahiran Perda (Peraturan Daerah) dan juga Perdes (Peraturan Desa) yang berpihak pada pengembangan usaha mikro.
Pada tataran empris, gerakan BUEKA yang dikembangkan Aisyiyah ini dapat dikatakan cukup berkembang. Untuk propinsi DIYmisalnya, saat ini sudah 2 koperasi ada dan lebih dari 200 UKM yang tergabung dalam BUEKA. Program BUEKA di DIY dikembangkan melalui forum-forum pengajian Aisyiyah di tingkat Ranting/Desa. Bahkan di beberapa tempat juga sudah dikembangkan pada tingkat pedukuhan.
Biasanya UKM-UKM yang tergabung dalam BUEKA berkumpul satu bulan sekali dibarengi dengan semacam bazar dan pameran semua produk mereka masing-masing. Di samping itu, semua produk yang dihasikan UKM-UKM itu sedapat mungkin diserap oleh unit-unit usaha milik Muhammadiyah dan Aisyiyah. Misalnya kalau Aisyiyah mengadakan kegiatan, maka konsumidan makanan kecilnya dibeli dari anggota BUEKA yang memang bergerak pada usaha itu Demikian juga ketika ada orang Aisyiyah yang mempunyai hajat keramaian, semua keperluan mulai konsumnsi, dekorasi, undangan dan lain sebagainya dipasok dari para anggota BUEKA. Gula UKM pembuat makanan kecil, juga dipasok dari anggota BUEKA yang memproduk gula, demikian seterusnya.

BUEKA dan Qoryah Thayyibah
Apabila melihat pada program kesehariannya, gerakan ekonomi Aisyiyah ini dapat dikembangkan secara lebih intensif. Optimisme ini didasarkan pada sejumlah fakta, bahwa saat ini Aisyiyah telah mempunyai forum pengajian rutin pada setiap Ranting. Pada setiap pengajian itu, juga telah ada semacam koperasi simpan-pinjam. Pada banyak Cabang dan Ranting Asiyiyah, juga sudah terdapat BMT (Baitil mal wa Tamwil) dan lembaga keuangan yang lain.
Apabila program BUEKA ini disinergikan dengan kegiatan yang lebih dahulu ada yaitu pembentukan Qaryah Tayyibah (masyarakat utama) yang merupakan potret masyarakat mandiri dan agamis, maka program BUEKA ini dapat dikatakan menemukan relevansinya. Karena, dalam program Qaryah Tayyibah bidang ekonomi juga disebutkan program ekonomi untuk individu adalah membangun jiwa individu dan meningkatkan berbagai jenis ketrampilan yang produktif. Sedangkan untuk keluarga, adalah meningkatkan kesadaran anggota keluarga untuk berwirausaha, meningkatkan kemampuan anggota keluarga untuk mengelola keuangan rumah tangga, dan menanamkan gaya hidup hemat dan produktif.
Jiwa-jiwa wirausaha yang disemai dalam keluarga sakinah, sebagai anasir dasar pembentuk qaryah tayyibah, itu dapat diaplikasikan dalam bentuk nyata dengan membuat unit kerja mandiri yang produktif, yang kemudian disinergikan dengan keluarga-keluarga yang lain yang tergabung dalam BUEKA. Dengan gambaran yang sederhana ini, tampaknya gatra ekonomi keumatan yang mandiri dapat menjadi sesuatu hal yang tidak mustahil lagi bisa diwujudkan oleh Aisyiyah.
Wallahhu a’lam bi showab.l
Isngadi Marwah Atmadja, Koordinator Kajian Kebudayaan di Lembaga Studi Islam dan Politik (LSIP) Yogyakarta Selengkapnya.....

MUHAMMADIYAH TETAPKAN IDUL FITRI 1 OKTOBER 2008

Yogyakarta- Ketetapan Muhammadiyah bahwa Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Oktober 2008, membuat panitia sholat Ied di berbagai daerah sibuk untuk mempersiapkan diri, termasuk diantara yang sibuk adalah beberapa ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang harus melewati 1 Syawal 1429H.

Sesuai dengan Maklumat PP Muhammadiyah No.04/MLM/I.0/E/2008, yang ditetapkan tanggal 23 Rajab 1429H atau bertepatan dengan tanggal 26 Juli 2008, maka warga Muhammadiyah akan merayakan Idul Fitri pada tanggal 1 Oktober 2008. Menurut rencananya ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin akan menjadi khatib sholat Ied di lapangan Senayan, dengan Imam Rhoma Irama. Sedangkan di Jawa Timur, ketua PP Muhammadiyah lainnya Muhammad Muqoddas akan memberikan khutbah di stadion Deltras Sidoarjo, Sidoarjo. Haedar Nashir akan memimpin sholat Ied di kota Medan Sumatera Utara, sementara Yunahar Ilyas akan khutbah di Lapangan Merdeka Balikpapan.

Sementara berkaitan dengan penetapan tanggal 1 Syawal 1429H, Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan mengadakan Konferensi Pers pada hari Senin, tanggal 29 September 2008 pukul 10.00WIB di gedung PP Muhammadiyah, jln Cik Di Tiro no.23, Yogyakarta. (mac) Selengkapnya.....

Sabtu, 27 September 2008

TIPS BERTAMU DI HARI RAYA

Selain menerima tamu saat Hari Raya, Anda tentu berkunjung ke tempat saudara atau teman. Apa yang sebaiknya dilakukan? Simak tips berikut ini:
1. Berhiaslah secukupnya, jangan berlebihan. Kenakan pakaian yang bisa membuat Anda nyaman dan leluasa bergerak. Ingat, acara silaturahmi biasanya memakan waktu seharian. Pakaian yang ketat akan sangat mengurangi kenyamanan Anda. Jangan lupa, makanlah secukupnya sebelum berangkat. Jangan sampai perut kosong atau sebaliknya malah kekenyangan.
2. Pilih waktu yang tepat. Jangan bertandang terlalu pagi atau terlalu malam. Bisa-bisa tuan rumah belum siap atau malah sudah terlalu capek karena seharian menyambut tamu. Waktu yang pas adalah di atas pukul 10.00 dan sebelum pukul 20.00.
3. Santaplah kue atau hidangan yang disajikan secukupnya, jangan terlalu banyak. Pasalnya, Anda tentu masih punya jadwal berkunjung ke lain tempat. Jika Anda sudah terlalu kenyang di satu tempat, di tempat lain Anda tentu akan merasa tak nyaman. Begitu juga soal minum.
4. Jangan terlalu lama bertamu sekalipun yang Anda kunjungi adalah kerabat dekat. Lain halnya jika memang Anda berniat menginap di rumah kerabat. Ingat, tamu yang datang bukan hanya Anda seorang. Jadi, beri kesempatan tuan rumah untuk menyambut tamu-tamu yang lain.
5. Tak perlu membawa banyak bingkisan. Kalau memang Anda berniat membawa bingkisan, sebaiknya bawalah bingkisan yang tak terlalu besar. Selain repot membawanya, tuan rumah biasanya juga tak menyiapkan tempat khusus untuk menyimpan bingkisan. Kalau perlu, kirimkan bingkisan atau parsel Lebaran jauh-jauh hari. Hemat tempat sekaligus praktis.
6. Jangan terlalu banyak membawa "pasukan". Kalau yang Anda kunjungi adalah tetangga sebelah sih enggak masalah. Tapi, jika yang Anda kunjungi adalah kerabat yang rumahnya cukup jauh, rombongan besar sering kali menyulitkan tuan rumah. Ajaklah anggota keluarga secukupnya saja. Misalnya, suami dan si bungsu. Itu pun jika si kecil bukan tipe anak yang rewel. Yang tak kalah penting, jangan berlama-lama bertandang, apalagi dengan rombongan besar. Selengkapnya.....

ANDREA HIRATA : "FILM LASKAR PELANGI, SAYA PERSEMBAHKAN BAGI MUHAMMADIYAH"

“Selain sebagai gerakan ppendidikan, Muhammadiyah juga sebagai gerakan budaya, film juga merupakan komponen penting dari budaya, dan film Laskar Pelangi bagi saya merupakan persembah saya pada Muhammadiyah,” tegas Andrea Hirata, penulis novel Laskar Pelangi, saat di hubungi redaksi muhammadiyah.or.id melalui sambungan telepon, Jum’at (27/09/2008).
Menurut Andrea, Film Laskar Pelangi merupakan Film yang sangat Muhammadiyah, dimana banyak nilai-nilai pendidikan Muhammadiyah yang tertanam di setiap pendidikan dasarnya termuat dalam film tersebut. “Syukur alhamdulillah setelah berpuluh-puluh tahun akhirnya Muhammadiyah punya film, dan melalui film ini, saya ingin memperkenalkan nilai-nilai pendidikan Muhammadiyah yang selama ini saya dapat melalui pendidikan dasarnya,” jelas Andrea.
Lebih lanjut menurut Andrea, berkaitan dengan peluncuran film Laskar Pelangi mulai tanggal 25 Sepetember 2008, adalah peluang besar bagi Muhammadiyah untuk memperlihatkan, betapa hebat dan mulia nilai-nilai yang selama ini dikembangkan dalam diri Muhammadiyah. “Saya harap film ini wajib ditonton warga Muhammadiyah, bagi yang tua maupun muda, karena banyak pesan yang terkandung di dalamnya. Buku Laskar Pelangi, buku yang sangat Muhammadiyah, telah menjadi buku terlaris dalam sejarah Indonesia, Film Laskar Pelangi, film yang sangat Muhammadiyah, sepanjang saya dengar kemarin, juga mencatat penonton terbanyak pada pemutaran film perdana di Indonesia,” ungkap Andrea.(mac) Selengkapnya.....

HEBOH SUSU CINA BERMELAMIN, KEMBALI AJA KE ASI

Yogyakarta- Berkaitan dengan ditariknya produk-produk Cina yang ditarik dari dari peredaran, akibat isu produk makanan dan minuman terlebih lagi susu yang ada dan berasal dari China yang disinyalir mengandung melamin, masyarakat haruslah lebih selektif lagi dalam mengkonsumsi makanan dan minuman.
Demikian diungkapkan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bambang Edi S, dalam diskusi bersama yang berlangsung di kampus terpadu UMY, kamis (25/09). Dosen yang juga Dokter spesialis anak tersebut menegaskan kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang tidak ada izinnya atau juga yang masih belum selesai diteliti. “Kalau membeli makanan atau minuman, perhatikanlah apa ada nomor seri depkesnya atau tidak,” tutur dia.
Lebih lanjut Bambang mengingatkan pada ibu-ibu, khususnya yang memiliki bayi di bawah enam bulan untuk mengkonsumsi minuman terbaik untuk bayi, yakni ASI. “Mungkin hikmah yang dapat diambil dari kejadian ini adalah ibu-ibu diharuskan untuk kembali ke ASI. Karena ASI merupakan yang terbaik bagi bayi. Aman, sehat, dan ekonomis tentunya,” jelas Bambang.
Masyarakat tidak usah terlalu cemas dengan isu yang sekarang beredar, yang paling berhak untuk mengeluarkan pendapat menentukan kualitas makanan dan minuman adalah departemen kesehatan, dengan melihat juga apa keputusan WHO. Release dari depkes yang diumumkan langsung oleh Dr. Siti Fadilah Supari, Menkes RI juga menegaskan bahwa tidak ada susu formula (susu untuk bayi) di Indonesia yang diimpor dari China. Menkes membenarkan bahwa ada satu produk susu berasal dari China, tapi itu susu untuk orang dewasa, yakni susu bubuk full cream merk Guozhen. Terkait ke-28 produk yang sedang ditarik dari peredaran, Bambang mengusulkan kepada masyarakat untuk menahan diri dan menunggu terlebih dulu hasil penelitian dari Badan POM. “Masyarakat juga harus jeli, kalau menemukan produk makanan dan minuman yang tidak mempunyai ijin edar dari BPOM termasuk susu yang berasal dari China seyogyanya melapor ke Unit Layanan BPOM,” tandas dia.(mac) Selengkapnya.....

MIMPI INDAH LEWAT SAYURAN

Ingin terhindari dari mimpi buruk dan merasakan lebih banyak mimpi indah? Mulai sekarang, coba atur pola makan. Menurut penulis dan ahli diet makrobiotik, Michio Kushi dalam bukunya What Dreams Reveal About Your Health, Relationships, Fortune and Destiny, ternyata mimpi buruk ada hubungannya antara yang Anda makan beberapa jam sebelum tidur.
Jika banyak meminum air putih, maka Anda akan bermimpi tentang genangan air atau bahkan banjir. Banyak memakan yang pedas, maka mimpi Anda tidak akan jauh dari api atau kebakaran. Makanan berupa daging merah, minuman manis dan beralkohol juga bisa membuat Anda bermimpi buruk sepanjang malam.
Nah, agar selalu mendapatkan mimpi yang menyenangkan, konsumsilah makanan yang baik dan berpengaruh positif terhadap tubuh kita. Misalnya, apel, pir dan sayuran segar Selengkapnya.....

Kamis, 25 September 2008

TPFB MUHAMMADIYAH SELENGGARAKAN GESETA FLU BURUNG DI SEMBILAN PROVINSI

Warga Sanden Bantul, dalam GASETA Flu BurungJakarta - Dalam kurun dua tahun Tim Penanggulangan Flu Burung (TPFB) Muhammadiyah telah berhasil membentuk 7000 jaringan relawan yang tersebar di 8 propinsi di Indonesia, yaitu Sumatera Utara, Lampung, Banten, Jawa Barat , Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. Untuk memberikan penyadaran yang berkelanjutan kepada masyarakat, TPFB Muhammadiyah beserta jaringannya akan melakukan Gerakan Serempak Tanggap Flu Burung di 9 Propinsi dengan tema Gerakan Serempak Tanggap Flu Burung (GESETA) pada Ahad (23/08/2008), demikian disampaikan panitia melalui releasenya kepada muhammadiyah.or.id.

Kegiatan ini di Jakarta sendiri berlangsung Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Menteng Raya no. 62 dengan macam kegiatan Jalan Sehat mengintari lapangan Monas dari sekitar stasiun Gambir, lomba memasak unggas dan lomba mewarnai untuk anak-anak. Selain itu ada gerakan cuci tangan dan gerakan desinfektan yang kesemuanya dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyebaran dan penularan virus Flu Burung.

Sementara itu, di Sanden – Bantul dipilih menjadi pusat GESETA untuk daerah DI Yogyakarta. Dengan mengambil wilayah di Murtigading Sanden Bantul atau Gerakan serentak Tanggap Flu Burung ini diikuti oleh kurang lebih 1500 warga dimulai dengan Jalan sehat bersama Pukul 07.00 WIB dengan start dari balai desa dengan rute Kota kecamatan Sanden. Jalan Sehat di lepas oleh Panitia dan diikuti bersama Pejabat Pemerintahan Mulai dari tingkat Desa Sampai Propinsi. Selama dalam rute jalan sehat peserta di beri paket selebaran yang kemudian di bagikan kepada warga yang menonton di sepanjang jalan.

Dalam jalan sehat ini selain diiringi Drumband Gita Surya “ SMP Muhammadiyah Sanden juga di meriahkan adanya Patung Replika Ayam Besar yang di buat oleh Relawan Desa TPFB Muhammadiyah Bantul. Setelah jalan sehat di teruskan dengan cuci tangan massal yang melibatkan semua peserta. Untuk lomba memasak diikuti oleh 30 regu dimana masing2 regu terdiri dari 3 orang. Dalam lomba masak berbahan ayam ini selain aspek kreatifitas dan nilai rasa yang lebih diutamakan oleh tim yuri adalah proses memasak semenjak daging mentah sampai penyajian dimana semua aspek harus bebas dari ancaman flu burung.

Pimpinan wilayah Muhammadiyah DIY yang di wakili H.Abunda Faraouk dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Geseta ini adalah bagian dari pada upaya Muhammadiyah untuk selalu memberi tauladan terdepan dalam hal penyadaran Umatnya terhadap semua bahaya yang bisa mengancam umat manusia khususnya Flu Burung dimana Indonesia menduduki rangking pertama untuk kematian manusia akibat Flu Burung di dunia. Diharapkan dengan geseta ini kesadaran masyarakat selalu meningkat untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. (arif). Selengkapnya.....

SEMUA PRODUK SUSU DARI CINA DISEGEL BPOM

Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memutuskan untuk mengamankan sementara semua produk dari China yang mengandung susu. Hal ini dilakukan BPOM untuk melindungi masyarakat terkait tercemarnya beberapa produk susu asal China oleh zat melamine.

"Saat ini semua produk dari China yang mengandung susu saya perintahkan untuk diamankan, disegel sementara," ungkap Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib usai raker dengan Komisi VIII di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2008).

Meski demikian, lanjut Husniah, hal ini dilakukan BPOM bukan karena produk asal China di Indonesia mengandung melamine. Namun lebih karena BPOM tidak ingin ada hal-hal yang membahayakan masyarakat.

"Kita sedang mengambil sampel-sampel di pasar untuk diuji di laboratorium. Termasuk permen, es krim dan sebagainya," papar Husniah tanpa mau menyebutkan produk yang diamankan itu.

Singapura dan Malaysia sudah terlebih dahulu melarang peredaran makanan dan minuman dari Cina yang mengandung susu. Salah satu produk yang mereka larang adalah permen White Rabbit yang juga beredar bebas di Indonesia.
(gah/nrl) Selengkapnya.....

PRODUK MAKANAN CINA BERMELAMIN MASIH BEREDAR

JAKARTA -- Kendati sudah diumumkan ditarik dari peredaran, sejumlah produk makanan berbahan baku susu asal Cina masih ditemui di sejumlah pusat belanja besar. Pengelola umumnya beralasan belum memperoleh instruksi resmi untuk menarik produk-produk tersebut.
Di Carrefour Pasar Minggu, Jakarta Selatan, misalnya, Tempo masih menemukan produk seperti Oreo Stick Wafer, Oreo Cokelat Sandwich Cookies, dan M&M Cokelat Susu terpajang di rak. Pemandangan serupa dijumpai di gerai Indomaret, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat. Di sana masih ditemukan produk makanan yang masuk daftar penarikan, seperti Oreo serta Meiji Indoeskrim Gold Monas Rasa Cokelat dan Vanilla.
Di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat, Tempo mendapati sedikitnya tiga makanan, yaitu permen cokelat M&M's, cokelat batangan Snickers, dan Oreo. Berdasarkan keterangan di label, ketiganya diproduksi di Cina.
Kemarin pemerintah secara resmi mengumumkan bahwa 19 produk makanan Cina yang mengandung susu akan diamankan sementara. "Produk-produk itu akan disegel di tempat sambil menunggu uji laboratorium," kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Husniah Rubiana Thamrin. Dia meminta masyarakat mewaspadai produk makanan mengandung melamin yang masuk dari Singapura.
Husniah memastikan produk makanan yang akan diamankan adalah yang menggunakan bahan baku susu dari Cina. "Produk dengan nama dagang yang sama dan diproduksi di dalam negeri tetap boleh beredar."
Direktur Corporate Affair PT Carrefour Indonesia Irawan D. Kodam membenarkan pihaknya masih menjual produk-produk yang diumumkan akan ditarik Badan Pengawas Obat dan Makanan. "Kami masih menunggu instruksi secara resmi," kata dia.
Menurut Irawan, kabar penarikan makanan berbahaya baru diketahuinya dari media massa. Kabar itu, kata dia, tidak bisa langsung dieksekusi manajemen sebelum pemerintah mengirim surat pemberitahuan resmi kepada Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo).
Baidowi, kepala toko Indomaret Jalan Margonda, juga mengatakan hal serupa. "Sampai saat ini saya belum mendapat instruksi apa pun."
Pengelola Giant Poins Square, Lebak Bulus, menyatakan tidak menarik semua produk Oreo. "Produk yang ditarik hanya produk impor dari Cina," kata Asisten Manajer Marketing Giant L. Chandra.
Di Jawa Timur, petugas Badan POM Surabaya menyita dua jenis Wafer Sticks Oreo di Carrefour Bubutan.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia Thomas Darmawan meminta Badan POM membedakan produk impor dengan produk lokal. "Seharusnya yang boleh disegel adalah produk impor yang memiliki tanda ML (merek luar) pada kemasannya," katanya Selengkapnya.....

iNDONESIA PERLU TERAPKAN PERTANIAN ORGANIK

“Ribuan varietas padi lokal telah lenyap dari ladang petani, ini dampak dari pemaksaan kepada petani untuk menanam padi varietas unggul nasional. Pemaksaan kebijakan pemerintah kepada petani sudah dimulai sejak lama pada pemerintahan orde baru,” ungkap Ir. Agus Nugroho Setiawan, M.P. dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FP UMY), saat wawancara di ruangannya, Senin (15/09/2008).

Agus menambahkan, program dari pemerintah orde baru untuk mewajibkan petani Indonesia untuk menanam padi varietas unggul ini, terkait dengan Pembangunan Lima Tahun (PELITA) yang memprioritaskan pada swasembada pangan, di tahun 1984. Menurutnya, Indonesia memiliki padi asli Indonesia yang bernama javanica, karena sudah 20 tahun sejak adanya program orde baru tersebut, varietasnya sudah hilang.

Keunggulan dari padi produk asli Indonesia ini, rasanya lebih enak dibanding dengan varietas unggul yang sekarang ini sedang menjadi persoalan, kata Agus. Agus juga menambahkan, padi jenis ini (javanica) mudah sekali untuk ditanam dimana saja, karena sumber plasma nutfahnya memang alami, dan sudah sangat cocok di wilayah Indonesia yang letak geografisnya beraneka-ragam. Berbeda dengan padi-padi sekarang seperti IR 64, dan rojo lele, saat ditanam di tempat yang begitu basah tidak mau tumbuh, ujarnya. Dia menjelaskan, kelemahan dari padi asli Indonesia ini, memiliki umur tanam yang cukup lama (5-6 bulan), untuk mengejar predikat Indonesia “swasembada pangan” di waktu itu, almarhum Soeharto tidak menggunakn jenis padi ini. Kedua, javanica tidak tahan dengan hama, seperti belalang, dan wereng.

Agus memberikan komentar mengenai pola pengembangan sistem yang dilakukan oleh pemerintahan di zaman orde baru, sistem yang digunakan waktu itu sangatlah bagus, dan bertujuan langsung kepada petani seperti bimbingan masyarakat (BIMAS), intensifikasi masyarakat (IMAS), intensifikasi khusus (INSUS), dan super INSUS. Kelemahan pada sistem yang digunakan pada zaman orde baru, yaitu pemerintah saat menerapkan pola sistem tersebut tidak melihat kondisi dari si petani, maksudnya sistem pertanian yang dilakukan saat itu sangatlah tradisional, kata Agus. Alhasil, di tahun 1984 Indonesia menyandang swasembada pangan, lalu tahun 1985-1986 Indonesia sudah tidak menyandang lagi predikat tersebut, ujar Agus. Di sisi lain, pemerintah ingin meuniversalkan program tersebut, tetapi tidak melihat kondisi lingkungan Indonesia, ujarnya. Lingkungan Indonesia ada yang berbatu, banyak air, dan kurang air, hal tersebut tidak dapat diseragamkan dalam satu program penanaman, tambahnya.

Terkait dengan itu, Agus berargumen, saat ini pemerintah Indonesia sedang berusaha mengembalikan predikat Indonesia dengan swasembada pangannya. Dengan cara menciptakan berbagai padi varietas unggul, dan Varietas Unggul Tahan Wereng (VUTW), yang harapannya memiliki umur tanam 3,5-4 bulan. Tetapi pemerintah perlu sadar, hingga sekarang petani di Indonesia masih menggunakkan sistem pertanian yang tradisional, belum memiliki pengetahuan mengenai sistem pertanian modern. Dia mencontohkan mengenai petani tradisional di Indonesia, saat menanam benih padi seharusnya dalam satu lubang ditanam benih maksimal dua, tetapi di Indonesia satu lubang ditanam 10 benih. Ini tugas dari pemerintah, pemerintah jangan hanya menciptakan suatu varietas baru, seharusnya memikirkan sistem yang akan digunakannya, hingga ke petaninya, tambahnya.

Di akhir pembicaraanya, dekan FP UMY ini memberikan wacana pembangunan pertanian yang seharusnya dipikirkan juga oleh pemerintah, yaitu pertanian organik. Pertanian organik sangat perlu diterapkan di Indonesia, karena manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh manusia, dengan kesehatan pangannya, tetapi juga memperbaiki kondisi lingkungan yaitu tanah di Indonesia. “Pengaplikasian pertanian organik tidaklah susah, segala input berasal dari alam, seperti pupuk dapat diambil dari kotoran hewan, maupun kompos”, jelasnya.(mac) Selengkapnya.....

Senin, 22 September 2008

MANUSIA KAWAT INGIN DIDAMPINGI AHLI FIKIH


SAMARINDA -- Jumlah kawat yang tumbuh dari tubuh bagian dada Norsaidah, 40 tahun, bertambah tiga pada bulan suci Ramadan ini. Kawat tambahan itu menggenapkan jumlahnya menjadi 41 kawat.
Sebelumnya kawat tumbuh lurus, tapi saat ini ikal atau berulir. Bahkan baru-baru ini terdapat dua kawat berbentuk lempengan di perut.
Saat dikunjungi di kediamannya di Jalan Merdeka III, Samarinda Utara, Kalimantan Timur, tubuh sang "manusia kawat" tampak kurus. Senyum sesekali mewarnai wajahnya. Sesekali juga ia bergurau kepada wartawan. "Kabar saya baik," katanya.
Norsaidah mengaku baru pulang dari kampungnya, Sangatta, Kutai Timur. Di Samarinda, ia ingin berlebaran bersama keluarga. "Saya masih belum tahu apa penyakit yang saya derita ini," ujarnya.
Dengan perut ditumbuhi kawat selama 17 tahun, sudah berbagai upaya medis dilakukan, termasuk beberapa kali operasi, namun tidak kunjung sembuh. Malah, selama setahun terakhir ini, Norsaidah merasakan keanehan lain di kaki kanannya. "Kalau saya tidur miring, kedua kaki saya tak bisa rapat," ujarnya.
Pada awal bulan puasa, Norsaidah mendapat kiriman surat dari seseorang di Saudi Arabia. Dalam amplop cokelat terdapat empat lembar surat dan 41 lembar uang riyal masing-masing senilai 1 riyal.
"Saya diminta membaca surat Yasin sebanyak 41 kali dan membagikan uang riyal ini kepada yatim piatu," ujarnya. Namun, hingga kemarin dia belum bisa melakukannya.
Baru-baru ini, Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjachranie menawarkan akan mengoperasi Norsaidah, lengkap dengan 10 orang dokter ahli, tapi dia memutuskan belum mampu menerimanya karena trauma. "Kecuali ada kepastian saya bisa sembuh karena saya merasakan sendiri, dioperasi itu sakit," ungkapnya.
Hingga saat ini, Norsaidah memilih menjalani pengobatan alternatif sambil terus berdoa kepada Allah SWT. Jika tepat waktunya, ia siap menjalani pengobatan medis. "Saya ingin didampingi orang yang ahli fikih agar pengobatan berhasil," katanya
Selengkapnya.....

Minggu, 21 September 2008

TANGAN TUHAN DI BALIK VIRUS FLU BURUNG

“Dunia kesehatan kita, beberapa tahun terakhir ini, mengalamimasalah cukup serius, terutama merebaknya beberapa penyakitseperti flu burung. Namun, kita bergembira, pemerintah cukup tanggap dan sigap mengatasinya. Untuk itu, Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari layak diacungkan jempol karena telah tampil dengan program dan langkah cepat dan tepat. Sikap tegasnya, khususnya, terhadap pihak luar yang eksploitatif, terutama terhadap virus flu burung yang kemudian dikomersilkan, patut dipuji. Buku ‘Saatnya Dunia Berubah, Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung’ tidak hanya buku masalah kesehatan, lebih jauh buku ini menggambarkan sebuah perjuangan diplomasi untuk menciptakan sistem dunia yang lebih adil dan setara.”
Demikian Prof. DR. M. Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah, memberikan penghargaan pada buku tulisan Menteri Kesehatan RI itu, yang tertulis di bagian luar sampul belakang.Sejak terbitnya, buku itu menjadi pembicaraan di berbagai media internasional, karena dianggap “membongkar” konspirasi pihak Barat terhadap sampel virus flu burung. Diluncurkan pada Ahad, 6 Januari 2008 di Jakarta, buku ini membuat banyak pihak kebakaran jenggot. Dalam bukunya ini Siti Fadilah membuka kedok World Health Organization (WHO) yang telah lebih dari 50 tahun mewajibkan virus sharing yang ternyata banyak merugikan negara miskin dan berkembang asal virus tersebut.
DR. Dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K), Menkes yang hobi meneliti itu menulis, “Namun, ironisnya pembuat vaksin adalah perusahaan yang ada di negara-negara industri, negara maju, negara kaya yang tidak mempunyai kasus flu burung pada manusia. Dan kemudian, vaksin itu dijual ke seluruh dunia, juga akan dijual ke negara kita. Tetapi, tanpa sepengetahuan apalagi kompensasi untuk si pengirim virus, yaitu saudara kita yang ada di Vietnam.“Mengapa begini? Jiwa kedaulatan saya terusik. Seolah saya melihat ke belakang, ada bayang-bayang penjajah dengan semena-mena merampas padi yang menguning, karena kita hanya bisa menumbuk padi menggunakan lesung, sedangkan sang penjajah punya mesin sleyp padi yang modern. Seolah saya melihat penjajah menyedot minyak bumi di tanah air kita seenaknya, karena kita tidak menguasai teknologi dan tidak memiliki uang untuk mengolahnya. Inikah yang disebut neo-kolonialisme yang diramal oleh Bung Karno 50 tahun yang lalu? Ketidakberdayaan suatu bangsa menjadi sumber keuntungan bangsa yang lain?
Demikian jugakah pengiriman virus influenza di WHO yang sudah berlangsung selama 50 tahun, dengan dalih oleh karena adanya GISN (Global Influenza Surveillance Network). Saya tidak mengerti siapa yang mendirikan GISN yang sangat berkuasa tersebut sehingga negara-negara penderita Flu Burung tampak tidak berdaya menjalani ketentuan yang digariskan oleh WHO melalui GISN dan harus patuh meskipun ada ketidakadilan?”Ketidakadilan yang terjadi itu ia jelaskan, “Semenjak 50 tahun lalu, 110 negara di dunia yang mempunyai kasus influenza biasa (seasonal Flu) harus mengirimkan spesimen virus secara sukarela, tanpa ada yang protes. Virus yang diterima GISN sebagai wild virus menjadi milik GISN. Dan kemudian diproses untuk risk assesment dan riset para pakar. Di samping itu, juga diproses menjadi seed virus. Dan dari seed virus dapat dibuat suatu vaksin, di mana setelah menjadi vaksin, didistribusikan ke seluruh Negara di dunia secara komersial! Termasuk negara penderita yang mengirim virus harus membeli vaksin tersebut dengan harga yang hanya ditentukan oleh produsen vaksin yang hampir semuanya bercokol di negara industri yang kaya. Tentu dengan harga yang sangat mahal tanpa mempedulikan alasan sosial kecuali alasan ekonomi, semata. Sungguh nyata, suatu ciri khas kapitalistik.
”Perjuangan Menkes memerangi keserakahan dan ketidakadilan itu terus berlanjut. Menkes bersikap, mulai 20 Desember 2006 Indonesia tidak akan mengirimkan spesimen virus flu burung ke WHO CC lagi, selama mekanismenya masih mengikuti GISN. “Mekanisme yang sangat imperialistik ini harus diubah menjadi mekanisme yang adil dan transparan, sehingga negara penderita tidak sangat dirugikan,” tutur Menkes.Mulai saat itu Menkes akan menegakkan diagnosis flu burung dengan melakukan pemeriksaan di laboratorium Litbangkes, Departemen Kesehatan RI. Meski tidak diakui WHO, “saya tidak peduli,” ujar Menkes. “Saya akan buktikan, Indonesia adalah negara merdeka dan berdaulat yang tidak bisa didikte begitu saja. Saya merencanakan akan membuat early and rapid diagnosis dan vaksin dari virus strain Indonesia secara mandiri atau bekerja sama dengan prinsip kesetaraan dengan negara maju yang mau kerja sama dengan saya sebagai negara berdaulat. Tidak ada kata terlambat untuk memulai membangun bangsa yang bermartabat dan berdaulat.
Indonesia akan memimpin negara-negara sedang berkembang yang selama ini selalu menjadi kurban keserakahan negara-negara maju di bidang kesehatan,” jelas Menkes.Setelah berdialog dan diskusi di berbagai pertemuan hingga ke Jenewa, akhirnya perjuangan Menkes menegakkan keadilan dan mengangkat harkat kemanusiaan itu, membuahkan hasil. “Sekarang saatnya dunia berubah menjadi lebih beradab,” tuturnya.
Ahmad Syafii Maarif meresensi buku Menkes ini, “Seorang anak manusia Indonesia bernama Siti Fadilah Supari sebagai Menteri Kesehatan RI telah melakukan perlawanan sengit terhadap ketidakadilan WHO dan pihak-pihak lain yang terkait dalam penanganan vaksin virus flu burung, tidak saja untuk kepentingan Indonesia, tetapi kemanusiaan secara keseluruhan. Buku ini membeberkan secara berani tetapi jujur bagaimana proses perlawanan itu berlangsung, sehingga Indonesia pada akhirnya menang.”l au
Selengkapnya.....

WORKSHOP NASIONAL ‘AISYIYAH MAJELIS KESEHATAN UNTUK IMUNISASI
















Medan – PP Aisyiyah Majelis Kesehatan & Lingkungan Hidup menggelar kegiatan workshop dan koordinasi Implementasi Program Peningkatan Cakupan Imunisasi di Jakarta (29-30/8-2008). Workshop dan koordinasi yang berlangsung di Gedung BKKBN Jakarta itu selain dihadiri 8 utusan wilayah se-Indonesia juga dihadiri mitra kerja PP Aisyiyah, yakni dari MCCI/IP lembaga donor USAID yang memberikan perhatian pada upaya peningkatan cakupan imunisasi di Indonesia.

Delapan utusan PW Aisyiyah Majelis Kesehatan dan Lingkungan Hidup (MKLH) itu adalah : Sumatera Utara, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan. Diharapkana dengan workshop dan koordinasi antara PP Aisyiyah, PW Aisyiyah dan MCCI/IP maka program implementasi peningkatan cakupan imunisasi di daerah akan lebih baik. Dua utusan PWA Sumatera Utara adalah Ir. Suryawati MS (Ketua) dan Yuniar R. Yoga (Sekretaris).

Ketua panitia workshop dan koordinasi Dra. Hafni Rohmah SKM., MA., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya menyamakan visi program agar lebih focus. Masalah yang dihadapi adalah masih rendahnya kesadaran orangtua untuk melakukan imunisasi balitanya. Diharapkan kedepan, program ini akan lebih focus dan terukur, semakin baiknya komunikasi antara wilayah dan daerah, semakin meningkatnya peran motivator ‘Aisyiyah dilapangan.

Sedangkan Ketua PP Aisyiyah Majelis Kesehatan dan Lingkungan Hidup (MKLH) Noor Rachmah P menjelaskan makna dari Surah An-Nisa ayat-9, agar kita tidak meninggalkan anak-anak dalam keadaan yang lemah. Noor Rachmah juga mengatakan, Aisyiyah memiliki tanggung jawab yang besar dalam upaya menyejahterakan masyarakat lewat program peningkatan kesehatan mereka.

Sementara itu, Direktur Advokasi MCCI/IP (USAID) Mahyun Pudja, peran serta Aisyiyah sangat besar, khususnya di akar rumput, untuk mendorong orangtua yang memiliki balita dalam melakukan imunisasi balitanya.

Mahyun Pudja mengingatan Aisyiyah di Wilayah (Provinsi) dan daerah (Kabupaten/Kota) untuk meningkatan komunikasi yang lebih intens antara wilayah dan daerah dan melakukan garapan pada area yang spesifik menjadi garapan Aisyiyah. MCCI/IP itu mengingatkan, bila Aisyiyah dalam proses kegiatannya memiliki program yang spesifik dapat melakukan koordinasi dengan MCCI/IP di wilayah untuk dikembangkan menjadi program baru.

Pada kegiatan workshop ini berlangsung panel yang dipandu oleh Dr. Nancy Dian Anggraini dri Sub Direktorat Imunisasi Ditjen PP-PL Depertemen Kesehatan dengan topic bahasan Tantangan dan Strategi Peningkatan Cakupan Imunisasi. Panel kedua dipandu oleh Direktur MCCI/IP Mayun Pudja dengan topic Startegi dan Implementasi Program MCCI/IP dalam peningkatan cakupan imunisasi. Panel ketiga dipandu oleh Dr. Hj. Masyitoh Chusnan M.Ag dengan topic Landasan Ideal, Visi dan Misk Aisyiyah. Panel ke empat diisi oleh Dr. Atikah M.Zaki Mars dengan topic Program Qiriyah Thoyibah Bidang Kesehatan & Lintas Majelis.

PW Aisyiyah Majelis Kesehatan & Lingkungan Hidup (MKLH) Sumatera Utara dalam kerjasamanya dengan PP Aisyiyah dan MCCI/IP ini telah melakukan kegiatan peningkatan cakupan imunisasi di 8 (delapan) daerah yakni Deli Serdang, Langkat, Medan, Serdang Bedagai, Simalungun, Labuhan Batu, Tapanuli Selatan dan Asahan. Di delapan daerah ini, Aisyiyah melakukan kerjasama dengan lintas ortom dan amal usaha memberikan motivasi dan mobilisasi peran melalui berbagai kegiatan persyarikatan (yuni)
Selengkapnya.....

Sabtu, 20 September 2008

SKANDAL SUSU TERCEMAR CINA MELUAS

Malaysia hentikan semua susu impor dari Cina.

BEIJING -- Skandal susu bubuk tercemar di Cina kemarin bertambah luas setelah pemerintah menemukan melamin, bahan kimia industri yang biasa digunakan untuk plastik, dalam susu cair produksi tiga perusahaan susu utama di Negeri Panda itu.
Perkembangan itu merupakan lanjutan dari kasus merebaknya susu bubuk tercemar melamin yang menyebabkan tiga bayi meninggal dan lebih dari 6.200 bayi menderita penyakit ginjal. Melamin tak punya nilai nutrisi tapi kaya nitrogen, sehingga bila dicampur dengan susu akan membuat kadar protein susu seolah lebih tinggi dari aslinya.
Badan Administrasi Supervisi Kualitas, Inspeksi, dan Karantina (AQSIQ), pengawas mutu di Cina, telah menguji susu cair dari tiga perusahaan susu. Mereka menemukan bahwa 10 persen susu dari Mengniu Dairy Group and Yili Industrial Group, dua perusahaan susu terbesar di sana, mengandung 8,4 milligram melamin per kilogram susu. Mereka juga menyatakan susu dari Bright Dairy di Shanghai tercemar.
"AQSIQ akan menyelidiki dengan ketat alasan penambahan melamin itu dan menghukum dengan keras pihak-pihak yang bertanggung jawab," kata badan itu. Mereka juga menyatakan bahwa semua merek yang terbukti positif tercemar itu telah ditarik dari peredaran.
Pengumuman itu mengundang reaksi cepat dari rantai grosir Hong Kong, PARKnSHOP dan Wellcome, yang menarik semua susu cair produk Mengniu dari rak tokonya. Kamis lalu, Hong Kong menarik susu, yogurt, es krim, dan produk lain yang dibuat oleh Yili Industrial Group Co.
Starbucks Corp mengumumkan bahwa 300 kafenya di daratan Cina telah menarik susu yang disuplai oleh Mengniu. Starbucks menyatakan tak ada karyawan atau pelanggan yang jatuh sakit karena susu ini.
Skandal susu itu merebak setelah muncul keluhan atas susu bubuk produk Sanlu Group, salah satu pabrik susu terkenal dan terhormat yang berbasis di Shijiazhuang, Provinsi Hebei.
Kasus itu segera membesar setelah pengujian yang dilakukan pemerintah terhadap produk susu bubuk dari 22 perusahaan ternyata mengandung melamin. Dua dari perusahaan yang terlibat itu juga mengekspor produknya ke Bangladesh, Yaman, Gabon, Burundi, dan Burma.
Malaysia, meski secara resmi tidak mengimpor susu dari Cina, telah menerapkan "mekanisme tingkat 6" untuk menghentikan semua produk susu dari Cina. Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Liow Tiong Lai mengatakan, melalui mekanisme ini, semua produk susu yang datang dari Cina melalui enam pos menuju Malaysia akan segera dihentikan dan dikembalikan.
Adapun pemerintah Indonesia belum beraksi lebih jauh. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan Turni Rusli Syamsudin mengatakan hingga kemarin belum ada laporan masuknya merek-merek susu formula atau bahan mentah susu dari Cina.
Pihaknya, kata Turni, akan terus memantau keadaan bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan, tapi belum menerapkan kebijakan baru untuk mengantisipasi masuknya bahan mentah pembuatan susu formula dari Cina. "Kami tidak menutup pintu masuk, tetapi mengacu kepada syarat teknis dan prosedur yang harus dipenuhi," ujarnya. XINHUA
Selengkapnya.....

PMB KHIANATI DIN SYAMSUDDIN

Jakarta – Ironis! Din Syamsudin ternyata bukan pilihan utama kalangan internal Partai Matahari Bangsa (PMB). Tokoh yang lebih digadang-gadang justru Susilo Bambang Yudhoyono. Isyarat bahwa Din hanya jadi bahan bargaining?
Sejak lama, PMB memang mengusung Din Syamsudin, Ketua Umum PP Muhammadiyah, sebagai kandidat calon presidennya. Memang belum ada yang resmi. Tapi, anginnya mengarah seperti itu.
Tapi, arah angin itu bisa saja berbelok tak karuan. Pasalnya, hasil survei membuktikan, Din bukan pilihan utama warga PMB. Hasil survei ini pun belum dilansir secara resmi. Hanya, bocorannya menyebutkan SBY berada di posisi teratas.
"Survei ini memang cukup mengejutkan bagi PMB. Din yang selama ini menjadi ikon PMB takluk dari SBY," kata Ketua Tim Penjaringan, Pencalonan dan Pembekalan Caleg PMB Ma’mun Murod Al-Barbasy di Jakarta, Rabu (17/9).
Menurut Ma’mun, survei ini melibatkan 33 DPD PMB di seluruh Indonesia. Hasilnya, konon SBY menempati rangking pertama, diikuti Din Syamsudin, Amien Rais, Imam Addaruqutni, Hatta Rajasa dan Akbar Tandjung. “Untuk lebih jelasnya, tunggu saja pekan depan,” ucapnya.
Meski hasil survei menunjukkan lain, Ma’mun melihat peluang Din menjadi capres di PMB masih terbuka lebar. Sebab, PMB tetap akan melakukan survei lanjutan pada dua bulan mendatang. Pengurus PMB di tingkat cabang dan ranting akan dilibatkan dalam jajak pendapat kali ini. Sudah tentu, pencalonan Din akan bergantung survei mutahir itu.
Sejauh ini, PMB adalah satu-satunya partai yang terang-terangan mendukung Din menjadi capres. Partai ini sendiri memang dijejali aktivis Muhammadiyah. Bahkan, sebagian besar pengurusnya dibesarkan Din.
Selain utang budi, Din juga secara terbuka pernah menyatakan dukungan politik pada partai yang disebut-sebut sempalan PAN ini. Sikap Din itu pun langsung menuai protes. Salah satu tokoh Muhammadiyah yang mengecam adalah Amien Rais. Mantan Ketua PAN itu menyayangkan ormas Islam terbesar kedua itu diseret ke arena politik.
Dalam perspektif pengamat politik LIPI, Lili Romli, survei internal yang dilakukan PMB cukup objektif. Alasannya, popularitas Din sebagai capres memang masih di bawah SBY, Megawati Soekarnoputri, Wiranto, dan Prabowo. Namun, Lili tidak melihat kendaraan politik Din sudah mulai limbung.
"PMB adalah partai yang diisi oleh kader-kader Muhammadiyah. Pemilih partai ini sangat rasional. Pendekatan politiknya juga berbeda. Bukan sekedar basa-basi saja. Jadi tidak ada perahu yang bolong,” kata Lili. Mungkin tepatnya, perahu Din mulai bocor.
Posisi tawar Din di pentas politik nasional, nilai Lili, juga masih lemah. Tidak ada satu partai pun yang secara resmi melamarnya, baru sekedar rumor politik saja. Karena itu, sudah tentu Din harus rajin melakukan lobi-lobi politik terhadap parpol.
Secara ketokohan, Din punya kans besar untuk menggaet mayoritas pemilih Islam yang jumlahnya mencapai 90%. Meski begitu, peluangnya masih fifty-fifty. Tidak semuanya pemilih Islam akan memilihnya. “Yang penting Din perlu secepatnya menyamakan platform, visi dan misi dengan partai,” pungkas Lili.
Bila survei ini benar adanya, tentu kerja Din akan makin berat. Untuk maju dalam Pilpres, Din membutuhkan kendaraan politik yang riil. Tentu saja, selain itu, Din masih butuh jalinan relasi politik dengan parpol lain. Mungkin tidak hanya sekadar menjalin silaturahmi politik semata, tetapi ikut meramaikan kampanye politik parpol adalah salah satu pilihan 'murah' bagi Din menenarkan diri. [L4/I4] Selengkapnya.....

Kamis, 18 September 2008

KEMULIAAN ITU ADALAH MENGAYOMI ANAK YATIM

Yogyakarta- K.H Ahmad Dahlan selaku pendiri Muhammadiyah, membahas surat al-maun secara berulang-ulang sebanyak 13 kali. Sampai akhirnya salah satu muridnya komplain. “Apakah al-quran itu isinya hanya surat al maun saja?” dengan arif Ahmad Dahlan menjawab dengan balik bertanya. “Apakah engkau sudah hafal isi surat tersebut?” sang murid menjawab “ya.”” Apakah engkau sudah paham makna yang terkandung di dalamnya?” Ia menjawab lagi “ya.” Kemudian Ahmad dahlan bertanya untuk terakhir kalinya, “Apakah engkau sudah mengamalkannya?” sang murid pun tidak bisa berkata apa-apa.

Surat Al-maun adalah salah satu dari sekian banyak surat dalam al-quran yang membahas tentang anak yatim, terang Ustadz Arif Hartanto dalam buka bersama yang diadakan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FE UMY) Selasa, (16/09/2008). Buka bersama dosen/karyawan FE UMY tersebut dalam rangka berbagi kebahagiaan bersama anak yatim dari Panti Asuhan Yatim Putra Al-Islam.

Surat tersebut terang Hartanto memiliki perhatian yang mendalam terhadap kehidupan anak yatim. “Hari ini kita bersama dengan adik-adik yang punya cita-cita besar serta impian-impian yang besar pula, namun Allah berkehendak lain terhadap mereka. Kehidupan mereka tidak sebahagia kita. Mereka tidak mendapatkan ketersediaan seperti yang kita miliki. Ketika kita ingin bersekolah, kita tinggal minta kepada orang tua. Ketika kita ingin menuntun ilmu di perguruan tinggi, uang tinggal dikirim. Tapi mereka tidak. Tugas kitalah sebagai muslim yang punya harta lebih untuk memperhatikan mereka.” Tegas dia.

Selain surat al maun Allah juga lebih menegaskan tentang keberadaan anak yatim dalam surat al fajr ayat 15 dan 16. Allah menegaskan bagaimana persepsi manusia terhadap kebaikan diri mereka. Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku.” Menurut Hartanto, manusia di dalam ayat ini bisa digantikan dengan institusi atau lembaga. Universitas atau fakultas misalkan. Ketika sebuah universitas mendapatkan mahasiswa yang banyak, fisik yang semakin bagus, para stakeholder mengatakan bahwa Allah sedang memuliakan universitas tersebut. Namun sebaliknya, ketika diuji dengan mahasiswa yang menurun tiap tahun, prestasi yang merosot dimata masyarakat, mereka menganggap bahwa Allah sedang menghinakan universitas tersebut.

“Baik dan buruk berpatokan terhadap rizki. Inilah yang menyebabkan banyaknya terjadi kekacauan dalam kehidupan manusia. Ketika patokan kebaikan sudah berubah pada banyaknya rizki yang diterima, akreditas yang didapatkan, kemegahan gedung yang dimiliki, Allah dalam ayat selanjutnya membantah dengan tegas. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim, Namun yang dikatakan kebaikan itu adalah bagaimana manusia mengayomi anak yatim.” jelas Hartanto
Selengkapnya.....

Selasa, 16 September 2008

TRAGEDI PASURUAN, 21 WANITA TEWAS SAAT ANTRIAN ZAKAT


Pasuruan, Kompas - Beban ekonomi yang semakin tidak tertanggungkan mendorong sekitar 5.000 perempuan berdesak-desakan untuk berebut zakat senilai Rp 20.000 di sebuah mushala di sebuah gang di Kota Pasuruan, Jawa Timur, Senin (15/9). Akibatnya, 21 orang tewas terinjak-injak dan 13 orang lainnya luka-luka.


Massa yang semuanya perempuan itu mulai berdatangan sekitar pukul 06.00 di Mushala Al-Roudhotul Jannah, Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Pembagian zakat yang berlangsung tahunan sejak 1990-an itu diprakarsai Haji Soikhon, warga setempat.
Mereka berasal dari penjuru Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan. Sekitar pukul 08.00, massa menyesaki gang selebar 4 meter di depan mushala. Di bawah panas matahari, mereka menunggu pembagian zakat. Panitia sempat menyiramkan air kepada massa yang kepanasan itu.
Akhirnya pada pukul 09.00, gerbang mushala dibuka dan satu per satu dari yang antre itu masuk ke halaman mushala untuk menerima zakat. Rencananya, Haji Soikhon akan membagikan zakat sebesar Rp 30.000 per orang dengan total Rp 50 juta. Melihat massa yang jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, panitia menetapkan zakat diturunkan menjadi Rp 20.000 per orang.


Sekitar setengah jam kemudian, insiden naas pun terjadi. Massa yang berebut untuk segera masuk ke gerbang semakin merangsek ke bagian depan. Akibatnya, sebagian di antara mereka terjatuh dan terinjak-injak. Sebagian tewas dan sebagian lainnya pingsan.
Sejumlah anggota panitia dan beberapa wartawan dengan susah payah berusaha mengangkat tubuh korban. Namun, malangnya, 21 orang ditemukan tewas. Sebanyak 21 jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dr R Soedarsono, Kota Pasuruan. Setelah mendapat visum luar, akhirnya satu per satu jenazah dibawa pulang ke rumah duka oleh keluarga korban mulai pukul 15.00.


Prihatin dan menyayangkan


Menteri Agama Maftuh Basyuni menyatakan keprihatinannya atas tewasnya 21 mustahik (orang yang berhak menerima zakat) itu. Akan tetapi, menurut Maftuh, masyarakat masih banyak yang tak percaya kepada lembaga amil zakat. ”Kami atas nama pemerintah menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa yang terjadi di Pasuruan,” ujar Maftuh di Jakarta, Senin. Menurut Maftuh, peristiwa itu sebetulnya tidak perlu terjadi kalau saja Haji Soikhon mau menyerahkan zakatnya kepada amil zakat yang sudah ada, seperti Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) atau amil zakat lain.


Adapun Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira mengatakan, pembagian zakat di Pasuruan itu tidak diinformasikan sebelumnya oleh penyelenggara acara kepada kepolisian setempat. Padahal, kegiatan itu melibatkan ribuan orang dengan potensi kerawanan yang sangat besar. Polisi selalu siap membantu.
Sebagian korban tewas adalah janda sebatang kara. Sebagian lagi janda yang harus membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Mereka berusia 25-60 tahun.


Murniati (50), salah seorang korban tewas, adalah janda beranak lima, yang harus menghidupi dua anak terakhirnya yang duduk di bangku SMP kelas I dan SMA kelas III. Menurut Sulaiman (58), kakak Murniati, adiknya itu setiap hari bekerja sebagai penjahit di rumah.
Motif serupa dialami Wagina (50), korban yang kini kondisinya kritis. Menurut Su’udi, tetangganya, Wagina adalah janda sebatang kara. Anak tunggal Wagina bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Sehari-hari Wagina menjual kayu bakar.


Dalam jumpa pers Musyawarah Pimpinan Daerah Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan, Kepala Kepolisian Resor Kota Pasuruan Ajun Komisaris Besar Herry Sitompul menyatakan, polisi baru mendapatkan laporan kejadian pukul 10.30. Selanjutnya ia mengirimkan 60 polisi ke lokasi dan menghentikan kegiatan.


Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Pasuruan Aminurokhman menyatakan, pihaknya akan memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal Rp 1 juta per orang. Bagi korban luka, semua biaya perawatan dan pengobatan ditanggung pemerintah kota.
Sementara itu, Bupati Pasuruan Dade Angga mengatakan, ”Jika ada warga yang ingin membaginya sendiri, setidaknya memberi tahu aparat terkait untuk pengamanannya.” (Kps)
Selengkapnya.....

CALEG PEREMPUAN DARI PMB 41,2 %

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan batas akhir kepada partai-partai politik untuk menyerahkan Daftar Calon Sementara (DCS) pada Selasa tanggal 16 September 2009 jam 16.00 WIB. Sesuai data akhir DCS yang diserahkan ke KPU tanggal 14 September 2008, PMB hanya menyerahkan caleg sebanyak 325 atau 69,6% dari jumlah yang seharusnya sebanyak maksimal 672.

Ditilik dari persentase Caleg perempuan, Partai Matahari Bangsa (PMB) berhasil menempatkan caleg perempuan sebanyak 134 (41,2%), sementara caleg laki-laki sebanyak 191 (58,8). "Tentu ini merupakan capaian yang menurut kami luar biasa untuk ukuran partai baru seperti PMB, yang kebanyakan merasa kesulitan untuk memenuhi kuota caleg perempuan (30%)," kata Ketua Tim Penjaringan, Pencalonan dan Pembekalan Caleg PP PMB Ma'mun Murod Al-Barbasy di Jakarta, tadi malam.

Ma'mun yang juga Ketua PP Pemuda Muhammadiyah ini menambahkan bahwa PMB tidak saja berusaha melampaui kuota 30% caleg perempuan, tapi juga berusaha secara serius melakukan affirmative actions terhadap posisi politik perempuan.

Dia mengatakan, meski tidak cukup ideal, PMB berhasil menempatkan caleg perempuan pada nomor urut 1 sebanyak 12 (15,6%) dan caleg laki-laki sebanyak 65 (84,4%). Sementara untuk nomor urut 2, PMB menempatkan caleg perempuan berjumlah sebanyak 26 (33,8%) dan caleg laki-laki sebanyak 51 (66,2%), dan caleg perempuan yang menempati nomor urut 3 sebanyak 47 (61%) dan caleg laki-laki sebanyak 30 (39%).
(j01/inilah-mk) Selengkapnya.....

Senin, 15 September 2008

TOPAN "IKE" HANCURKAN KEHIDUPAN TEXAS


Galveston, Sabtu - Topan Ike memorakporandakan Texas tenggara, Sabtu (13/9), saat menghantam kota Galveston dan sekitarnya dengan kekuatan embusan 177 kilometer per jam (kategori 2). Ike menyebabkan banjir dan sejumlah kebakaran.

Belum bisa dipastikan seberapa besar kerusakan yang disebabkan topan Ike. Sampai semalam, televisi CNN menyebutkan, sedikitnya tiga orang tewas. Ike, pekan lalu, menyebabkan lebih dari 100 orang tewas saat menerjang negara-negara kepulauan di kawasan Karibia.

Angin kencang membuat gelombang pasang setinggi beberapa meter menerpa tanggul jalan raya di pesisir Teluk Meksiko. Banyak orang, yang terlambat mengungsi atau sengaja memilih tinggal di rumah, akhirnya meminta pertolongan agar dievakuasi.

Pusat topan menghantam pesisir di Galveston pada pukul 03.10. Sejauh ini dipastikan ribuan rumah terendam banjir, jalan-jalan di pesisir teluk tersapu gelombang, dan sejumlah kebakaran merebak tanpa bisa diatasi lokasi kebakaran sulit dicapai.

Kekhawatiran lebih pada ribuan orang yang menolak dievakuasi dan kini harus segera mendapat pertolongan karena rumah mereka tenggelam akibat banjir. ”Sungguh tidak menguntungkan, kami harus masuk dan menyelamatkan orang-orang yang tidak bijaksana (karena sebelumnya menolak dievakuasi) di tengah situasi sulit. Kami mungkin akan melakukan pencarian dan operasi pertolongan meluas, operasi yang belum pernah terjadi di Texas,” ujar Andrew Barlow, juru bicara Gubernur Texas Rick Perry.

Lebih dari 1,3 juta pelanggan listrik atau lebih dari 2,8 juta orang kehilangan pasokan listrik. Perusahaan pemasok listrik mengingatkan, diperlukan beberapa pekan sebelum semua jaringan diperbaiki.

Ketinggian gelombang pasang yang muncul kemarin mencapai 6 sampai 8 meter, setara gedung dua lantai. Petugas pemadam kebakaran membiarkan tiga gedung di Galveston terbakar karena kendaraan mereka tak bisa masuk akibat jalan tergenang air.

Genangan air setinggi hampir 2 meter terjadi di pusat kota Galveston. Mobil pemadam kebakaran dengan 22 personel bisa diselamatkan dari genangan air dan angin kencang setelah sebuah kapal tunda datang mengevakuasi mereka.

Pusat Badai Nasional AS menegaskan, topan Ike sudah melemah menjadi kategori 1, tetapi tetap meluluhlantakkan wilayah pesisir Texas dengan kekuatan embusan angin mencapai 145 kilometer per jam saat meninggalkan Galveston.

Pusat Badai Nasional AS di Miami mengatakan bahwa pusat topan Ike kini sedikit di timur laut Conroe, Texas, sekitar 65 kilometer utara Houston. Pusat topan bergerak ke utara dengan kecepatan 29 kilometer per jam.
Selengkapnya.....

Minggu, 14 September 2008

WHO SOROT ANGKA KEMATIAN IBU DI ASIA TENGGARA

JAKARTA, KAMIS - Para ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan menteri kesehatan negara-negara Asia Tenggara yang bertemu di New Delhi, India, 8-11 September 2008, melakukan pembahasan khusus tentang angka kematian ibu di kawasan Asia Tenggara yang tergolong masih tinggi.Siaran pers dari kantor perwakilan WHO Jakarta, Kamis, menyebutkan, kematian ibu di kawasan Asia Tenggara menyumbang hampir sepertiga jumlah kematian ibu dan anak global.

WHO memperkirakan, sebanyak 37 juta kelahiran terjadi di kawasan Asia Tenggara setiap tahun, sementara total kematian ibu dan bayi baru lahir di kawasan ini diperkirakan berturut-turut 170.000 dan 1,3 juta per tahun.Sebanyak 98 persen dari seluruh kematian ibu dan anak di kawasan ini terjadi di India, Banglades, Indonesia, Nepal, dan Myanmar. Dalam hal ini, hampir semua negara anggota telah berupaya menurunkan kematian ibu dan anak dengan meningkatkan penyediaan pelayanan kelahiran oleh tenaga kesehatan terampil.

Namun demikian, semua negara masih harus bekerja keras untuk mewujudkan akses universal pelayanan persalinan berkualitas oleh tenaga kesehatan terampil supaya bisa mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs), menurunkan separuh angka kematian ibu dan anak tahun 1990 menjadi pada 2015.Selain menyoroti masalah kematian ibu dan anak, pertemuan itu juga membahas soal penanganan epidemi infeksi virus dan sindroma merapuhnya kekebalan tubuh (HIV/AIDS) yang juga terus menyebabkan kematian di Asia Tenggara.Dengan sekitar 3,6 juta orang dengan HIV/AIDS dan 260 ribu kasus baru setiap tahun, kawasan ini merupakan kawasan dengan jumlah infeksi tertinggi kedua di dunia.

Penularan infeksi virus tersebut juga masih terus berlanjut dan utamanya ditularkan melalui hubungan seks antara pekerja seks komersial dengan kliennya, penggunaan narkoba dengan jarum suntik dan hubungan sesama jenis.Direktur WHO Regional Asia Tenggara Dr Samlee Plianbangchang mengatakan, guna mengatasi masalah itu kini negara-negara di kawasan Asia Tenggara sudah meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan.
Selengkapnya.....

Kamis, 11 September 2008

AKTIVIS 'AISYIYAH TIDAK BOLEH GAGAP TEKNOLOGI

Yogyakarta- Aktivis 'Aisyiyah tidak boleh gagap teknologi, terutama pada era teknologi informasi sekarang ini. Banyaknya kader 'Aisyiyah yang merangkap sebagai guru, justru harus sebagai acuan untuk dapat lebih memahami kemajuan teknologi yang banyak digunakan anak didiknya saat ini.

Demikian disampaikan ketua Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini, saat memberi sambutan pada acara Pelatihan Penggunaan dan Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Bagi Guru di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, yang di selenggarakan Pimpinan Pusat 'Aisyiyah di gedung kampus III Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Sabtu (19/07/2008).

Menurut Noordjanah, para peserta dari kalangan pemimpin-pemimpin wanita di tingkat kabupaten di Yogyakarta dan Jawa Tengah, harus mampu mempunyai peran ganda, yakni sebagai pemimpin organisasi dan juga sebagai pendidikbagi murid-muridnya di sekolah, dan diantara kemampuan yang harus dimiliki adalah soal penguasaan terhadap teknologi informasi.

Lebih lanjut menurut Noordjanah, lulusan dari pelatihan internet ini akan mampu menularkan kemampuannya pada aktivis-aktivis 'Aisyiyah lainnya, dan juga para guru-guru tempat mengajar masing-masing. Pada akhirnya nanti, pemanfaatan internet sebagai sumber belajar akan menjadi gerakan nasional yang dapat mengentaskan indonesia dari kebodohan teknologi.(mac)
Selengkapnya.....

MUHAMMADIYAH JANGAN HANYA JADI 'PEMBANTU' PEMERINTAH

Yogyakarta- Prof. Syafii Ma’arif kembali memprihatinkan gerakan Muhammadiyah yang hanya menjadi gerakan pembantu pemerintah semata. ”Kita sampai sekarang masih melengkapi apa yang dilakukan pemerintah saja, seperti sekolah, rumah sakit,” terang penasehat PP Muhammadiyah tersebut. Menurut Buya Syafii, demikian sosok ini biasa disebut, harusnya Muhammadiyah memberikan alternatif bentuk baru tidak hanya menjadi pembantu pemerintah dan itu hanya bisa dilakukan kalau Muhammadiyah menjadi gerakan ilmu.

Dalam kajian hari terakhir Pengajian Ramadhan PP Muhammadiyah, Ahad (7/09/2008), Buya Syafii menyatakan bahwa kita bisa saja berbangga karena jauh lebih besar dibanding organisasi Islam lain, khususnya dalam hal perkembangan amal usaha. Namun bila dibandingkan dengan cita-cita besar Muhammadiyah, yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, masih belum apa-apa.

Lebih lanjut Buya Syafii menyatakan bahwa lahirnya alternatif untuk mendekatkan pada cita-cita Muhammadiyah itu menurut Buya Syafii harus menggerakkan minat seluruh warga Muhammadiyah untuk mengkaji ilmu. ”Karena itulah kita harus menjadi gerakan ilmu” tekan Buya Syafii.”Jangan habiskan energi kita untuk mengurus pertentangan antar pimpinan atau dalam amal usaha kita. Kita harus mau belajar, termasuk internet,” lanjutnya.

Jangan Paranoid
Buya Syafii mengingatkan bahwa untuk menumbuhkan semangat berilmu, kita jangan cepat munghukum anak muda yang kemudian dianggap liberal atau sekuler. Menurutnya kita tidak perlu takut berbagai wacana yang masuk saat ini, karena memang tidak perlu ditakuti. Penyakit takut ini yang membuat kita gamang. ”Repotnya kita masih tetap ketinggalan, buta huruf masih tinggi di negara Islam, Thaliban melarang perempuan sekolah.” terangnya. ”Jangan takut, andaikata kita gagal membela Al qur’an, Allah pasti akan membelanya,” tegasnya.

Selanjutnya Buya Syafii menceritakan bagaimana Muhammadiyah sejak berdirinya adalah organisasi terbuka. ”Munculnya kepanduan Hisbul Wathan itu adalah akomodasi sistem kepanduan barat oleh Kyai Dahlan” tegasnya.”Karena timur barat itu milik Allah” lanjutnya.” Jangan takut agar ruh kita hidup, otak kita hidup, hati kita hidup dan jantung kita hidup,”terangnya. (arif)
Selengkapnya.....

Selasa, 09 September 2008

WASPADAI AL-QUR’AN PALSU BUATAN AMERIKA

Al-Quran baru buatan Amerika, berbahaya dan sedang didistribusikan di Kuwait, berjudul 'The True Furqan' isinya bertentangan sekali. Dibuat oleh dua perusahaan percetakan, yakni 'Omega 2001' dan 'Wine Press'. Judul lain buku ini 'The 21st Century Quran'! berisi lebih dari 366 halaman baik bahasa Arab dan Inggris, sekarang kabarnya didistribusikan kepada anak-anak (generasi muda di Kuwait) di sekolah-sekolah berbahasa Inggris disana.

Bukunya sendiri memuat 77 surah, termasuk Alfatihah, Al-Jana and Al-Injil.
Semuanya dimulai dengan sebuah versi panjang gabungan kepercayaan Kristen tentang tiga tuhan. Dan banyak sekali bertentangan dengan berbagai kepercayaan dalam Islam, seperti mempunyai lebih satu istri dianggap perbuatan Zina, perceraian itu dilarang, dikatakan juga bahwa Jihad adalah HARAM.
Buku yang sangat menyesatkan. Jadi tolong sampaikan kepada semua muslim sedapat kita tentang pemberitaan ini semoga Allah melindungi kita semua dari orang2 Kafir yang jahat, mendustakan Agama Allah SWT Selengkapnya.....

Senin, 08 September 2008

LASKAR PELANGI & SEMANGAT 'PENDIDIKAN' MUHAMMADIYAH

Jakarta – Menurut Putut Widjanarko, produser film Laskar Pelangi, film yang berlatarbelakang SD Muhammadiyah Gantong di Belitong ini akan menjadi film yang diterima masyarakat luas, baik warga Muhammadiyah sendiri maupun masyarakat lain, termasuk juga non muslim. Putut menyatakan dalam wawancara melalui telepon kepada muhammadiyah.or.id, Kamis sore (4/09/2008), bercermin dari sambutan masyarakat terhadap buku Laskar Pelangi selama ini, film yang siap diluncurkan serentak tanggal 25 September 2008 ini akan diterima masyarakat luas karena nilai-nilai kebaikan yang tergambar dalam film ini tidak saja menjadi milik warga Muhammadiyah semata.

“Saya yakin film ini tidak akan eksklusif Muhammadiyah, walaupun film ini mengambarkan spirit orang-orang Muhammadiyah khususnya di pedalaman, termasuk tentang bagaimana mereka bersama-sama mendirikan sekolah untuk masyarakat dan kemudian dihibahkan kepada Muhammadiyah,” ungkap putut. “Karena nilai-nilai perjuangan, kegigihan untuk mendapatkan pendidikan, pengabdian dan sebagainya adalah nilai-nilai universal yang ada dalam laskar pelangi,” lanjutnya.

Putut juga menyatakan bahwa Film ini akan punya implikasi sosial politik juga, karena selain menggambarkan bagaimana kegigihan seorang anak desa yang miskin berjuang mendapatkan pendidikan, pada saat yang sama film ini akan menyadarkan kita bahwa masih perlu mengusahakan banyak hal dalam dunia pendidikan, seperti tidak meratanya kesempatan juga anggaran pemerintah yang masih perlu terus ditambah.

Vice President Operation Mizan Production yang dalam film Laskar Pelangi berkolaborasi dengan Mira Lesmana dari Miles Production ini yakin film ini akan laris dipasaran, bahkan karena segmen film ini adalah film keluarga akan lebih luas dibanding film terlaris sebelumnya, Ayat-Ayat Cinta karya Hanung Bramantyo yang bersegmen remaja dan dewasa. “Kalau sekeluarga ada bapak-ibu dan dua orang anak nonton semua sudah banyak kan?" terangnya.

Rencananya tanggal 12 September 2008 ini, behind the scene pembuatan film Laskar Pelangi akan menjadi topik acara Kick Andy di Metro TV. Menurut Putut, tanggal 20 Septembernya pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan film ini akan berkumpul dalam acara ulang tahun Mizan ke 20 sebelum premiere tanggal 23 September 2008. (esem)
Selengkapnya.....

Rabu, 03 September 2008

QORIYAH TOYIBAH BISA DIMULAI DARI KESEHATAN REPODUKSI

Yogyakarta- Ketua PP ' Aisyiyah, Dra. Norjannah Djohantini, MM, MSi menyatakan bahwa program Qoriyah Toyibah bisa dimulai dari bidang kesehatan, termasuk dari isu keshatan reproduksi dan HIV/AIDS. Menurut Ketua PP Aisyiyah tersebut, konsep ini sebagai pengganti program Qoriyah Toyibah yang sudah digagas dahulu yang mensyaratkan adanya berbagai aspek sebagai prasyarat sebuah desa bisa masuk kategori Qoriyah Toyibah.

Menurut Norjannah dalam acara Penyegaran Motivator Kesehatan Reproduksi dan HIV/AIDS Aisyiyah, ahad (15/06/2008) di STIKES Aisyiyah Yogyakarta, dengan mengolah tema-tema yang berkaitan dengan kesehatan dalam berbagai pengajian Aisyiyah, maka cita-cita ingin membangun sebuah ‘Desa Impian' akan mulai bisa dirintis. "Mari kita memulai dari yang bisa dikerjakan" ajak Norjannah. "Memulainya bisa dari motivator kesehatan reproduksi untuk menjadi motivator qoriyah thoyibbah" terangnya. "Karena semua program Aisyiyah harusnya berujung pada dua hal, yaitu Qoriyah Thoyibbah dan Keluarga Sakinah" lanjutnya.

Sejalan dengan yang dinyatakan Norjannah, Sekretaris PP 'Aisyiyah Trias Setiawati menyatakan bahwa tema-tema pengajian Aisyiyah bisa mulai dikembankan dengan membagi kelompok dan membagi tema pengajian. Menurut Trias, dalam hal kesehatan reproduksi bisa dibagi kelompok lansia, remaja dan pasangan usia subur, karena tema-temanya berbeda. "Kepada lansia kita bisa membicarakan masalah menopouse, sedangkang untuk pasangan usia subur kita bisa membicarakan tentang alat kontrasepsi" terang Trias. "Ini wujud program lintas majelis, jadi pengajian semata-mata bukan milik majelis tabligh" lanjutnya.

Menerima Penderita HIV

Berkaitan dengan permasalahan HIV/AIDS, Norjannah menyatakan bahwa sebagai organisasi keagamaan Aisyiyah dan Muhammadiyah harus membuka diri, seperti perlunya berdakwah di komunitas beresiko tinggi seperti di tempat pelacuran, lembaga permasyarakatan dan anak jalanan. "Hal ini jangan ditinggalkan, hanya karena di tempat biasa kita merasa sudah kehabisan tenaga" ingatnya. Menurutnya, ke depan Panti Asuhan 'Aisyiyah harus siap menerima jika ada permintaan untuk mengasuh anak jalanan yang menderita HIV/AIDS, walaupun konsentrasi untuk melakukan upaya pencegahan memang harus menjadi perhatian disamping penanggulangannya.
Selengkapnya.....