Malaysia hentikan semua susu impor dari Cina.
BEIJING -- Skandal susu bubuk tercemar di Cina kemarin bertambah luas setelah pemerintah menemukan melamin, bahan kimia industri yang biasa digunakan untuk plastik, dalam susu cair produksi tiga perusahaan susu utama di Negeri Panda itu.
Perkembangan itu merupakan lanjutan dari kasus merebaknya susu bubuk tercemar melamin yang menyebabkan tiga bayi meninggal dan lebih dari 6.200 bayi menderita penyakit ginjal. Melamin tak punya nilai nutrisi tapi kaya nitrogen, sehingga bila dicampur dengan susu akan membuat kadar protein susu seolah lebih tinggi dari aslinya.
Badan Administrasi Supervisi Kualitas, Inspeksi, dan Karantina (AQSIQ), pengawas mutu di Cina, telah menguji susu cair dari tiga perusahaan susu. Mereka menemukan bahwa 10 persen susu dari Mengniu Dairy Group and Yili Industrial Group, dua perusahaan susu terbesar di sana, mengandung 8,4 milligram melamin per kilogram susu. Mereka juga menyatakan susu dari Bright Dairy di Shanghai tercemar.
"AQSIQ akan menyelidiki dengan ketat alasan penambahan melamin itu dan menghukum dengan keras pihak-pihak yang bertanggung jawab," kata badan itu. Mereka juga menyatakan bahwa semua merek yang terbukti positif tercemar itu telah ditarik dari peredaran.
Pengumuman itu mengundang reaksi cepat dari rantai grosir Hong Kong, PARKnSHOP dan Wellcome, yang menarik semua susu cair produk Mengniu dari rak tokonya. Kamis lalu, Hong Kong menarik susu, yogurt, es krim, dan produk lain yang dibuat oleh Yili Industrial Group Co.
Starbucks Corp mengumumkan bahwa 300 kafenya di daratan Cina telah menarik susu yang disuplai oleh Mengniu. Starbucks menyatakan tak ada karyawan atau pelanggan yang jatuh sakit karena susu ini.
Skandal susu itu merebak setelah muncul keluhan atas susu bubuk produk Sanlu Group, salah satu pabrik susu terkenal dan terhormat yang berbasis di Shijiazhuang, Provinsi Hebei.
Kasus itu segera membesar setelah pengujian yang dilakukan pemerintah terhadap produk susu bubuk dari 22 perusahaan ternyata mengandung melamin. Dua dari perusahaan yang terlibat itu juga mengekspor produknya ke Bangladesh, Yaman, Gabon, Burundi, dan Burma.
Malaysia, meski secara resmi tidak mengimpor susu dari Cina, telah menerapkan "mekanisme tingkat 6" untuk menghentikan semua produk susu dari Cina. Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Liow Tiong Lai mengatakan, melalui mekanisme ini, semua produk susu yang datang dari Cina melalui enam pos menuju Malaysia akan segera dihentikan dan dikembalikan.
Adapun pemerintah Indonesia belum beraksi lebih jauh. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan Turni Rusli Syamsudin mengatakan hingga kemarin belum ada laporan masuknya merek-merek susu formula atau bahan mentah susu dari Cina.
Pihaknya, kata Turni, akan terus memantau keadaan bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan, tapi belum menerapkan kebijakan baru untuk mengantisipasi masuknya bahan mentah pembuatan susu formula dari Cina. "Kami tidak menutup pintu masuk, tetapi mengacu kepada syarat teknis dan prosedur yang harus dipenuhi," ujarnya. XINHUA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar