Sabtu, 27 September 2008

HEBOH SUSU CINA BERMELAMIN, KEMBALI AJA KE ASI

Yogyakarta- Berkaitan dengan ditariknya produk-produk Cina yang ditarik dari dari peredaran, akibat isu produk makanan dan minuman terlebih lagi susu yang ada dan berasal dari China yang disinyalir mengandung melamin, masyarakat haruslah lebih selektif lagi dalam mengkonsumsi makanan dan minuman.
Demikian diungkapkan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bambang Edi S, dalam diskusi bersama yang berlangsung di kampus terpadu UMY, kamis (25/09). Dosen yang juga Dokter spesialis anak tersebut menegaskan kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang tidak ada izinnya atau juga yang masih belum selesai diteliti. “Kalau membeli makanan atau minuman, perhatikanlah apa ada nomor seri depkesnya atau tidak,” tutur dia.
Lebih lanjut Bambang mengingatkan pada ibu-ibu, khususnya yang memiliki bayi di bawah enam bulan untuk mengkonsumsi minuman terbaik untuk bayi, yakni ASI. “Mungkin hikmah yang dapat diambil dari kejadian ini adalah ibu-ibu diharuskan untuk kembali ke ASI. Karena ASI merupakan yang terbaik bagi bayi. Aman, sehat, dan ekonomis tentunya,” jelas Bambang.
Masyarakat tidak usah terlalu cemas dengan isu yang sekarang beredar, yang paling berhak untuk mengeluarkan pendapat menentukan kualitas makanan dan minuman adalah departemen kesehatan, dengan melihat juga apa keputusan WHO. Release dari depkes yang diumumkan langsung oleh Dr. Siti Fadilah Supari, Menkes RI juga menegaskan bahwa tidak ada susu formula (susu untuk bayi) di Indonesia yang diimpor dari China. Menkes membenarkan bahwa ada satu produk susu berasal dari China, tapi itu susu untuk orang dewasa, yakni susu bubuk full cream merk Guozhen. Terkait ke-28 produk yang sedang ditarik dari peredaran, Bambang mengusulkan kepada masyarakat untuk menahan diri dan menunggu terlebih dulu hasil penelitian dari Badan POM. “Masyarakat juga harus jeli, kalau menemukan produk makanan dan minuman yang tidak mempunyai ijin edar dari BPOM termasuk susu yang berasal dari China seyogyanya melapor ke Unit Layanan BPOM,” tandas dia.(mac)

Tidak ada komentar: