Yogyakarta- Ketua PP ' Aisyiyah, Dra. Norjannah Djohantini, MM, MSi menyatakan bahwa program Qoriyah Toyibah bisa dimulai dari bidang kesehatan, termasuk dari isu keshatan reproduksi dan HIV/AIDS. Menurut Ketua PP Aisyiyah tersebut, konsep ini sebagai pengganti program Qoriyah Toyibah yang sudah digagas dahulu yang mensyaratkan adanya berbagai aspek sebagai prasyarat sebuah desa bisa masuk kategori Qoriyah Toyibah.
Menurut Norjannah dalam acara Penyegaran Motivator Kesehatan Reproduksi dan HIV/AIDS Aisyiyah, ahad (15/06/2008) di STIKES Aisyiyah Yogyakarta, dengan mengolah tema-tema yang berkaitan dengan kesehatan dalam berbagai pengajian Aisyiyah, maka cita-cita ingin membangun sebuah ‘Desa Impian' akan mulai bisa dirintis. "Mari kita memulai dari yang bisa dikerjakan" ajak Norjannah. "Memulainya bisa dari motivator kesehatan reproduksi untuk menjadi motivator qoriyah thoyibbah" terangnya. "Karena semua program Aisyiyah harusnya berujung pada dua hal, yaitu Qoriyah Thoyibbah dan Keluarga Sakinah" lanjutnya.
Sejalan dengan yang dinyatakan Norjannah, Sekretaris PP 'Aisyiyah Trias Setiawati menyatakan bahwa tema-tema pengajian Aisyiyah bisa mulai dikembankan dengan membagi kelompok dan membagi tema pengajian. Menurut Trias, dalam hal kesehatan reproduksi bisa dibagi kelompok lansia, remaja dan pasangan usia subur, karena tema-temanya berbeda. "Kepada lansia kita bisa membicarakan masalah menopouse, sedangkang untuk pasangan usia subur kita bisa membicarakan tentang alat kontrasepsi" terang Trias. "Ini wujud program lintas majelis, jadi pengajian semata-mata bukan milik majelis tabligh" lanjutnya.
Menerima Penderita HIV
Berkaitan dengan permasalahan HIV/AIDS, Norjannah menyatakan bahwa sebagai organisasi keagamaan Aisyiyah dan Muhammadiyah harus membuka diri, seperti perlunya berdakwah di komunitas beresiko tinggi seperti di tempat pelacuran, lembaga permasyarakatan dan anak jalanan. "Hal ini jangan ditinggalkan, hanya karena di tempat biasa kita merasa sudah kehabisan tenaga" ingatnya. Menurutnya, ke depan Panti Asuhan 'Aisyiyah harus siap menerima jika ada permintaan untuk mengasuh anak jalanan yang menderita HIV/AIDS, walaupun konsentrasi untuk melakukan upaya pencegahan memang harus menjadi perhatian disamping penanggulangannya.
Menurut Norjannah dalam acara Penyegaran Motivator Kesehatan Reproduksi dan HIV/AIDS Aisyiyah, ahad (15/06/2008) di STIKES Aisyiyah Yogyakarta, dengan mengolah tema-tema yang berkaitan dengan kesehatan dalam berbagai pengajian Aisyiyah, maka cita-cita ingin membangun sebuah ‘Desa Impian' akan mulai bisa dirintis. "Mari kita memulai dari yang bisa dikerjakan" ajak Norjannah. "Memulainya bisa dari motivator kesehatan reproduksi untuk menjadi motivator qoriyah thoyibbah" terangnya. "Karena semua program Aisyiyah harusnya berujung pada dua hal, yaitu Qoriyah Thoyibbah dan Keluarga Sakinah" lanjutnya.
Sejalan dengan yang dinyatakan Norjannah, Sekretaris PP 'Aisyiyah Trias Setiawati menyatakan bahwa tema-tema pengajian Aisyiyah bisa mulai dikembankan dengan membagi kelompok dan membagi tema pengajian. Menurut Trias, dalam hal kesehatan reproduksi bisa dibagi kelompok lansia, remaja dan pasangan usia subur, karena tema-temanya berbeda. "Kepada lansia kita bisa membicarakan masalah menopouse, sedangkang untuk pasangan usia subur kita bisa membicarakan tentang alat kontrasepsi" terang Trias. "Ini wujud program lintas majelis, jadi pengajian semata-mata bukan milik majelis tabligh" lanjutnya.
Menerima Penderita HIV
Berkaitan dengan permasalahan HIV/AIDS, Norjannah menyatakan bahwa sebagai organisasi keagamaan Aisyiyah dan Muhammadiyah harus membuka diri, seperti perlunya berdakwah di komunitas beresiko tinggi seperti di tempat pelacuran, lembaga permasyarakatan dan anak jalanan. "Hal ini jangan ditinggalkan, hanya karena di tempat biasa kita merasa sudah kehabisan tenaga" ingatnya. Menurutnya, ke depan Panti Asuhan 'Aisyiyah harus siap menerima jika ada permintaan untuk mengasuh anak jalanan yang menderita HIV/AIDS, walaupun konsentrasi untuk melakukan upaya pencegahan memang harus menjadi perhatian disamping penanggulangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar