Kudus – Muhammadiyah lahir sebagai organisasi Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Sejak lahir tahun 1912 di Kauman, Yogyakarta, Muhammadiyah telah melewati berbagai etape penting dalam sejarah nasional. Kontribusinya bagi negara ini juga besar, mulai dari pembentukan Republik sampai hari ini kiprah sosial Muhammadiyah tetap dikepakkan.
“Namun demikian, aktivis Muhammadiyah jangan sampai terlena dengan sejarah besar Muhammadiyah itu” tutur Taufiqurrahman, Ketua MPK PP Muhammadiyah ketika berbicara dalam diskusi yang dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus – Jawa Tengah, Minggu (18/01) di Aula Akademi Kesehatan (Akkes) Muhammadiyah Kudus.
Sementara itu, Budi Setiawan, Ketua LPI PP Muhammadiyah, pembicara lain dalam diskusi tersebut mengatakan bahwa keberhasilan KH Ahmad Dahlan dalam membina kader-kader Muhammadiyah di masa awal berdirinya Muhammadiyah terjadi karena keuletan, jujur, suka menolong dan kerja keras Kiai yang dibantu oleh murid-murid dan sahabat-sahabat terbaik yang merupakan kader Muhammadiyah tangguh di jamannya.
Rizka Himmawan, panitia pelaksana, menyampaikan bahwa diskusi tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Milad ke-99 Muhammadiyah. Aula AKM sesak dipenuhi 100 peserta yang berasal dari organisasi otonom, Pimpinan Cabang Muhammadiyah se Kab. Kudus, pimpinan Majelis dan Lembaga maupun anggota PDM Kudus. "Dalam diskusi yang menghadirkan ketua Majelis dan Lembaga Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari Yogyakarta itu peserta sangat aktif dan responsif mengikuti diskusi", kata Hemi, panggilan akrab Rizka Himmawan. (Mul/Adim)
Media Komunikasi -- berita dan kebijakan persyarikatan -- Guna Meningkatkan Syiar Organisasi
Selasa, 20 Januari 2009
JANGAN TERLENA DENGAN KEBESARAN SEJARAH MUHAMMADIYAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar