Jakarta, Setiap tahun sebanyak 4,7 juta anak di Indonesia membutuhkan imunisasi terhadap penyakit yang mematikan, seperti campak, polio, hepatitis, dan dipteri. Tanpa imunisasi, ribuan anak tersebut akan menghadapi kematian, mengalami luka, bahkan cacat tetap.
Hal itu dikemukakan Kepala Perwakilan Unicef di Indonesia Gianfranco Rotigliano saat peluncuran kampanye imunisasi melalui program ”Kemitraan untuk Menyelamatkan Kehidupan Anak” di Jakarta, Selasa (3/12).
”Imunisasi adalah cara yang termudah dan paling efektif untuk mencegah kematian dan cacat di usia kanak-kanak, tetapi sayangnya lebih dari 40 persen anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi secara lengkap,” kata Rotigliano.
Padahal, imunisasi rutin akan melindungi semua bayi dari penyakit yang bisa dicegah vaksin, seperti hepatitis B, polio, BCG, Dipteri-Pertussis-Tetanus (DPT), dan Measles. Data Unicef menyebutkan, Indonesia saat ini menempati peringkat keempat di seluruh dunia dalam jumlah anak yang tidak diimunisasi. Peringkat pertama diduduki India, berikutnya Nigeria dan China. Masih ada 1,3 juta anak di Indonesia setiap tahunnya yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap.
Untuk memberikan vaksinasi lengkap bagi anak-anak Indonesia, Unicef berusaha menghimpun dana sebesar 2,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 31 miliar per tahun. Dengan dana tersebut, setiap anak akan mendapat vaksinasi tujuh penyakit anak, yakni campak, polio, dipteri, batuk rejan, tetanus, tuberculosis, dan hepatitis B. (LOK)
Hal itu dikemukakan Kepala Perwakilan Unicef di Indonesia Gianfranco Rotigliano saat peluncuran kampanye imunisasi melalui program ”Kemitraan untuk Menyelamatkan Kehidupan Anak” di Jakarta, Selasa (3/12).
”Imunisasi adalah cara yang termudah dan paling efektif untuk mencegah kematian dan cacat di usia kanak-kanak, tetapi sayangnya lebih dari 40 persen anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi secara lengkap,” kata Rotigliano.
Padahal, imunisasi rutin akan melindungi semua bayi dari penyakit yang bisa dicegah vaksin, seperti hepatitis B, polio, BCG, Dipteri-Pertussis-Tetanus (DPT), dan Measles. Data Unicef menyebutkan, Indonesia saat ini menempati peringkat keempat di seluruh dunia dalam jumlah anak yang tidak diimunisasi. Peringkat pertama diduduki India, berikutnya Nigeria dan China. Masih ada 1,3 juta anak di Indonesia setiap tahunnya yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap.
Untuk memberikan vaksinasi lengkap bagi anak-anak Indonesia, Unicef berusaha menghimpun dana sebesar 2,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 31 miliar per tahun. Dengan dana tersebut, setiap anak akan mendapat vaksinasi tujuh penyakit anak, yakni campak, polio, dipteri, batuk rejan, tetanus, tuberculosis, dan hepatitis B. (LOK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar