Minggu, 16 Agustus 2009

PW AISYIYAH SUMATERA UTARA GELAR MILAD KE-95 DI MEDAN





Pimpinan Wilayah ’Aisyiyah Sumatera Utara melaksanakan Tabligh Akbar dalam rangka peringatan Milad Aisyiyah ke-95 di Hotel Garuda Plasa, Medan, Sabtu (15/8). Milad yang dihadiri oleh seluruh Pimpinan Cabang, Pimpinan Ranting ’Aisyiyah sekota Medan, juga dihadiri oleh beberapa Pimpinan Daerah terdekat dan undangan dari BKOW serta organisasi perempuan tingkat Sumatera Utara.

Milad Aisyiyah ke 95 ini mengangkat tema ”Penguatan Keluarga Pilar Kemajuan Bangsa”. Tema ini merupakan tema sentral yang sengaja diangkat dalam menyongsong Muktamar ’Aisyiyah ke 95 pada Juli 2010 mendatang, yang juga merupakan nuansa program ’Aisyiyah jelang 1 abad pada tahun 2015. Hal ini merupakan upaya ’Aisyiyah agar tetap konsisten terhadap program-programnya dalam membetuk keluarga yang penuh dengan mawaddah-wa-rohmah dan baldatun toyyibahh wa robbun ghoffur agar keluarga-keluarga muslim dapat menjadi pilar dalam kemajuan bangsa ini.


Dalam Pidato Milad PLT Ketua PWA Sumut Dra. Sulhati Syam, M.A menjelaskan bahwa 10 tahun terakhir bangsa Indonesia mengalami disorientasi budaya, pendidikan bahkan agama yang berdampak pada penurunan karakter, peradaban dan harkat martabat masyarakat. Secaran nasional kita tidak bisa memilih antara dua hal yang menyedihkan ; krisis sosial atau krisis watak dan karakter bangsa. Anak-anak mengetahui sejarah hanya sisi kognitif, untuk memenuhi nilai ujian yang baik saja sementara patriotisme hilang ditelan globalisasi.

Kata Sulhati, pada sisi lain, sekolah sering dikambinghitamkan sebagai lembaga yang paling bertanggung jawab untuk membentuk watak anak. Padahal, keluarga adalah lembaga primer yang terpenting untuk membentuk watak dan kepribadian anak. Keluarga sebagai tempat pendidikan sejati yang berdasarkan mawaddah wa rohmah. Dari hadis Rasulullah diriwayatkan dari Anas disimpulkan bahwa keluarga yang baik memiliki empat ciri, yakni; 1) memiliki semangat kecintaan mempelajari dan menghayati dan mengaktualisasikan dalam hidup keseharian, 2) setiap anggotanya saling menghormati dan menyayangi, 3) segi nafkah yang tak berlebihan dan 4) yang sadar akan kelebihan dan kekurangannya.

Maka, jika anak datang dari keluarga mawaddah wa rohmah yang punya 4 ciri di atas, anak akan memiliki potensi dan bekal untuk bermasyarakat. Dalam usia ’Aisyiyah 95 tahun ini, ’Aisyiyah memiliki kontribusi yang besar terhadap pembentukan keluarga, sebagai unsur penunjang bagi pembentukan bangsa melalui program keluarga sakinah, yang dilaksanakan melalui dakwah yang ditekankan untuk tercapainya keluarga sakinah pada setiap keluarga muslim.

Turut memberikan kata sambutan BKOW Sumatera Utara (wakil Ketua); ibu Kemalawati, SH dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara diwakili oleh Drs. Zulkarnain M. Noor, M.H., dalam sambutannya mereka menyampaikan ungkapan senada bahwa tema yang diangkat merupakan gambaran bahwa kepedulian ’Aisyiyah terhadap pemberdayaan kaum perempuan dan perbaikan generasi bangsa adalah sangat besar dan berperan secara signifikan. Dan pembentukan keluarga tidak terlepas dari karakter ibu. Artinya, dalam keluarga, ibulah sebagai penentu utama dalam pembentukan karakter anggota keluarga. Karena itu, program Keluarga Sakinah yang sudah dijalankan oleh ’Aisyiyah harus tetap dilaksanakan dan ditingkatkan salah satunya dengan melakukan revitalisasi pendidikan TK Aisyiyah, demikian ungkap Zulkarnain M. Noor.

Dalam Tabligh Akbar Milad yang disambut dengan antusiasme oleh warga ’Aisyiyah Sumatera ini dihadirkan pembicara Dra. Siti Rahimah Nasution, M.A. Menurut Kandidat Doktor Program Pasca Sarjana IAIN Sumatera Utara ini, bahwa keluarga adalah idaman setiap manusia, apapun status dan kedudukannya dari berbagai aspek kehidupan, terutama keluarga Sakinah. Akan tetapi untuk mewujudkannya bukanlah semudah membalik telapak tangan.

Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa membentuk keluarga didasari perkawinan yang sah, sehingga melahirkan keturunan yang baik. Keturunan yang baik terlahir dari keluarga yang memiliki gen-gen yang positif, yang diturunkan kepada anak-anaknya yang kemudian ditularkan kepada orang lain di sekitarnya. Karena itu keluarga merupakan dasar pendidikan anak. Sedangkan pendidikan yang dilaksanakan dalam rumah tangga dimaksud bertujuan untuk membina dan mengembangkan generasi muda dan kemajuan bangsa.

Dalam mengakhiri tabligh akbarnya Dra. Siti yang juga sebagai Sekretaris Majlis Tabligh PWA Sumut ini menekankan bahwa dalam mendidik anak (sejak dini) haruslah dibina aspek al-Basyar, al-Insan dan al-Nasnya serta untuk menciptakan generasi yang kuat, tangguh, istiqomah dan qona’ah, orang tua haruslah memberi pembinaan kepada anak mulai dari pembinaan agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial. Di mana semua aspek tersebut harus dilakukan secara intensif dan bersama-sama oleh komponen keluarga dan masyarakat.