PADANG — Proses evakuasi korban gempa Sumatra 7,6 Skala Richter masih terus dila kukan, termasuk di daerah-dae rah terpencil yang terkena dam paknya. Ribuan orang masih tertimbun di reruntuhan gedung-ge dung/ bangunan dan tanah long sor yang sampai saat ini masih sulit dilakukan eva kuasi.
Yang paling banyak tertimbun longsor, antara lain, di Kanagarian Tandikek, Kabupaten Padang Pariaman. Di per kira kan, ada 280-350 orang yang ter timbun tanah longsor yang ketinggiannya mencapai puluhan meter.
Karena Kanagarian Tandikek su lit dijangkau, padahal proses evakuasi membutuhkan banyak alat berat serta kondisi jenazah yang diperkirakan sudah mengenaskan, muncullah usul menjadi kannya kuburan massal. Usulan itu muncul dalam rapat koordinasi Pemprov Sumbar, sejumlah pemerintah kab/kota di Sumbar, serta kepolisian, Ahad (4/10).
‘’Berdasarkan keputusan rapat, kami akan jadikan kawasan itu sebagai kuburan massal karena kami akan memprioritaskan warga yang masih ada kemungkinan hidup di wilayah lain,’‘ kata Kepala Biro Humas dan Proto kol Pemprov Sumbar, Dede Nuzul Putra, kemarin.
Tapi, Gubernur Sumatra Barat Gamawan Fauzi belum me nyampaikan kata putusan. ‘’Kami sedang musyawarahkan dan kami bicarakan dengan bupati wilayah setempat dan keluarga,’‘ ka tanya.
Menurut Gubernur, jika sudah lima hari tertimbun, kondisi jenazah sudah mengenaskan. ‘’Jika ada kerelaan, kita akan jadikan kuburan massal. Jika tidak, kami akan diskusikan lagi,’‘ katanya.
Pemda masih membicarakan rencana ini kepada keluarga korban. Belum ada tanggapan resmi dari keluarga korban, apakah tetap minta evakuasi atau setuju kuburan massal.
Hingga kemarin, Satkorlak PB Sum bar mencatat jumlah korban tewas 605 orang dan korban hilang 343 orang. Kepala Sekretariat Satkorlak PB Sumbar, Ade Edward, mengatakan, jumlah kor ban meninggal paling banyak di Kabupaten Padang Pariaman, yaitu 276 orang, Kota Padang (231), Kota Pariaman (49), Kabupaten Agam (30), Kabupaten Pesisir Selatan (10), serta Kabupaten Pasaman Barat (tiga). Korban yang hilang pun paling ba nyak di Padang Pariaman, yai tu 285.
Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan (PPK Depkes) mencatat jumlah korban tewas 551, sedangkan yang hilang masih mencapai ribuan orang.
Kepala PPK Depkes, Rustam Pak kaya, mengatakan, pihaknya mencatat jumlah yang tertimbun di Padang Pariaman sebanyak 618 orang. Tapi, jumlah yang hilang di Kota Padang lebih besar lagi, mencapai ribuan orang.
Sebanyak 618 orang yang tertimbun di Kabupaten Padang ariaman adalah warga tiga kampung di Kanagarian Tandikek. ‘’Mereka tertimbun longsoran bukit. Kita perkirakan mencapai ke dalaman 30 meter karena menara masjid saja tidak kelihatan,’‘ ka tanya.
Adapun ribuan orang yang tertimbun di Kota Padang, kata Rus tam, adalah penduduk perkampungan Cina di tengah Kota Padang. ‘’Kota Padang ini perlu perhatian khusus karena ada urban area, yaitu perkampungan Cina yang begitu saja amblas ditelan bumi,’‘ katanya.
Penduduk di perkampungan Cina itu tercatat berjumlah 21.688 orang. Perkampungan itu me rupakan rumah toko yang padat penghuni, apalagi setiap ruko diperkirakan memiliki satu hingga dua karyawan. Maka, total yang mendiami kawasan itu diperkirakan 30 ribu jiwa.
Jika estimasinya yang hilang 10 persen, bisa saja 3.000 orang [yang hilang]. Tapi, kita belum bisa memastikan karena data yang selamat juga belum ada se cara pasti. Yang jelas masih ribuan [yang hilang], kata Rustam.
Sementara itu, berdasarkan data Posko Departemen Sosial, 549 orang meninggal dan 349 orang hilang. Dan, sebagian besar hilang di Padang Pariaman sebanyak 245 orang
Media Komunikasi -- berita dan kebijakan persyarikatan -- Guna Meningkatkan Syiar Organisasi
Senin, 05 Oktober 2009
Kuburan Massal Jadi Opsi: Ribuan orang masih tertimbun reruntuhan dan longsor
Label:
Info Lingkungan