Sabtu, 29 November 2008

KADER KESEHATAN AISYIYAH IKUT TANGGULANGI TUBERCLOSIS DI SUMUT



Medan - Kader kesehatan ’Aisyiyah ikut melakukan upaya penanggulangan Tuberklosis (TB) di Sumatera Utara. Upaya itu dilakukan melalui kegiatan advokasi dan pelatihan mubaligh motivator Muhammadiyah – Aisyiyah dalam penanggulangan TB dengan strategi DOTS ( Directly Oberserved Treatment Shortcourse) yang dilaksanakan 28 – 30 Nopember di Medan, Kegiatan yang dihadiri peserta dari 13 kabupaten kota itu diharapkan dapat mendorong pemahaman yang lebih baik dari masyarakat terhadap penggulangan TB.

Pimpinan Pusat Aisyiyah Dra. Sri Hartati Apt yang membuka pelatihan itu mengatakan besarnya permasalahan yang ditimbulkan oleh penyakit TB mengharuskan semua pihak untuk berkomitmen dan bekerjasama dalam penanggulangannya. Hartati menyebutkan bahwa TB adalah penyakit berbahaya yang mudah menular. Disebutkan, bahwa sejakn tahun1993 WHO sudah mencanangkan kedaruratan global tuberkulosis. Pada tahun 2006 ada sekiatr 9,2 juta penderita TB di dunia dan separuhnya berada di China, India dan Indonesia. “ Inilah yang melatarbelakangi Aisyiyah ikut berperan serta mengatasi TB,” jelas Hartati.

Dra Sri Hartati menyebutkan forum advokasi dan pelatihan mubaligh serta pimpinan Aisyiyah dilaksanakan atas kerjasama Depertemen Kesehatan RI dan The Global Fund dalam ”Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan TB” Berbagai bentuk kegiatan yang dilaksanakan antara lain pelatihan bagi para tenaga kesehatan di Rumah Sakit dan Balai Kesehatan dengan tujuan pelayanan kesehatan bagi penderita TB lebih terfokus yaitu dengan merealisasikan ”Klinik DOTS di rumah sakit dan balai pengobatan Muhammadiyah – Aisyiyah.

Hartati mengatakan, mubaligh dan mubalighot merupakan komponen penting yang dimiliki Muhammadiyah-Aisyiyah untuk melakukan penurunan jumlah penderita TB serta mencegah munculnya penderita TB baru.

Sementara itu Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Utara Dr. Surya Drama (Kasubdit Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan/P2PL) menyebutkan salah satu indikasi meningkatkan TB dapat dilihat dari meningkatnya penderita HIV. Virus yang menyerang paru-paru itu penderitanya di Sumatera Utara masih cukup tinggi. Untuk itulah, peran serta Aisyiyah yang peduli terhadap penanggulangan TB ini perlu diapresiasi dengan baik.

Dinas Kesehatan akan selalu ikut membantu dan mendorong upaya-upaya Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam meningkatkan kesadaran dan kualitas kesehatan masyarakat. “Selesainya pelatihan ini berarti akan menambah jumlah kader kesehatan di Sumatra Utara yang dapat menekan jumlah penderita TB,” sebut Surya Drama.

Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumut, Dra. Nurzannah M.Ag pada kegiatan advokasi dan pelatihan itu mengatakan peran serta keterlibatan mubligh dan kader Aisyiyah dalam menanggulangi TB serta berbagai jenis penyakit lainnya adalah wujud dari kepedulian Muhammadiyah-Aisyiyah dalam meningkatkan kulitas kesehatan masyarakat. Dra. Nurzannah menyebutkan, Muhammadiiyah-Aisyiyah sudah membangun Rumah Sakit, Balai Pengobatan, Klinik dan Posyandu. Berbagai kegiatan pelayanan kesehatan pun dilakukan dengan pemberian pemeriksaan dan pengobatan gratis.

Advokasi dan Pelatihan Mubligh/Mubalighot serta Pimpinan Muhammadiyah - Aisyiyah dan orto itu diikuti sebanyak 50 peserta dari 13 Pimpinan Daerah ( Medan, Binjai, Langkat, Sergei, Deli Serdang, Tebingtinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu dan Tanjung Balai). (Yuniar R. Yoga /Sek PWA MKLH-SU)

Tidak ada komentar: