Kamis, 17 Februari 2011

TKS ABA Dan Tantangan Bagi Penggerak Amal Usaha


Yogyakarta - Munculnya gerakan perempuan yang amal usahanya sama dengan 'Aisyiyah, dalam hal ini Taman Kanak-Kanak (TK), menurut Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah, Mahsunah Syakir, hendaknya disikapi sebagai tantangan bagi penggerak amal usaha 'Aisyiyah untuk berbuat lebih baik lagi. "Tidak boleh iri, tapi harus berbenah diri", tegasnya di depan 25 orang guru TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) yang tergabung dalam Ikatan Guru Bustanul Athfal (IGB) 'Aisyiyah Jenengan Timur, Ponorogo di Ruang Sidang PP 'Aisyiyah, Jl. KHA. Dahlan No. 32, Yogyakarta, Senin (14/2).


Selain itu, menurut Mahsunah , meningkatnya daya kritis masyarakat juga menjadi tantangan bagi para pengurus dan guru untuk meningkatkan kapasitas pengajarannya. Berbagai macam aturan dari pemerintah, juga hendaknya disikapi sebagai pelecut untuk terus maju. Apalagi, berbagai aturan itu pada dasarnya ditujukan untuk kebaikan.
Meski diliputi beragam tantangan, ibu dari lima anak yang turut bergabung di bagian pendidikan dasar dan menengah (dikdasmen) 'Aisyiyah ranting ini juga mengingatkan, bahwa amal usaha TK ABA 'Aisyiyah memiliki banyak kelebihan. "Kita jangan berkecil hati karena kita mempunyai banyak kelebihan", tuturnya.

Kelebihan TK ABA

Memiliki organisasi yang terstruktur dari pusat sampa ke tingkat ranting serta jumlah anggota yang sangat banyak dan ikhlas serta rela berkorban, menurut Mahsunah, merupakan kelebihan 'Aisyiyah yang luar biasa. "Kuncinya amal usaha 'Aisyiyah kenapa bertambah terus adalah keikhlasan," pungkasnya.

Hal itu diamini oleh Ketua PP 'Aisyiyah, Dra. Shoimah Kastolani, yang juga hadir memberika pengarahan. Ia menegaskan bahwa sayap gerakan perempuan Muhammadiyah ini adalah organisasi dakwah. Karena itu, keikhlasan yang seiring denga profesionalitas tidak bisa ditawar. "Jangan anak-anak tidak bisa sekolah di tempat kita karena tidak bisa membayar," tambahnya. (Ifah)