Selasa, 28 Oktober 2008

CEGAH INFEKSI DENGAN IMUNISASI


IMUNISASI: Sebagian besar penyakit infeksi dapat dicegah melalui imunisasi. Tidak terbatas bayi dan anak, remaja juga membutuhkan untuk menangkal infeksi tertentu.
JAKARTA-- Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah penting yang menjadi perhatian dalam upaya peningkatan kesehatan anak di Indonesia. Sebagian infeksi dapat dicegah dengan imunisasi yang ditunjang dengan perbaikan gizi keluarga, higiene perorangan, sanitasi lingkungan dan pemantauan penyakit yang berkelanjutan.Program imunisasi yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia sejak 30 tahun lalu. Terbukti telah berhasil menurunkan angka kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi hingga 80% seperti Cacar, Polio, Campak, BCG, DPT dan Hepatitis B.

Untuk menghadapi kenyataan penyakit infeksi yang menakutkan dan semakin berkembang, Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengadakan Simposium Nasional mengenai Imunisasi.Ketua Tim Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, Prof.DR.Dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K) menjelaskan, program itu bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dalam memberikan pelayanan yang optimal khususnya dalam hal imunisasi.

Tujuan tersebut mengingat bahwa program imunisasi telah mengalami perkembangan dalam sepuluh tahun terakhir. "Hal positif tersebut tentunya harus dapat disikapi dengan positif dan profesional oleh semua profesi kesehatan khususnya yang terkait dengan imunisasi," jelasnya pada saat jumpa pers "Simposium Nasional Imunisasi" di Jakarta, Selasa (28/10).Dalam kesempatan yang sama Ketua Panitia "Simposium Nasional Imunisasi" Dr. Soedjatmiko, Sp.A(K) menghimbau kepada para tenaga medis untuk terus memberi informasi yang benar mengenai pentingnya imunisasi secara rutin.

Dia juga menjelaskan, imunisasi tidak hanya perlu untuk bayi dan anak-anak, para remaja pun perlu diproteksi dari berbagai penyakit berbahaya seperti Kanker Leher Rahim. "Imunisasi di kalangan remaja belum terlalu populer, padahal sangat penting," tambah Soedjatmiko.Namun, bukan hanya tenaga medis saja yang memegang peranan penting dalam imunisasi, keluarga juga harus mengetahui dengan jelas tentang imunisasi, manfaat serta efeknya. Mengingat tujuan imunisasi yaitu untuk mengurangi kemungkinan penyakit yang menular melalui virus."Pengetahuan dan keterampilan vaksinologi dan juga kepatuhan terhadap jadwal rekomendasi imunisasi ini sangat penting untuk menurunkan angka kematian pada bayi dan anak dalam rangka mencapai "Millenium Development Goal 2010," pungkas Prof Sri

Tidak ada komentar: