Jumat, 17 Juli 2009

DIRESMIKAN, KOMPOS CENTER USU BANTUAN JEPANG

Medan, Pusat pembuatan pupuk kompos (Compost Centre) Universitas Sumatera Utara (USU) bantuan Jepang yang berada di Fakultas Pertanian (FP) diresmikan Rabu (15/7). Kompos Center ini diharapkan bisa menjadi model sekaligus membangun kesadaran pengelolaan sampah organik.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Rektor USU, Chairuddin P Lubis, Konjen Jepang di Medan, Minoru Shirota, dan Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang (Persada) Sumut, Darwin Dalimunthe. Peresmian Kompos Center ini dihadiri antara lain Walikota Medan, Afifuddin Lubis, Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ), Sjahril Pasaribu, Dekan FP-USU, Zulkarnain Nasution, dan Sekretaris Persada Sumut, Yuddi Adrian Muliadi.


Konsul Jenderal (Konjen) Jepang di Medan, Minoru Shirota, dalam sambutannya antara lain menjelaskan, Kompos Center ini akan menerapkan teknik pembuatan kompos yang disebut metode Takakura.

"Seorang teman di Persada menyatakan bahwa dengan metode ini anda dapat membuat kompos di dalam ruang makan di rumah anda. Memang kekhususan Kompos Center ini ada di situ karena tidak berbau dan menimbulkan belatung," paparnya.

Minoru juga menyatakan, Persada Sumut dengan dukungan FP-USU akan mengadakan kursus dan penyuluhan metode Takakura ini kepada masyarakat Medan, khususnya kalangan ibu rumah tangga di lingkungan universitas ini.

Dia berharap kegiatan pengelolaan sampah organik menjadi kompos ini menjadi model, baik dalam penanganan masalah sampah maupun peningkatan kesadaran masyarakat terhadap sampah.

Konjen Jepang di Medan juga menyatakan kebahagiaannya atas terealisasinya proyek ini. "Karena proyek ini merupakan hasil kerja sama kita semua," ujarnya.

Tidak bosan membantu

Sementara Rektor USU, Chairuddin P Lubis, dalam kesempatan sama antara lain menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Pemerintah Jepang kepada universitas ini melalui Persada Sumut.

Awal bulan ini, lewat jenis proyek sama, yakni Grant Assistance of Grassroots Human Security Projects, USU juga menerima bantuan berupa gelanggang pelatihan kendo dan judo. Masing-masing bantuan ini nilainya mencapai kurang lebih 100 ribu dolar Amerika Serikat (AS), atau hampir mencapai Rp 1 milyar.

Chairuddin berharap pemerintah "Negeri Sakura" ini tidak bosan memberikan bantuan yang memang diperlukan.
Khusus untuk USU, rektor juga menyampaikan harapannya agar bantuan serupa bisa diberikan. Sebab, masih banyak fakultas di lingkungan universitas ini yang kekurangan prasarana dan sarana pendidikan yang dibutuhkan.

Di bagian lain, secara khusus Rektor USU ini memohon dukungan kepada Walikota Medan agar membantu pihaknya menyosialisasikan program dan teknik pengelolaan kompos ini kepada masyarakat Kota Medan dan aparatur pemerintahan, seperti camat, lurah dan lainnya.

Bantuan sosialisasi ini agar masalah penanganan dan kesadaran penanganan sampah di kalangan masyarakat makin meluas, demikian Chairuddin.
Usai penandatanganan prasasti, Walikota Medan, Konjen Jepang di Medan, Rektor USU, Ketua Persada, dan segenap undangan juga melihat demonstrasi pembuatan kompos di gedung pengolahan. Di tempat ini, mereka dipandu oleh staf Kompos Center, Nurzainah Ginting.
Di akhir acara, keempatnya juga melakukan penanaman pohon di sekitar gedung Kompos Center. (an/gas)