Jakarta, Kompas - Pandemi influenza A-H1N1 semakin tak terbendung. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, Senin (13/7), mencatat saat ini terdapat 94.512 kasus positif influenza A-H1N1 di sejumlah negara dan 429 penderita di antaranya meninggal.
Di Indonesia, kasus positif influenza A-H1N1 juga terus melonjak dengan 60 kasus baru dalam tiga hari terakhir sehingga seluruhnya mencapai 112 kasus positif. Lonjakan paling tinggi terjadi Selasa kemarin dengan 26 kasus, terdiri atas 11 laki-laki dan 15 perempuan. Dua pasien suspect influenza A-H1N1 juga meninggal, yaitu di Padang, Sumatera Barat, dan Denpasar, Bali, tetapi pemerintah belum bisa memastikan penyebab kematiannya.
Kasus-kasus kematian yang baru muncul akibat influenza A-H1N1 di Inggris, Thailand, dan Filipina semakin meningkatkan kekhawatiran akan penyebaran virus influenza itu. Bahkan, Arab Saudi dilaporkan telah menutup sekolah internasional setelah ada 20 siswa yang terinfeksi virus A-H1N1.
Direktur Penelitian Vaksin di WHO Marie-Paul Kieny menegaskan, vaksin influenza A-H1N1 kemungkinan akan tersedia mulai September mendatang.
Tambahan anggaran
Untuk mengantisipasi penyebaran influenza A-H1N1, Pemerintah Thailand menyetujui tambahan anggaran 25 juta dollar AS untuk produksi vaksin dan obat-obatan antikuman virus. Tindakan serupa telah dilakukan Pemerintah AS.
Ketersediaan vaksin ini menjadi prioritas utama Pemerintah Thailand karena jumlah korban yang meninggal kian bertambah. Pada hari Selasa saja ada tiga penderita yang meninggal. Total jumlah korban meninggal sudah mencapai 24 orang. Sementara secara keseluruhan jumlah kasus positif influenza A-H1N1 di Thailand mencapai 4.057 kasus.
Untuk menekan penyebaran, 435 sekolah di ibu kota Bangkok ditutup selama lima hari. ”Kami akan mensterilkan sekolah- sekolah itu mulai hari Rabu,” kata Sekretaris Jenderal Pemerintah Kota Metropolitan Bangkok Ponksak Semsan.
Mengantisipasi penyebaran virus influenza A-H1N1, Pemerintah Australia juga berharap dapat melakukan imunisasi terhadap semua penduduknya mulai Oktober mendatang. Sampai saat ini jumlah kasus positif influenza di Australia hampir mencapai 10.000 orang dengan 19 penderita meninggal.
Jim Bishop dari Departemen Kesehatan Federal Australia berharap pemerintah bisa segera memulai imunisasi itu. Bishop memperkirakan 21 juta dosis vaksin akan cukup untuk setiap penduduk di Australia. Meskipun belum memiliki vaksin, Australia telah meminta perusahaan farmasi CSL untuk membuat vaksin dengan uji coba terlebih dahulu.
Masih lemah
Di Indonesia, antisipasi dan sikap pemerintah terhadap pandemi influenza masih lemah. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari meminta masyarakat menjaga diri.
”Kita jangan panik. Yang perlu dilakukan adalah meningkatkan surveilans dan kapasitas rumah sakit. Rumah sakit swasta kalau perlu juga dilibatkan. Kalau sakit pakai masker dan jangan pergi ke mana-mana,” kata Menkes.
Menanggapi lonjakan kasus di Indonesia, Menkes mengatakan, kasus di Indonesia adalah bawaan dari luar negeri, yaitu ada yang dibawa oleh wisatawan mancanegara atau penduduk Indonesia yang bepergian dan tertular virus A-H1N1 di luar negeri.
Menurut Menkes, dibandingkan dengan Singapura yang penduduknya sedikit tetapi penderita influenza A-H1N1 ada 1.000 orang, jumlah kasus di Indonesia belum seberapa.
”Malaysia yang jumlah penduduknya sepersepuluh Indonesia saja kasusnya 772 orang, sedangkan Indonesia 112 orang. Meskipun begitu, kita tetap waspada,” kata Menkes.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga Aditama menyatakan, untuk mencegah penyebaran virus A-H1N1, berbagai upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan, yaitu penanggulangan di kantor kesehatan pelabuhan dan menyiapkan 100 rumah sakit rujukan.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Faisal Yunus menilai, lonjakan jumlah kasus influenza A-H1N1 karena pengawasan di pintu-pintu masuk pelabuhan dan bandara internasional masih lemah.
Di sejumlah negara, seperti Jepang dan China, pengawasan masuknya virus itu ke negara tersebut sudah dilakukan sejak penumpang masih di dalam pesawat.
Faisal menilai, Indonesia tidak siap menghadapi pandemi influenza. ”Bila jumlah kasus terus meningkat, ruang isolasi yang ada di rumah sakit tidak akan bisa menampung semua pasien,” ujarnya menegaskan. (kp)
Media Komunikasi -- berita dan kebijakan persyarikatan -- Guna Meningkatkan Syiar Organisasi
Rabu, 15 Juli 2009
A-H1N1 SEMAKIN TAK TERBENTUNG
Label:
Info Berita