Ihwal kelompok yang menamakan diri Gerakan Anti Din Syamsuddin (Gadis), pasca Din Syamsuddin bersama dengan para tokoh agama lainnya bersikap kritis kepada pemerintahan SBY-Boediono, juga disinggung beberapa peserta rapat pleno diperluas PP Muhammadiyah hari ini di Jogjakarta.
Tapi sikap PP Muhammadiyah jelas, tidak menghiraukan dan tidak mempersoalkan gerakan Gadis tersebut.
"Kita tidak perlu mempersoalkan lebih jauh. Karena tidak ada signifikansinya. Nanti juga akan berhenti sendirilah. Jadi itu dua hal yang berbeda. Karena Muhammadiyah tidak akan berhenti bersikap kritis dan berdakwah," kata Ketua Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah, Asep Purnama Bachtiar, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 30/1).
Tak hanya Gadis anti Din Syamsuddin yang tiba-tiba muncul. Sebagai reaksi dari itu, juga muncul Gadis Aksi Dukung Din Syamsuddin (Gaddis). Terhadap kelompok yang kedua ini, Muhammadiyah juga tidak mau menghiraukannya.
"Kita juga tidak tahu itu dari kelompok mana. Bisa saja, yang itu kelompok (pertama) yang sebaliknya mendukung. Bisa-bisa saja terjadi semacam cuci tangan," demikian Asep menduga-duga.
Warga Muhammadiyah Dukung Gerakan DIN
Gerakan tokoh lintas agama mengritik kebijakan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang dimotori Din Syamsuddin dipertanyakan sebagian pimpinan wilayah Muhammadiyah.
Pertanyaan itu disampaikan pada acara rapat pleno diperluas PP Muhammadiyah hari ini di Jogjakarta, yang dihadiri pengurus Muhammadiyah se-Indonesia dan organisasi otonom Muhammadiyah.
Namun, pertanyaan itu dijawab Din Syamsuddin secara khsusus, dan PP Muhammadiyah secara umum, dengan alasan-alasan yang sudah sering dikemukakan di media dan publik.
"Ada juga yang bertanya. Walaupun jawabannya tidak berbeda jauh dengan yang sudah disampaikan di media sebelumnya," kata Ketua Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah, Asep Purnama Bachtiar, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 30/1).
Setelah diberi penjelasan kembali, dia mengatakan, tidak ada warga Muhammadiyah yang mempersoalkan gerakan Din tersebut. Semuanya mendukung dalam konteks memberi masukan kepada pemerintah.
"Karena (pemerintah) belum bisa memenuhi kepentingan masyarakat luar, hak-hak yang belum terpenuhi, ketidakadilan, adanya penyimpangan dan sebagainya dan masalah umum lainnya," tegasnya.
Meski begitu, dia juga mengakui ada juga pengurus Muhammadiyah yang meminta Din Syamsuddin tidak sendirian dalam mengritik pemerintah. Disarankan, misalnya, bila yang disoroti adalah persoalan ekonomi, maka diserahkan kepada pimpinan lain yang membidangani masalah ekonomi. "Jadi Pak Din tidak disoroti sendirian," tandasnya. [zul/RM]
Selengkapnya.....
Media Komunikasi -- berita dan kebijakan persyarikatan -- Guna Meningkatkan Syiar Organisasi
Senin, 31 Januari 2011
Tetap Kritis, Muhammadiyah Cuekin Gadis Anti Din dan Gadis Pro Din
Muhammadiyah Tidak Bisa Dibeli Dengan Pemberian Dubes Atau Menteri
Yogyakarta- Muhammadiyah tetap akan konsisten dalam menyuarakan kebenaran dengan tetap berpegang pada Amar Ma’ruf Nahi Munkar, sehingga iming-iming apapun untuk menyurutkan langkah seperti jabatan Dubes atau Menteri, tidak akan berhasil.
Ungkapan tersebut disampaikan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se Indonesia serta Ortom tingkat pusat di gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Cik Di Tiro no.23, Ahad (30/01/2011). Dalam penjelasan mengenai gerakan tokoh lintas agama yang melibatkan beberapa tokoh Muhammadiyah, Din menjelaskan, bahwa Muhammadiyah tetap akan konsisten dalam menyerukan kebenaran, “Jangankan Dubes, lima Menteri sekalipun akan kita tolak,” tegasnya.
Dalam pertemuan yang dilaksankan di ruang Aula gedung PP Muhammadiyah, tampak dihadiri sebagian besar Pimpinan Pusat Muhammadiyah, termasuk dari unsur ‘Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini yang tampak berada dibagian depan bersama sekretaris umum PP Muhammadiyah Agung Danarto. (mac)
Selengkapnya.....
Sabtu, 29 Januari 2011
'Aisyiyah Perlu Optimalkan Teknologi Komunikasi dan Informasi
Surakarta – Pimpinan Daerah (PD) 'Aisyiyah Surakarta akan menggelar Seminar bertema "Gerakan Perempuan Era Teknologi Informasi dan Komunikasi", Kamis (3/2) di Stikes 'Aisyiyah Surakarta Kampus I Jln. Ki Hajar Dewantoro No. 10 Kentingan Jebres Surakarta. Melalui seminar ini, diharapkan akan tergali informasi-informasi mulai dari perjalanan gerakan perempuan dari masa ke masa, sampai pada muncul pemikiran-pemikiran tentang optimalisasi teknologi komunikasi dan informasi dalam penguatan gerakan perempuan, termasuk 'Aisyiyah.
Ketua Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah, Evi Shofia Inayati, akan menjadi salah satu pembicara dalam seminar yang dihelat sebagai rangkaian dari syiar Musyawarah Daerah (Musyda) Surakarta ini. Secara garis besar, seminar itu akan membahas perihal gerakan perempuan dari masa ke masa, gerakan perempuan 'Aisyiyah di Surakarta dan optimalisasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pengembangan gerakan perempuan.
'Aisiyah di Surakarta sendiri, imbuh Ketua PD 'Aisyiyah Surakarta, Rodhiyah Hadirin, A.Md, dan sekretaris, S. Dian Indriyahi Thontowi, SH., M.Si. dalam term of reference (ToR) yang dikirimkannya, memiliki jama'ah yang besar dan amal usaha yang banyak. Karena itu, 'Aisyiyah perlu menyiapkan langkah-langkah aplikatif untuk optimlisasi pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, dengan mengedepankan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif yang ada di dalamnya. (Ifah)
Selengkapnya.....
Kesejahteraan Guru TK, Perhatian Utama Rakerpim
Yogyakarta - Sejumlah 8.952 amal usaha pendidikan untuk anak usia dini 'Aisyiyah yang terdiri atas Taman Kanak-Kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), Satuan PAUD Sejenis (SPS) dan Tempat Penitipan Anak (TPA) yang tersebar di seantero Indonesia bukan berjalan begitu saja tanpa masalah. Gaji guru TK, KB, SPS dan TPA 'Aisyiyah di beberapa tempat yang jauh di bawah upah minimum regional (UMR) menjadi salah satu masalah besar bagi para pimpinan 'Aisyiyah.
Tak pelak, upaya menaikkan kesejahteraan guru TK itu dibahas secara serius, tak hanya oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), tapi juga majelis-majelis lainnya dan lembaga 'Aisyiyah dalam Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Tingkat Pusat 'Aisyiyah yang dihelat pada Jum'at - Ahad (21-23/1) di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalasan, Yogyakarta dan dihadiri oleh 100 orang yang terdiri dari seluruh anggota PP 'Aisyiyah, serta anggota Majelis dan Lembaga tingkat pusat.
Untuk Guru, Semua Majelis dan Lembaga BersatuSeluruh lini pimpinan yang hadir dalam Rakerpim bertema "Konsolidasi Pimpinan Untuk Penguatan Organisasi Menghadapi 'Aisyiyah 1 Abad" ini, sepakat bahwa kesejahteraan guru TK dapat dinaikkan melalui banyak aspek sehingga membutuhkan kerjasama antar Majelis dan Lembaga. Tidak hanya dilakukan secara konvensional melalui gaji bulanan, tapi juga dapat diupayakan melalui cara lain. Misalnya, Majelis Ekonomi mengupayakan berdirinya Koperasi di sekolah untuk menaikkan derajat kesejahteraan finansial, Majelis Kesehatan menggalakkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk meninggikan derajat kesehatan, dan lain-lain. Tujuan Rakerpim sendiri menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah, Dra. Siti Noordjannah Djohantini, MM, M.Si, adalah konsolidasi, kebersamaan serta penguatan komitmen.
Selain upaya lintas majelis dan lembaga untuk meningkatkan gaji guru TK 'Aisyiyah agar minimal sama dengan UMR, beberapa hal teknis yang mencuat dan mendapat perhatian besar dalam Rakerpim ini antara lain naturalisasi pemimpin 'Aisyiyah, pernyataan organisasi soal pengiriman TKW ke luar negeri, model pendidikan inovatif, kemungkinan pengalihan pengasuhan anak yatim dari Panti ke keluarga inti, hingga kaderisasi keluarga Muhammadiyah-'Aisyiyah. (Ifah/PPA)
Selengkapnya.....
70 Tahun Prof. Dr. Chamamah Soeratno
Yogyakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah, Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno, genap berusia 70 tahun pada Senin (24/1). Sebagai ucapan syukur, Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah memberikan lukisan yang menggambarkan kiprah perjuangan beliau beserta buku saku bertema "Kiprah Perjuangan Prof. Dr. Hj. Siti, 'Aisyiyah, Selalu dan Selamanya". Kedua hadiah itu diserahkan dalam rangkaian Peringatan Ulang Tahun ke-70, Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno yang dihelat di University Club (UC) UGM Bulaksumur, Yogyakarta yang dihelat oleh Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Prof. Chamamah sendiri mulai berjuang di 'Aisyiyah pada tahun 1968. Sebelum itu, beliau telah menjadi Ketua Umum PP Nasyiatul 'Aisyiyah pada 1965. Sejumlah amanah seperti sekretaris, bendahara dan wakil ketua pernah diampunya, sebelum terpilih dua kali berturut-turut sebagai Ketua Umum PP 'Aiysiyah 2000-2010.
Chamamah, Simbol Ketidakjumudan
Berbagai testimoni pun hadir dari berbagai pihak sebagai bukti atas kemanfaatan sosok ketua 'Aisyiyah ini. G.B.P.H Joyokusumo menyebutkan, "Pergaulan yang saya rasakan dnegan Beliau sangat terbuka, khususnya dalam hal pembinaan dan kebudayaan di Yogyakarta." Budayawan Indonesia, Muhammad Ainun Nadjib, bahkan menyampaikan, "Siapapun jangan mengaku orang Muhammadiyah kalau kata "jumud" tidak popular dalam tradisi pemikirannya. Kalau Anda bertanya apa definisi "jumud", jawabannya gampang: "Pokoknya yang tidak seperti Bu Chamamah."
Doa dari para pejuang 'Aiysiyah pun turut mengalir untuk Prof. Chamamah. Salah satunya dari ketua PP 'Aisyiyah, Siti Hadiroh Ahmad, S.Pd, "Saya doakan semoga selanjutnya diberikan umur panjang yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat", tuturnya. (Ifah)
Selengkapnya.....
Minggu, 23 Januari 2011
Din Syamsudin: Mobilisasi dan Peningkatan Kualitas, Kunci Program Muhammadiyah -'Aisyiyah
Yogyakarta – Kata kunci program-program Muhammadiyah pada periode 2010-2015 adalah mobilisasi dan peningkatan kualitas. Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiya, Prof. Dr. M. Din Syamsudin saat memberikan sambutan dalam pembukaan Rakapt Kerja Pimpinan (Rakerpim) PP 'Aisyiyah, Jum'at, (21/1) di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalasan, Yogyakarta. Meski begitu, Din mengakui, dalam beberapa hal, revitalisasi yang menjadi fokus periode lalu belum sepenuhnya selesai.
Dalam momen Rakerpim ini, Din berharap dapat menjadi wadah untuk merumuskan keputusan-keputusan muktamar dalam rencana-rencana strategis, rencana operasional hingga acuan referensi untuk pelaksanaannya. Perencanaan tanpa aktualisasi, menurut Din, tak ubahnya sebagai kebohongan publik.
Rumuskan Model Baru
Tak kalah penting, Din berharap, seluruh unsur Badan Pembantu Pimpinan (BPP) dapat merumuskan model-model baru dalam merealisasikan kegiatan dan menggerakkan amal usaha. "Kita ingin ada model baru. Paradigma, strategi dasar an etika gerakan tidak usah diubah," papar Din. Ia menambahkan bahwa ekonomi, dalam hal ini sangat penting untuk dijadikan program utama. Pasalnya, sejahtera secara ekonomi akan mendorong seseorang untuk lebih senang memberi daripada meminta serta memiliki mentalitas independen.
Paparan Din itu diamini oleh Ketua Umum PP 'Aisyiyah, Dra. Siti Noordjannah Djohantini, MM, M.Si. Model-model baru yang perlu dikembangkan BPP 'Aisyiyah itu, tentunya tidak terlepas dari program prioritas, yakni Gerakan Keluarga Sakinah, Qaryah Thayyibah serta Gerakan Jama'ah Dakwah Jama'ah (GJDJ). Sebelum menutup sambutannya, Din memberi semangat, "Kalau tekad membaja, jalan akan terbuka". (Ifah)
Selengkapnya.....
PP 'Aisyiyah Gelar Rakerpim
Yogyakarta - Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah menghelat Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) yang beranggotakan jajaran ketua, sekretaris dan bendahara PP 'Aisyiyah hingga majelis dan lembaga yang berkantor di Yogyakarta, Jum'at-Ahad (21-23/1) DI Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalasan, Yogyakarta.
Rakerpim yang digelar untuk merumuskan perencanaan dan sinergisitas program antar majelis dan lembaga dengan tema "Konsolidasi Pimpinan untuk Penguatan Organisasi Menghadapi 'Aisyiyah 1 Abad" ini, menurut Ketua Umum PP 'Aisyiyah, Dra. Siti Noordjannah Djohantini, MM, M.Si, memuat tiga hal utama.
Yogyakarta - Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah menghelat Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) yang beranggotakan jajaran ketua, sekretaris dan bendahara PP 'Aisyiyah hingga majelis dan lembaga yang berkantor di Yogyakarta, Jum'at-Ahad (21-23/1) DI Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalasan, Yogyakarta.
Rakerpim yang digelar untuk merumuskan perencanaan dan sinergisitas program antar majelis dan lembaga dengan tema "Konsolidasi Pimpinan untuk Penguatan Organisasi Menghadapi 'Aisyiyah 1 Abad" ini, menurut Ketua Umum PP 'Aisyiyah, Dra. Siti Noordjannah Djohantini, MM, M.Si, memuat tiga hal utama.
Pertama, secara nasional, program muktamar menjadi panduan. Maka, forum ini berfungsi untuk menetapkan lintas majelis dan program nasional. "Tanpa ada gerakan yang bersifat nasional, sering gerakan itu berhenti pada level tertentu," papar Noordjanannah. Selain itu, Rakerpim, sesuai amanah Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. M. Din Syamsudin, menjadi momen untuk menentukan model-model baru yang bisa dikembangkan pada majelis.
Terakhir, rumusan Rakerpim tetap fokus pada program unggulan 'Aisyiyah, yaitu, Gerakan Keluarga Sakinah, Qaryah Thayyibah serta Gerakan Jama'ah Dakwah Jama'ah (GJDJ). Tak lupa, Noordjannah mengingatkan bahwa tujuan Rakerpim adalah konsolidasi, kebersamaan serta penguatan komitmen. (Ifah)
Selengkapnya.....
Rabu, 19 Januari 2011
'Aisyiyah Santuni Para Guru Korban Merapi
Magelang – Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah yang diwakili oleh Ketua, Siti Hadiroh Ahmad, S.Pd., Bendahara Umum, Mahsunah Syakir, dan Sekretaris, Dra. Trias Setiawati, M.Si., memberikan santunan kepada guru-guru Taman Kanak-Kanak dan Play Group 'Aisyiyah yang terkena erupsi Merapi di daerah Magelang, Kamis (23/12) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Magelang yang juga menjadi sekretariat Pimpinan Daerah (PD) 'Aisyiyah Magelang.
Santunan itu diterima oleh Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PD 'Aisyiyah Magelang, Sri Rejeki, bendahara, Umi Kalsum, dan sekretaris, Dra. Nida Ul Hasanah. Rencananya, santunan sejumlah Rp. 42.900.000.00 itu akan disalurkan kepada sekitar 143 guru. Tak hanya itu, PP 'Aisyiyah juga menyalurkan bantuan dari para donatur lainnya, berupa 50 buah mukena.
Menurut Mahsunah, santunan terhadap para guru 'Aisyiyah yang terkena erupsi Merapi, tidak hanya dilakukan di Magelang, tetapi juga di kabupaten yang lain. Di Sleman, misalnya, rencananya ada 117 guru yang akan mendapatkan santunan.
Hadiroh menambahkan, bantuan secara fisik dalam kapasitas yang lebih besar seperti, renovasi atau bahkan relokasi gedung sekolah, sudah dikoordinasikan dnegan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). (Ifah)
Selengkapnya.....
Selasa, 18 Januari 2011
'Aisyiyah NTT Kelola 79 Amal Usaha Dikdasmen
NTT - Pimpinan Wilayah (PW) 'Aisyiyah Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini tengah mengelola 70 amal usaha pendidikan yang tersebar di 17 daerah kerjanya.
Data tersebut dilaporkan PW 'Aisyiyah NTT di bawah kepemimpinan Sukarsini, M.Ag, dalam Musyawarah Wilayah (Musywil) 'Aisyiyah NTT ke-6, Senin-Rabu (27-29/12) yang berlangsung di Madrasah Aliyah Negeri Model Kupang.
Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) merupakan amal usaha yang paling mendominasi dengan total 39 buah. Lainnya, Taman Kanak-Kanak (TK) sejumlah 14 buah, TPQ 'Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 4 buah dan TPQ Pondok Pesantren, satu buah. Kelompok Belajar Keaksaraan Fungsional (KBKF) yang dimiliki berjumlah 10 buah. Tempat Penitipan Anak (TPA) ada satu buah. Rincian itu masih ditambah dengan sebuah Pondok Pesantren Putra dan Putri, sebuah Madrasah Diniyah dan 8 Pendidikan Anak Usia Dini atau Kelompok Bermain (PAUD/KB).
Amal Usaha Lain
Di samping amal usaha pendidikan, 'Aisyiyah NTT juga mengelola 3 buah Posyandu, sebuah Koperasi Serba Ada dan 2 buah Koperasi Simpan Pinjam. Di bidang sosial, 'Aisyiyah NTT memiliki dua panti asuhan yang diperuntukkan terpisah bagi putra dan putri. Selain itu, 'Aisyiyah NTT juga mengelola satu desa Qaryah Thayyibah dan 20 kelompok pengajian.
Sesuai tema Musywil kali ini, Optimalisasi Gerakan 'Aisyiyah dalam Membangun Masyarakat NTT, PW 'Asiyiyah NTT menyampaikan bahwa 'Aisyiyah, termasuk semua lini amal usahanya, harus meningkatkan gerakannya untuk mencapai terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sebab, di semua segi kehidupan, 'Aisyiyah menghadapi berbagai tantangan yang makin meningkat baik kualitas maupun kuantitas. (Ifah)
Selengkapnya.....
Senin, 17 Januari 2011
Padhepokan KHA. Dahlan Dipersembahkan untuk Muhammadiyah
Yogyakarta - Padhepokan KHA Dahlan, bapak pendiri Muhammadiyah, usai proses rehabilitasi yang dibantu oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan panitia Muktamar 1 Abad Muhammadiyah, resmi dibuka pada Ahad (16/1) dalam acara penandatanganan prasasti langgar dan padhepokan KHA Dahlan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhamammadiyah, Prof. M. Din Syamsudin, MA, bertempat di Padhepokan KHA Dahlan, Jl. Kyai Mojo No. 33 Yogyakarta.
"Bangunan bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh Muhammadiyah," ujar Ir. Munichi, M.Arch, mewakili keluarga KHA. Dahlan. Munichi juga mennginformasikan, penandatanganan prasasti rehab itu bertepatan bulan dengan dibangunnya Rumah Yatim oleh KHA. Dahlan di Serangan pada 13 Januari.
Sementara itu, fungsi padhepokan, tutur Din, dalam sambutannya usai menandatangani prasasti, merupakan tempat pelatihan. "Terkait gedung, PP Muhammadiyah sangat terbuka untuk mendayagunakan," jelasnya. Apalagi, lanjut Din, lokasi gedung itu sangat strategis.
Dalam acara itu, Yayasan KHA Dahlan selaku penyelenggara juga memberikan santunan kepada anak-anak Panti Asuhan Putra dan Putri Muhammadiyah, yang secara simbolis diserahkan oleh mantan Ketua Umum PP 'Aisyiyah, Elyda Djazman. Calon Walikota Yogyakarta, Hanafi Rais, juga hadir untuk memberikan bantuan rehab dalam acara itu. (Ifah)
Selengkapnya.....
Minggu, 16 Januari 2011
PANITIA MUSYWIL KE-11 DIBUBARKAN, PENGABDIAN BARU TERBENTANG DIHADAPAN
Panitia Musyawarah Wilayah ke-11 Aisyiyah Sumatera Utara berakhirlah sudah. Panitia pun sudah dibubarkan, Sabtu (15/1) di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jln SM Raja, Medan. Artinya, stress tinggi selama pra-Musywil, kegiatan Musywil di Asrama Haji serta kegiatan-kegiatan pasca-Musywil selesailah sudah. Laporan Pertanggungjawaban keuangan pun sudah disampaikan dengan sebaik-baiknya.
Panitia Musyawarah Wilayah ke-11 Aisyiyah Sumatera Utara berakhirlah sudah. Panitia pun sudah dibubarkan, Sabtu (15/1) di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jln SM Raja, Medan. Artinya, stress tinggi selama pra-Musywil, kegiatan Musywil di Asrama Haji serta kegiatan-kegiatan pasca-Musywil selesailah sudah. Laporan Pertanggungjawaban keuangan pun sudah disampaikan dengan sebaik-baiknya.
Kini, telah terbentang berbagai program yang harus diimplementasikan oleh semua Pen gurus Harian (PH) yang terpilih.( baca berita sebelumnya). Memegang amanaah menjadi PH Aisyiyah bukanlah pekerjaan yang mudah. Terlalu tipis jarak antara " ria dan keikhlasan" terlalu tipis jarak antara "sekedar ikut dan sungguh-sungguh". Semoga ephoria terpilihnya pengurus baru sudah seharusnya dilupakan dan kini tinggal adalah bagaimana menjalankan amanah itu dengan baik, karena pertanggunganjawab semua amanah itu bukan saja kepada forum musyawarah lima tahun kepada tetapi sesungguhnya adalah kepada ALLAH Swt.
Selamat bertugas semua PH dan jajaran PW Aisyiyah Sumatera Utara, semoga amanah itu dapat diimplementasikan guna kebaikan ummat. Tanggungjawab sudah terbentang, bekerjalah dengan sungguh-sungguh kawan........... (Yuniar R. Yoga/Mantan Sek Majelis MKLH SU)
Selengkapnya.....
Kamis, 13 Januari 2011
Musywil ‘Aisyiyah Sumut Pilih Pengurus Periode 2010 - 2015
Medan, 13 Januari 2011 – Musyawarah Wilayah ’Aisyiyah Sumatera Utara ke-11 yang diikuti Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang dari 19 kabupaten telah memilih lima pengurus baru Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Utara periode 2010-2015. Kelima pimpinan terpilih dengan formatur itu kemudian menetapkan Elynita sebagai ketua. Kelengkapan kepengurusan PW Aisyiyah Sumut akan ditetapkan melalui rapat formatur. Demikian dijelaskan, ketua PW ’Aisyiyah terpilih Hj. Elynita kepada wartawan, Kamis (13/1) di Medan.
Lima PW ’Aisyiyah terpilih adalah; Hj. Elynita (149), Dra. Salmi Abbas MA (95), Nur Rahmah Amini MA (90), Dra. Sulhati Syam MA (87) dan Asmawita AM.,Lc.S., MA (65). Selanjutnya, kelima formatur melengkapi 11 pengurus harian dengan menambah enam pimpinan lainnya, yakni Hj. Radesnir, Dra. Asmawati, Endang Pilihaning Rahayu, Dra. Emita Sabri Msi, Wismalina Khairani Lubis dan Ir. Suryawati Hamzah MS. Diharapkan PW ’Aisyiyah Sumatera Utara periode 2010-2015 dapat segera personalia majelis dan lembaga guna mengimplementasikan berbagai program kerja yang telah dirumuskan pada Musywil ke- 11 yang berlangsung di Asrama Haji, Medan. Elynita mengatakan, Musywil Aisyiyah ke-11 diikuti Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang dari 19 kabupaten.
Musywil Aisyiyah ke-11 dihadiri tiga Pimpinan Pusat ’Aisyiyah, yakni Dra. Hj. Shoimah Qastholani (Wakil Ketua), Dra. Hj. Diah Siti Nuraini (Sekretaris) dan Dra. Noor Rohmah Pratiknya (Bendahara). Ketua PP Aisyiyah dalam amanatnya meminta agar PW Aisyiyah Sumatera Utara dapat segera melakukan konsolidasi organisasi agar berbagai program yang sudah ditetapkan dapat segera direalisasikan. Kata, Dra. Shoimah, revitalisasi lintas majelis segera dilakukan dengan mengoptimalkan pengajian-pengajian yang diselenggarakan Aisyiyah sampai ke ranting.
PP Aisyiyah itu juga berharap agar dilakukan pemberdayaan BKIA serta amal usaha kesehatan lainnya menjadi satelitnya rumah sakit Muhammadiyah. Tentang BKIA dikatakan diharapkan dapat dijadikan pusat pelayanan kesehatan serta posyandu untuk lansia. BKIA ini dapat dikembangkan menjadi central layanan ’Aisyiyah dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan sosialnya ditengah masyarakat.
Menyangkut dengan pengembangan SDM Muhammadiyah/Aisyiyah, PP Aisyiyah mengingatkan warganya tentang tiga hal yang tidak akan pernah kembali yakni: waktu, kesempatan dan perkataan. Ada tiga hal lain yang tidak boleh hilang, yakni : kejujuran, kehormatan dan harapan. Selain itu, Aisyiyah memiliki tiga kekuatan pula, yakni : kerjasama, kepercayaan dan cinta terhadap sesama. *** Yuniar R. Yoga / Sekretaris MKLH Sumut
Selengkapnya.....
Senin, 03 Januari 2011
‘AISYIYAH SUMATERA UTARA GELAR BAKTI SOSIAL DI DESA NELAYAN PERCUT
Medan, 3 Januari 2011 – Pimpinan Wilayah ’Aisyiyah Sumatera Utara menggelar kegiatan Bakti Sosial di desa nelayan, Paluh Lapan Puluh, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sabtu (1/1). Bakti Sosial sebagai gebyar menyambut diselenggarakannya Musyawarah Wilayah Muhamamdiyah & ‘Aisyiyah ke-11, di Asrama Haji 6 – 8 Januari 2011. Berbagai kegiatan yang digelar, pemeriksaan dan pengobatan gratis, pasar murah sembako, konsultasi hukum untuk perempuan serta lomba lukiS untuk anak-anak tingkat sekolah dasar.
Hadir pada kegiatan itu, unsur pimpinan harian Aisyiyah Wilayah, pimpinan majelis (Majelis Dikdasmen, Majelis Ekonomi, Majelis Tabligh, Majelis Kader, Majelis Kesejahteraan & Sosial, Majelis Kesehatan dan Lingkungan Hidup serta Lembaga Hubungan Organisasi Hukum & Advokasi) serta tim dari IGB (Ikatan Guru Busthanul Athfal).
Ketua PW ‘Aisyiyah Sumatera Utara, Dra. Sulhati Syam MA mengatakan, Bakti Sosial ”Gebyar Musywil” dilaksanakan merupakan wujud dan kepedulian warga Muhammadiyah & Aisyiyah kepada kaum dhuafa. Aisyiyah sejak kelahirannya tetap komit untuk membangun masyarakat madani yang berkualitas. Untuk itulah, Aisyiyah sebagai organsiasi perempuan Muhammadiyah secara terus menerus mengembangkan amal usaha pendidikan, kesehatan, panti asuhan, ekonomi serta melakukan advokasi dan pelayanan secara cuma-cuma.
Ketua Panitia Bakti Sosial dan Gebyar Musywil Hj. Radesnir menjelaskan, dipilihnya desa nelayan Paluh Lapan Puluh, karena masyarakatnya sangat membutuhkan uluran tangan dalam bentuk layanan kesehatan, pendidikan dan peningkatan pemahaman keagamaan, Kata Radensir, tingkat kesehatan warga yang rentan terhadap berbagai penyakit membutuhkan layanan dan advokasi akan kualitas kesehatan mereka dapat diperbaiki.
Demikian juga dengan pemahaman agama yang relatif terbatas. Masyarakat di Paluh Lapan Puluh sangat membutuhkan kehadiran pendakwah untuk memberikan pencerahan keagamaan. Kata Radesnir, Aisyiyah akan berusaha untuk memenuhi harapan masyarakat desa nelayan itu.
Pemberian layanan kesehatan gratis oleh Majelis Kesehatan dan Lingkungan Hidup (MKLH) dilakukan bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara menerjunkan 4 dokter ( dr. Alsya Nasution, dr. Hendra Taufiq Hasibuan, dr. Yulia dan dan dr. Nita) serta beberapa para medis. Sekitar 300 warga desa nelayan itu mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan. Penyakit dominan adalah, paru-paru, mata, gigi, ispa, polio serta beberapa penyakit kronis seperti tumor, dan stroke. Warga meminta kegiatan layanan kesehatan dapat dilakukan lebih sering mengigat kualitas dan kemampuan ekonomi yang rendah.
Majelis Ekonomi menggelar kegiatan pasar murah sembako. Ada 400 paket sembako yang berisi beras, gula dan mie instan yang dijual dengan harga diskon 50 %. Warga desa nelayan itu menyerbu pasar sembako itu karena dijual dengan harga yang sangat murah. Sedangkan Majelis Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah) menyelenggarakan lomba lukis untuk anak-anak. Sebanyak 48 anak anak tingkat SD. Enam orang anak putra dan putri keluar sebagai pemenang. Rama Yudha, Iin dan Andre Triono, juara 1,2 dan 3 kelompok putra serta Irda Wahyuni, Lisa Ariani dan Nuri Iyah Putri, juara 1, 2 dan 3 kelompok putra,
Sedangkan Lembaga Hubungan Organisasi Hukum dan Advokasi (LHOHA) Aisyiyah Sumatera membuka forum diskusi dan pencerahan terhadap masalah hukum bagi perempuan dan kekerasan rumah tangga. Forum ini dipandu langsung oleh Ketua LHOHA, Hj. Maswari Lubis SH., M.Hum.
MUSWIL KE-11
Ketua PW Aisyiyah Sumatera Utara, Dra. Sulhati Syam MA kepada wartawan menjelaskan, Muswil ke-11 Aisyiyah Sumatera Utara, merupakan forum musyawarah tertinggi ditingkat wilayah. Muswil ke-11 dengan tema ” Dinamika Gerakan Perempuan Indonesia untuk Pencerahan Peradaban Bangsa” itu merupakan musyawarah untuk pertanggungjawaban PW Aisyiyah periode 2005 – 2010 serta pemilihan pimpinan dan penyusunan program kerja ’Aisyiyah periode 2010 – 2015. ” Diharapkan pada Muswil itu, Aisyiyah dapat menyusun program-program kerja yang lebih baik dalam upaya meningkatkan peran dan sertanya ditengah ummat,” jelas Sulhati.
Menyangkut dengan pemilihan pimpinan periode 2010 – 2015, jelas Sulhati, Muhammadiyah dan Aisyiyah sudah memiliki mekanisme pemilihan pimpinan dengan menjaring bakal calon mulai dari ranting, cabang dan daerah yang kemudian ditangani oleh tim pemilihan pimpinan wilayah. ” Semoga Pimpinan Wilayah Aisyiyah periode 2010 – 2015 terpilih pimpinan yang terbaik, ” jelasnya. ***
Yuniar R. Yoga/MKLH-SU
Selengkapnya.....