Senin, 03 Januari 2011

‘AISYIYAH SUMATERA UTARA GELAR BAKTI SOSIAL DI DESA NELAYAN PERCUT







Medan, 3 Januari 2011 – Pimpinan Wilayah ’Aisyiyah Sumatera Utara menggelar kegiatan Bakti Sosial di desa nelayan, Paluh Lapan Puluh, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sabtu (1/1). Bakti Sosial sebagai gebyar menyambut diselenggarakannya Musyawarah Wilayah Muhamamdiyah & ‘Aisyiyah ke-11, di Asrama Haji 6 – 8 Januari 2011. Berbagai kegiatan yang digelar, pemeriksaan dan pengobatan gratis, pasar murah sembako, konsultasi hukum untuk perempuan serta lomba lukiS untuk anak-anak tingkat sekolah dasar.

Hadir pada kegiatan itu, unsur pimpinan harian Aisyiyah Wilayah, pimpinan majelis (Majelis Dikdasmen, Majelis Ekonomi, Majelis Tabligh, Majelis Kader, Majelis Kesejahteraan & Sosial, Majelis Kesehatan dan Lingkungan Hidup serta Lembaga Hubungan Organisasi Hukum & Advokasi) serta tim dari IGB (Ikatan Guru Busthanul Athfal).



Ketua PW ‘Aisyiyah Sumatera Utara, Dra. Sulhati Syam MA mengatakan, Bakti Sosial ”Gebyar Musywil” dilaksanakan merupakan wujud dan kepedulian warga Muhammadiyah & Aisyiyah kepada kaum dhuafa. Aisyiyah sejak kelahirannya tetap komit untuk membangun masyarakat madani yang berkualitas. Untuk itulah, Aisyiyah sebagai organsiasi perempuan Muhammadiyah secara terus menerus mengembangkan amal usaha pendidikan, kesehatan, panti asuhan, ekonomi serta melakukan advokasi dan pelayanan secara cuma-cuma.

Ketua Panitia Bakti Sosial dan Gebyar Musywil Hj. Radesnir menjelaskan, dipilihnya desa nelayan Paluh Lapan Puluh, karena masyarakatnya sangat membutuhkan uluran tangan dalam bentuk layanan kesehatan, pendidikan dan peningkatan pemahaman keagamaan, Kata Radensir, tingkat kesehatan warga yang rentan terhadap berbagai penyakit membutuhkan layanan dan advokasi akan kualitas kesehatan mereka dapat diperbaiki.

Demikian juga dengan pemahaman agama yang relatif terbatas. Masyarakat di Paluh Lapan Puluh sangat membutuhkan kehadiran pendakwah untuk memberikan pencerahan keagamaan. Kata Radesnir, Aisyiyah akan berusaha untuk memenuhi harapan masyarakat desa nelayan itu.

Pemberian layanan kesehatan gratis oleh Majelis Kesehatan dan Lingkungan Hidup (MKLH) dilakukan bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara menerjunkan 4 dokter ( dr. Alsya Nasution, dr. Hendra Taufiq Hasibuan, dr. Yulia dan dan dr. Nita) serta beberapa para medis. Sekitar 300 warga desa nelayan itu mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan. Penyakit dominan adalah, paru-paru, mata, gigi, ispa, polio serta beberapa penyakit kronis seperti tumor, dan stroke. Warga meminta kegiatan layanan kesehatan dapat dilakukan lebih sering mengigat kualitas dan kemampuan ekonomi yang rendah.

Majelis Ekonomi menggelar kegiatan pasar murah sembako. Ada 400 paket sembako yang berisi beras, gula dan mie instan yang dijual dengan harga diskon 50 %. Warga desa nelayan itu menyerbu pasar sembako itu karena dijual dengan harga yang sangat murah. Sedangkan Majelis Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah) menyelenggarakan lomba lukis untuk anak-anak. Sebanyak 48 anak anak tingkat SD. Enam orang anak putra dan putri keluar sebagai pemenang. Rama Yudha, Iin dan Andre Triono, juara 1,2 dan 3 kelompok putra serta Irda Wahyuni, Lisa Ariani dan Nuri Iyah Putri, juara 1, 2 dan 3 kelompok putra,

Sedangkan Lembaga Hubungan Organisasi Hukum dan Advokasi (LHOHA) Aisyiyah Sumatera membuka forum diskusi dan pencerahan terhadap masalah hukum bagi perempuan dan kekerasan rumah tangga. Forum ini dipandu langsung oleh Ketua LHOHA, Hj. Maswari Lubis SH., M.Hum.

MUSWIL KE-11

Ketua PW Aisyiyah Sumatera Utara, Dra. Sulhati Syam MA kepada wartawan menjelaskan, Muswil ke-11 Aisyiyah Sumatera Utara, merupakan forum musyawarah tertinggi ditingkat wilayah. Muswil ke-11 dengan tema ” Dinamika Gerakan Perempuan Indonesia untuk Pencerahan Peradaban Bangsa” itu merupakan musyawarah untuk pertanggungjawaban PW Aisyiyah periode 2005 – 2010 serta pemilihan pimpinan dan penyusunan program kerja ’Aisyiyah periode 2010 – 2015. ” Diharapkan pada Muswil itu, Aisyiyah dapat menyusun program-program kerja yang lebih baik dalam upaya meningkatkan peran dan sertanya ditengah ummat,” jelas Sulhati.

Menyangkut dengan pemilihan pimpinan periode 2010 – 2015, jelas Sulhati, Muhammadiyah dan Aisyiyah sudah memiliki mekanisme pemilihan pimpinan dengan menjaring bakal calon mulai dari ranting, cabang dan daerah yang kemudian ditangani oleh tim pemilihan pimpinan wilayah. ” Semoga Pimpinan Wilayah Aisyiyah periode 2010 – 2015 terpilih pimpinan yang terbaik, ” jelasnya. ***
Yuniar R. Yoga/MKLH-SU