Rabu, 28 Juli 2010

Badai Disertai Angin Puting Beliung Terjang Pantai Barat


Sibolga, Sejumlah wilayah pantai barat Sumatera Utara kembali dilanda badai disertai angin kencang. Hal itu tidak saja mengganggu armada transportasi laut yang harus terpaksa kembali ke pelabuhan menunggu cuaca sedikit normal untuk melanjutkan perjalanan.

Selasa (27/7) petang Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah kembali diterpa badai disertai angin puting beliung dan hujan deras. Walau tidak menimbulkan korban jiwa, namun atap rumah sejumlah penduduk di Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Sambas dilaporkan rusak dihantam kencangnya angin.

Tak hanya itu, sejumlah papan reklame (billboard) di sepanjang Jalan SM Raja Sibolga hingga Jalan Negara Sibolga-Sidempuan Kota Pandan roboh hingga menimpa badan jalan.

Kejadian itu membuat warga setempat panik. Ironisnya, billboard yang berada di Jalan SM Raja tepat di depan kantor PT Angkutan Sungai, Darat Penyeberangan (ASDP) tujuan Sibolga–Nias seketika roboh, dan nyaris memakan korban jiwa calon penumpang PT. ASDP yang hendak membeli tiket Ferry tujuan Sibolga–Gunungsitoli, Nias.


"Saya tadi sangat panik dan ketakutan. Anginnya cukup kuat dan tak biasanya demikian, seakan badan saya mau terbang terbawa angin itu. Tapi syukurlah, saat saya membeli tiket di loket PT. ASDP, papan reklame yang ada di depan kantor itu roboh, namun saya ketahui ketika benda itu masih nyangkut diatas bangunan loket ASDP," ujar Manrio Lase (36) yang berencana malam itu juga berangkat ke Gunungsitoli, Nias.

Sehari sebelumnya, Senin (26/7) malam lalu, angin puting beliung juga melanda Sibolga dan sekitarnya. Sebanyak empat unit rumah penduduk di Dusun Pintu Angin, Kelurahan Sibolga Ilir, Kecamatan Sibolga Utara mengalami kerusakan terutama pada bagian atap rumah.

S Aritonang (43) satu dari sekian warga pemilik rumah yang mengalami kerusakan menuturkan, kejadian diawali dengan hujan deras disertai angin kencang hingga menjelang malam. Bahkan, angin semakin kencang disertai hujan disusul listrik padam ketika sempat menerbangkan atap–atap rumah warga.

Lurah Sibolga Ilir, J Sitinjak menjelaskan, ke empat rumah yang rusak itu di antaranya milik keluarga S Aritonang, AR Manalu, M Silalahi dan M Sinaga. "Saat kejadian tidak ada korban jiwa. Tapi, kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah dan sudah dilaporkan ke instansi terkait di lingkungan Pemko Sibolga guna ditindak lanjuti sebagai musibah bencana alam," ujarnya.

Berbeda dengan billboard yang roboh tadi, belum ada pihak mana pun melakukan evakuasi. Pasalnya, papan reklame berukuran besar rangka besi tersebut masih dalam posisi tersangkut di antara pengikat sisi lainnya, dikhawatirkan sewaktu-waktu roboh keseluruhan hingga memakan korban jiwa pengguna jalan yang melintas.

"Ini sebaiknya segera diantisipasi, sebab bisa saja sewaktu-waktu angin kembali kencang seperti tadi, maka ambruk lah papan reklame ini. Parahnya, bisa memakan korban jiwa," tutur salah seorang warga di sekitar lokasi. (yan)