Selasa, 20 Juli 2010

Pecahan Rp 10.000 Diganti agar Tak Kisruh dengan Rp 100.000


Bandung - Bank Indonesia (BI) telah mengubah desain uang kertas Rp 10.000 dengan mengganti warnanya dari ungu kemerahan menjadi ungu kebiruan. Ini dilakukan agar tidak tertukar dengan uang Rp 100.000.

Demikian disampaikan oleh Wakil Presiden Boediono dalam acara peluncuran desain baru uang kertas Rp 10.000 dan uang logam Rp 1.000 di Kantor Bank Indonesia, Bandung, Selasa (20/7/2010).

"Desain mata uang ini supaya tidak ada kekisruhan dengan uang yang lebih besar lagi, uang Rp 100.000. Kemarin saya dengar banyak kekisruhan," ujarnya.


Uang pecahan lama Rp 10.000 yang lama memang sekilas mirip dengan pecahan Rp 100.000. Banyak orang mengeluh karena sering tertukar. Boediono berharap uang baru ini bisa membawa keceriaan menyambut lebaran.

"Peluncuran ini tepat pada waktunya menjelang lebaran dalam beberapa bulan ini. Mata uang baru akan menjadi rebutan anak-anak kita untuk mendapatkan mata uang baru apalagi menjelang lebaran," jelasnya.

Boediono mengimbau kepada masyarakat agar bisa bersama-sama mempercayai nilai mata uang rupiah, sehingga nilainya bisa terjaga. Sebab jika masyarakat ternyata memilih beralih ke mata uang asing, maka nilai rupiah bisa terguncang.

"Sekarang tugas BI jaga kestabilan mata uang. Tap‎i tidak fair dibebankan seluruhnya ke BI, masyarakat juga harus ikut menjaga kepercayaan. Apakah masyarakat kita percaya terhadap mata uangnya sendiri," tegas Boediono.

Dalam kesempatan tersebut, Boediono meminta BI itu mengawal ketat proses pengadaan mata uang dengan penuh amanah sehingga hasilnya optimal. (dnl/qom)