Selasa, 06 Juli 2010

Wajah Baru PP Muhammadiyah, Hasil yang Tidak Terduga


Yogyakarta – Faktor popularitas sedikit mewarnai jalannya pemilihan suara Anggota PP Muhammadiyah. Hal itu terbukti dari munculnya Abdul Fatah Wibisono di kancah 13 formatur tersebut. “Saya tidak menduga bisa masuk dalam 13 formatur”, ungkap Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah yang biasa dipanggil Ki Ageng itu, Selasa dini hari (06/07/2010).

Masuk dalam 13 formatur ini merupakan tugas yang berat baginya dan semakin banyak tantangannya untuk mengemban amanah yang diberikan oleh muktamirin. Sebagai tokoh baru, dalam keanggotaan PP Muhammadiyah periode 2010-2015, beliau optimis karena modal Muhammadiyah cukup besar untuk meningkatkan amal usahanya.


Menurut Fatah yang ditemui di Ruang Penghitungan Suara Gedung AR Fahrudin B Lt 1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), beliau memprioritaskan efektifitas mesin persyarikatan melalui amal usaha yang merupakan bagian dari upaya dakwah. Sebanyak 942 suara memposisikan dirinya pada urutan ke 10. Hal ini membuktikan kepercayaan muktamirinlah yang menentukan posisinya seperti sekarang ini.

Agung Danarto yang merupakan anggota terpilih menjadi 13 anggota tetap PP Muhammadiyah merasa sangat gembira dan tidak menyangka dirinya bisa masuk kedalam 13 anggota tetap PP Muhammadiyah untuk periode 2010-2015. “ Sebenarnya targetnya hanya sampai ke 39 sajalah karena belum saatnya lah untuk 13, karena saya fikir belum saatnya berada dalam jajaran PP” ujar Agung. yang masih tidak menyangka karena menurutnya baru pertama kali dalam sejarah PWM DIY itu belum pernah ada ketua PWM DIY yang masuk kedalam 13 anggota PP Muhammadiyah, karena biasanya dimulai dari Majelis terlebih dahulu. Agung Danarto dalam pemilihan kali ini berada di posisi nomor 8 dengam perolehan suara sebanyak 1034 suara.

Saat ditanyai mengenai hal yang mungkin akan diusulkannya, Agung Danarto menilai perlu adanya penambahan anggota PP di luar 13 terpilih. Agung merasa masih ada posisi yang harus ditambah terutama bendahara. "Bendahara kiranya harus ditambah, dan sebaiknya dari kalangan muda Muhammadiyah" tuturnya.

Dr. Abdul Fatah Wibisono saat ini juga menjadi salah satu pengajar di Univ. Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Jakarta. Pria asal Lamongan Jawa Timur ini selama ini dikenal menjadi juru bicara Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah di media massa Jakarta ketika ada kontroversi mengenai perbedaan penentuan hari raya dan juga tentang fatwa rokok baru baru ini.

Dr. Agung Danarto saat ini masih menjabat sebagai Ketua PWM DI Yogyakarta. Agung yang menjadi pengajar di UIN Sunan Kalijaga ini dikenal sebagai ulama hadis muda yang pikiran-pikirannya dikenal maju. Agung dan kakaknya Agus Sukoco dikenal juga di kalangan Muhammadiyah sebagai kakak beradik yang menjabat Ketua PWM bersamaan, mengingat saat ini Agus Sukoco menjabat sebagai Ketua PWM Kalimantan Timur. ((Rizka/Ian/Fariz/Arif)