Rabu, 07 Juli 2010

DIN SYAMSUDDIN : AMANAT INI SANGAT BERAT


Yogyakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengakui dirinya selalu berdimensi ganda dalam menyikapi hasil penetapannya sebagai Ketum baru untuk kedua kalinya.

“Tentu manusiawi ada sisi kebahagiaan karena amanat kepemimpinan adalah anugerah. Anugerah dari Tuhan karena mendapat kepercayaan dari orang banyak. Namun amanat ini juga sangat berat” ujarnya saat ditemui wartawan, di Sportorium Rabu (07/07/2010).

Ia juga mengungkapkan kebijakan yang dibuat nantinya bukanlah keputusan dan programnya sendiri, karena hal itu merupakan keputusan Muktamar yang akan disahkan dalam sidang pleno Muktamar. “Pemimpin hanya memimpin pelaksanaan program – program yang telah diputuskan,” jelas Din.



Disinggung mengenai hubungannya dengan pemerintah, Din mengemukakan hubungan yang proporsional dengan pemerintah karena Muhammadiyah ikut mendirikan negara yang bersifat substansi institusional. “Siapapun presidennya, Muhammadiyah tetap loyal kritis, melakukan kritik bila ada hal tak sesuai dari pemerintah karena Muhammadiyah memiliki prinsip amal ma’ruf nahi munkar.” katanya. Ia juga menambahkan bahwa Muhammadiyah tidak punya hubungan dengan partai politik manapun.

Penasehat PP Muhammadiyah, Prof. Syafii Maarif juga memprediksi bahwa cara memimpin Din Syamsuddin pada periode keduanya akan dengan cara yang berbeda,” Karena ada beberapa catatan dari Muktamar, ada catatan yang saya tahu tapi tidak mau saya sebut,”paparnya saat diwawancarai di lantai dasar gedung Rektorat UMY beberapa saat sebelum pengumuman Ketua Umum baru. (tya/arif)