Selasa, 13 Juli 2010

Aisyiyah Minta Pemerintah Reformulasi Sistem Pendidikan


Yogyakarta - Muktamar Aisyiyah ke-46 yang telah diakhiri dengan penutupan internal pada hari Rabu (07/07/2010) malam menghasilkan beberapa rekomendasi untuk Pemerintah. Salah satunya adalah rekomendasi di bidang pendidikan yaitu perlunya pemerintah mereformulasi sistem pendidikan dan kurikulum yang diterapkan di sekolah. Aisyiyah meminta pemerintah menerapkan kurikulum yang tidak hanya mengedepankan aspek kognitif, tetapi juga lebih menegaskan pembangunan karakter bangsa.

Dalam rekomendasi yang dibacakan oleh Sekretaris Umum PP Aisyiyah terpilih, Dyah Siti Nuraini pada acara penutupan internal Muktamar Aisyiyah di Graha Wanabhaktiyasa tersebut, Aisyiyah juga menekankan pentingnya ada kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat agar pendidikan dapat berkelanjutan. Aisyiyah juga mengkritisi penarikan guru-guru swasta ke sekolah negeri yang mengakibatkan sekolah swasta banyak kehilangan SDM serta meminta pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan guru di sekolah swasta.

Selain bidang pendidikan, Aisyiyah tak lupa membuat rekomendasi untuk pemerintah dan Muhammadiyah dalam bidang agama, perlindungan terhadap perempuan dan anak, kesehatan, ekonomi, politik dan hukum, serta media dan komunikasi. Dalam bidang agama, Aisyiyah meminta pemerintah menindak tegas setiap individu atau golongan yang melakukan penistaan agama. Selain itu juga mendorong pemerintah untuk mencitrakan Islam sebagai agama yang moderat, baik di skala nasional maupun global. Sementara dalam bidang perlindungan anak dan perempuan, Aisyiyah meminta pada Kementrian Hukum dan HAM serta Kementrian Tenaga Kerja untuk secara tegas menghentikan pengiriman unskilled labour ke luar negeri. Hal ini dikarenakan banyaknya tenaga kerja Indonesia, khususnya perempuan muda, yang mendapat perlakuan sangat tidak manusiawi di luar negeri.

Untuk Muhammadiyah sendiri, salah satunya adalah permintaan Aisyiyah agar Muhammadiyah menindak lanjuti fatwa haram rokok yang telah dikeluarkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam ranah praksis. Selain itu juga merekomendasikan agar Perguruan Tinggi Muhammadiyah agar berpartisipasi aktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat dengan bersinergi dengan Aisyiyah untuk melaksanakan program Keluarga Sakinah dan qaryah thayyibah. (haqqi)