Selasa, 27 Juli 2010

Sekolah Hijau di Lahan Terbatas, Guru SD Muh Kota Yogyakarta Latihan Membuat Terarium


Yogyakarta – Tiga Puluh Satu Guru Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar Muhammadiyah Se-Kota Yogyakarta Ahad (25/07/2010) berlatih membuat terrarium, atau taman mini di dalam wadah kaca seperti botol, stoples, gelas, aquarium. Pembuatan terarium ini bisa menjadi pendukung program Green School (Sekolah Hijau) untuk sekolah-sekolah di perkotaan, selain juga bisa menjadi bahan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bagi siswa.

Menurut Drs. Sukarmin, Wakil Badan Kerjasama Sekolah Muhammadiyah Kota Yogyakarta, program Sekolah Hijau yang digagas oleh Lembaga Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah sering mengalami kendala di Sekolah Sekolah di Kota Yogyakarta karenan kekurangan lahan.

“Program ini juga terkait dengan program hutan kota dari pemerintah kota, namun mengalami kendala, lahannya sangat sempit” kata Sukarmin yang juga Kepala SD Muhammadiyah Kauman Kota Yogyakarta


Karena pertimbangan itu, menurut Sukarmin adanya pelatihan pembuatan Terarium ini merupakan solusi dari permasalahan diatas.

Pelatihan yang diselenggarakan di Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta itu diselenggarakan bersama Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta, khususnya Dosen dan Mahasiswa dari Jurusan Biologi dan Pendidikan Biologi.

Menurut salah satu dosen, Nur Aeni Ariyanti, M.P penyelenggaraan acara ini juga bertujuan menguatkan niat, sikap dan konsistensi para guru dalam mempraktekkan pendidikan lingkungan di kelas, memberikan alternatif model pendidikan perilaku dalam upaya menjadikan anak didik mampu mandiri dan berperilaku ramah lingkungan dan menambah pengetahuan guru akan bentuk lain dari budidaya tanaman, yang dapat dijadikan sebagai alternatif usaha.

Nur Aeni juga menyatakan bahwa terbuka juga kesempatan bagi guru-guru di sekolah – sekolah lain yang ingin mendapatkan pelatihan pembuatan Terarium , mendapatkan modul pelatihan atau berkonsultasi untuk membuatnya dengan menghubungi email : aeni_pranowo@yahoo.com Alamat e-mail ini diproteksi dari spambot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya .

Setelah pelatihan, guru-guru selanjutnya harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kemudian harus dilaporkan. “Para kepala sekolah juga diminta aktif menanyakan kepada guru yang mengikuti pelatihan” terang Sukarmin yang saat itu didampingi Cahyono, SAg , kepala sekolah SD Muhammadiyah Miliran Kota Yogyakarta. (arif)