Kamis, 22 Juli 2010

Diduga Misionaris: Tiga Warga Amerika Diusir dari Meulaboh



MEULABOH - Tiga warga negara asing berkebangsaan Amerika Serikat, Senin (19/7) siang diamankan petugas Imigrasi Meulaboh guna menghindari amuk massa karena dugaan melakukan aktivitas sebagai misionaris dengan membawa misi agama tertentu. Masyarakat semakin resah karena ada tiga warga Aceh Barat dilaporkan telah pindah ke agama lain namun mereka mengaku proses pindah agama (termasuk saat dibaptis) berada di bawah alam sadar.

Informasi yang diterima Serambi dari Imigrasi Meulaboh menyebutkan, ketiga warga negara asing berkebangsaan Amerika Serikat itu masing-masing Kelly Glenn Jordan, kelahiran Texas (nomor paspor 207484143), Robin Kay Jordan, kelahiran California (nomor paspor 711752785), serta anak mereka Mackenrie Claire Jordan, kelahiran California (nomor paspor 711752786). Ketiga warga Amerika yang masih merupakan satu keluarga itu baru beberapa hari lalu tiba di Meulaboh untuk bekerja pada sebuah yayasan sosial (koperasi dan usaha kecil).






MEULABOH - Tiga warga negara asing berkebangsaan Amerika Serikat, Senin (19/7) siang diamankan petugas Imigrasi Meulaboh guna menghindari amuk massa karena dugaan melakukan aktivitas sebagai misionaris dengan membawa misi agama tertentu. Masyarakat semakin resah karena ada tiga warga Aceh Barat dilaporkan telah pindah ke agama lain namun mereka mengaku proses pindah agama (termasuk saat dibaptis) berada di bawah alam sadar.

Informasi yang diterima Serambi dari Imigrasi Meulaboh menyebutkan, ketiga warga negara asing berkebangsaan Amerika Serikat itu masing-masing Kelly Glenn Jordan, kelahiran Texas (nomor paspor 207484143), Robin Kay Jordan, kelahiran California (nomor paspor 711752785), serta anak mereka Mackenrie Claire Jordan, kelahiran California (nomor paspor 711752786). Ketiga warga Amerika yang masih merupakan satu keluarga itu baru beberapa hari lalu tiba di Meulaboh untuk bekerja pada sebuah yayasan sosial (koperasi dan usaha kecil).

Kepala Imigrasi Meulaboh, I Gunawan KS yang ditanyai Serambi, Selasa (20/7) membenarkan pihaknya telah mengamankan ketiga warga asing berkebangsaan Amerika Serikat tersebut. Kebijakan itu dilakukan Imigrasi untuk menghindari amuk massa dan hal-hal yang tak diinginkan karena ketiga warga asing itu dicurigai melakukan tugas misionaris. “Ketiga warga negara asing berkebangsaan Amerika Serikat itu kita amankan setelah diserahkan oleh Satpol PP dan WH Aceh Barat untuk proses pemeriksaan,” kata Gunawan.

Menurut Gunawan, setelah dilakukan proses pemeriksaan, ternyata izin dan dokumen lainnya dinyatakan lengkap, tak ada masalah dengan aturan keimigrasian. Sedangkan mengenai laporan lain, termasuk dugaan bahwa ketiga warga tersebut melakukan tugas sebagai misionaris, hal itu bukan kewenangan Imigrasi untuk menanganinya. “Petugas imigrasi hanya menangani persoalan Imigrasi saja, namun menyangkut kasus lainnya, itu diserahkan kepada intansi terkait,” kata Gunawan.

Gunawan juga menginformasikan, ketiga warga Amerika Serikat itu hingga kini sedang mengurus Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) di Imigrasi Meulaboh dengan alasan mereka telah bekerja di wilayah itu. “Ketiga mereka sudah diungsikan ke Medan, Sumatera Utara guna menghindari hal-hal yang tak diharapkan,” ujar Gunawan.

Tak boleh lagi
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Aceh Barat, H Teuku Ahmad Dadek SH kepada Serambi, Selasa (20/7) mengatakan, hingga kini pihaknya masih terus mencari bukti-bukti lainnya untuk lebih menguatkan indikasi misionaris yang dilakukan oleh ketiga warga negara Amerika Serikat tersebut. Sedangkan barang bukti yang telah diamankan antara lain berupa rekaman video dan beberapa yang lainnya.

Dadek menandaskan, ketiga warga Amerika tersebut kini sudah berada di Medan dan tak diperbolehkan lagi tinggal di Aceh Barat maupun kota lainnya di Aceh. “Keberadaan mereka sangat meresahkan masyarakat dan nyaris diamuk massa, setelah kasus misionaris itu terungkap,” kata Dadek. Akhir-akhir ini, lanjut Dadek, beberapa pekerja dari berbagai daerah lain di Indonesia yang selama ini kerap melakukan kegiatan di Meulaboh, mulai menghilang bersamaan dengan merebaknya laporan adanya kasus misionaris dan adanya warga setempat yang pindah agama.

Tanpa sadar
Masih menurut Ahmad Dadek, Pemkab Aceh Barat masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, mengingat jumlah warga Aceh Barat yang menjadi korban misionaris masih banyak yang belum diketahui. Laporan sementara, ada tiga warga Aceh Barat yang sebelumnya Islam telah pindah agama. Salah satunya adalah warga Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan.

Ironisnya, kata dadek, proses pindah agama ketiga warga yang namanya masih dirahasiakan tersebut terjadi tanpa mereka sadari, mengingat saat mereka dibaptis, tubuh ketiga pria tersebut telah dimasuki roh halus dengan mengaku sebagai Nabi Musa as. “Kini ketiga warga tersebut sudah diboyong ke sebuah pesantren di Aceh Barat untuk mendapatkan pembekalan agama Islam dan telah kembali ke Islam. Apalagi ketiganya mengaku pindah ke agama lain di bawah alam sadar mereka,” demikian Teuku Ahmad Dadek.(edi)