Selasa, 20 Juli 2010

Hadapi Puasa, PMI Akan Gelar Donor Darah Malam Hari


Jakarta, Untuk mencukupi persediaan kantong darah selama bulan puasa yang biasanya turun akibat kurangnya donor darah, Palang Merah Indonesia (PMI) akan menggelar donor darah pada malam hari.

“Kita bisa lakukan donor darah ada malam hari,” ungkap Ketua PMI M Jusuf Kalla usai pencanangan “Gerakan Berobat Sebelum Terlambat” di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, Senin. Selain itu menurut Kalla, upaya donor darah juga bisa dilakukan dengan sasaran kepada masyarakat non muslim. “Kan banyak orang yang ga puasa. Kita bisa melakukan donor darah melalui gereja dan vihara,” tambahnya.

Mengenai “Gerakan Berobat Sebelum Terlambat” Jusuf Kalla mengatakan, kegiata itu cukup bagus sehingga perlu dukungan semua pihak. “Gerakan ini perlu digelorakan dan harus didukung semua elemen bangsa,” ujarnya. Menurut Kalla, untuk menjaga kesehatan, masyarakat perlu menjaga lingkungan dan melakukan kebiasan hidup yang baik. “Ini untuk mencegah terjadinya penyakit,” katanya.


Namun demikian, jika sudah terkena penyakit, diharapkan masyarakat segera berobat. “Jangan menunggu penyakitnya parah. Ini memakan biaya yang sangat besar dan potensi sembuhnya sangat kecil,” saran mantan Wakil Presiden tersebut.

Bagi PMI, meurut Kalla, “Gerakan Berobat Sebelum Terlambat“ sangat penting, karena mengingatkan masyarakat agar tetap sehat. “Jika masyarakat masyarakat banyak yang sakit, PMI sulit mencari darah,” katanya.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Priyo Sidipratomo SpRad (K) mengatakan, jika penyakit dapat dideteksi sejak dini, maka penanganannya lebih gampang dan kemungkinan untuk sembuh lebih besar serta dengan biaya yang lebih kecil.

Karena itu, ia menghimbau masyarakat agar melakukan tindakan preventif terhadap penyakit. “Jika sudah terkena penyakit, segera berobat,” sarannya. Ia mengungkapkan, Sistem Jaminan Soial Nasional (SJSN) yang diprogramkan pemerintah sampai sekarang belum berjalan, sehingga sebagian besar biaya kesehatan harus ditnaggung masyarakat. “Padahal 70 persen pengeluaran kesehatan harus ditanggung pasien,” ujarnya.

Dokter Sonar Sony Panigoro Dirut RS Dharmais mengungkapkan, 70 persen penderita penyakit kanker yang datang ke rumah sakit yang dipimpinnya dalam kondisi sangat terlambat. Dalam penanganan penyakit kanker, lanjut Paniogoro, tidak ada penyakit yang bisa disembuhkan 100 persen seperti semula. “Rata-rata sembuhnya 90 persen. Itu pun untuk kanker tertentu yang dating berobat sejak dini,” ujarnya.

Irwan Hidayat Dirut PT Sido Muncul mengajak masyarakat untuk segera berobat sebelum terlambat jika terkena penyakit. “Kita perlu menyadarkan masyarakat tentang pencegahan penyakit sebelum parah. Jika terlambat berobat akan memakan biaya sangat besar,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut, Irwan juga menyerahkan bantuan sebesar Rp150 juta kepada RS Dharmais yang diterima dr Sonar Sony Panigoro. (try)