Selasa, 20 Juli 2010

Presiden Minta MUI Bahas Penanggulangan Pornografi


Jakarta, (Analisa).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Sahal Mahfudz (2 kanan) dan sejumlah Ketua MUI lainnya di kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/7).

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Iwan Syam, mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta MUI membahas penanggulangan pornografi sehingga tidak meresahkan masyarakat.

"Presiden minta masalah-masalah yang seperti ini tolong dibahas secara tuntas bagaimana penangananya dan tindak lanjutnya dalam Munas MUI nanti," kata Iwan, setelah bertemu Presiden Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Iwan menyatakan hal itu terkait dengan keprihatinan Presiden dan MUI mengenai kasus video asusila yang diduga melibatkan selebriti tanah air. Menurutnya, Presiden memberikan arahan agar MUI bersama segenap elemen masyarakat sampai tingkat keluarga memerhatikan upaya penanggulangan pornografi.

Pada saat sama, kata Iwan, Kepala Negara meminta aparat penegak hukum menegakkan hukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Penegak hukum harus bersikap objektif dalam kasus-kasus asusila, termasuk kasus video asusila yang kini ramai dibicarakan. "Inilah bagian dari usaha pembinaan bangsa," katanya.

Rencananya, MUI akan membahas hal tersebut dalam forum Musyawarah Nasional yang akan diselenggarakan pada akhir Juli 2010. Rencana Musyawarah Nasional itu juga disampaikan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia ketika menghadap Presiden Yudhoyono.

Dewan Pimpinan MUI yang dipimpin Ketua Umum MUI Sahal Mafudh menghadap Presiden di Kantor Kepresidenan pada pukul 15.00 WIB. Turut mendampingi Sahal Mafud antara lain, Wakil Ketua Umum MUI Din Syamsuddin dan Ketua MUI Ma'ruf Amin. Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi juga hadir dalam pertemuan itu.

Ketua MUI dan juga Ketua Panitia Pelaksana Munas MUI Ma'ruf Amin menjelaskan, Dewan Pimpinan MUI menghadap Presiden untuk meminta kesediaan Presiden Yudhoyono untuk membuka Munas yang akan diselenggarakan pada 25-28 Juli di Jakarta itu.

"Tema besar Munas kali ini adalah meningkatkan peran ulama dalam perbaikan akhlak umat dan perbaikan ekonomi umat," kata Ma'ruf. Munas MUI diadakan setiap lima tahun sekali. Munas itu sebagai forum evaluasi sejumlah program yang sudah dijalankan MUI. Selain itu, Munas juga akan membahas sejumlah program yang akan dijalankan di masa datang.

Pada Munas 2010, MUI juga mengundang beberapa menteri untuk menyampaikan materi, antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan Menteri Agama Suryadharma Ali. (Ant)