Rabu, 14 Juli 2010

Seabad Muhammadiyah Momentum Mantabkan Peran, Hadapi Tantangan


Yogyakarta - Muktamar Muhammadiyah merupakan momentum yang tepat untuk memantabkan peran Muhammadiyah. Masa kepemimpinan baru akan membawa suasana baru untuk membawa perubahan dan perbaikan. Para pimpinan baru tersebut harus mampu menjawab tantangan-tantangan yang ada. Karena tantangan-tantangan di depan tidaklah ringan. Ada empat tantangan penting yang harus diperhatikan.

Demikian Wakil Presiden Boediono saat memberikan sambutannya pada Penutupan Muktamar Seabad Muhammdiyah di Sportorium-Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY) Kamis (8/7).

Lebih lanjut Boediono menjelaskan tantangan-tantangan tersebut berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ada empat tren demografi yang akan mengubah perkembangan dunia dalam beberapa dekade mendatang.

Tren pertama yaitu penduduk di negara maju akan terus berkurang dibandingkan penduduk di negara berkembang. “Hal ini menjadi faktor penting mengapa akan terjadi pergeseran kekuatan perekonomian dari negara maju ke negara berkembang.”urainya.

Di negara maju, penduduk usia tua akan mendominasi populasinya dan mengakibatkan rendahnya perekonomian di negara maju. “Tren kedua ini akan meningkatkan permintaan tenaga kerja yang mengakibatkan pergerakan manusia antar negara akan meningkat dengan konsekuensi sosial, politik, ekonomi dan keamanan.”jelasnya.

Tren ketiga, pusat-pusat pertumbuhan penduduk akan terkonsentrasi di negara-negara Islam. 60 tahun yang lampau penduduk di beberapa negara Islam terdiri dari 242 juta orang, pada tahun 2009 total penduduk mencapai 4 kali lipatnya yaitu 886 juta manusia. “Pertumbuhan penduduk ini akan membawa konsekuensi besar terhadap perkembangan global”tuturnya.

Tren keempat, sebagian besar populasi dunia akan tinggal di perkotaan. Manusia akan semakin meninggalkan desa. Peningkatan kepadatan penduduk yang terjadi akan menimbulkan persoalan yang terkait dengan persoalan urbanisasi.

Dalam satu dekade mendatang penduduk Indonesia akan didomidasi usia 16-65 th. Hal ini akan membuka peluang emas sekaligus membuka tantangan berat. “Di satu sisi dapat memberikan bonus demografi yang akan memberi kemudahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain akan menimbulkan tantangan besar antara lain di sektor pendidikan, lapangan kerja, kesehatan dan permodalan untuk usaha. Implikasinya akan menimbulkan persoalan pelik yang membutuhkan respon yang konkret.”paparnya. (dian)