Selasa, 27 Juli 2010

Walikota dan Wakil Walikota Medan Terpilih Dilantik


Medan, Gubsu H Syamsul Arifin SE menyematkan tanda jabatan kepada Walikota terpilih Drs Rahudman Harahap dan Wakil Walikota Drs Dzulmi Eldin masa bakti 2010-2015 saat pelantikan di Gedung DPRD Medan.

Pelantikan tersebut disaksikan Muspida Plus dan pejabat serta ribuan undangan lainnya.

Pasangan walikota Medan dan wakil walikota Medan terpilih, H Rahudman Harahap-Djulmi Eldin diingatkan untuk tetap menjaga kekompakan dan saling mendukung dalam memimpin Kota Medan.

"Jaga kekompakan, dan saling mendukung dalam memimpin. Jangan kemesraan ini cepat berlalu," kata Gubsu H Syamsul Arifin dalam rapat paripurna istimewa DPRD Kota Medan, dengan agenda pengambilan sumpah dan jabatan, serta pelantikan walikota dan wakil walikota hasil Pilkada 2010, Senin (26/7) di gedung Dewan.


Gubsu mengingatkan Rahudman-Eldin agar membangun kompetisi yang sehat di kalangan aparatur Pemko Medan dengan mengedepankan prestasi dan kinerja, bukan dasar kedekatan, apalagi nepotisme. Buat skala prioritas dari janji-janji politik yang akan dikerjakan. Keduanya juga diminta untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat.

"Bangun komunikasi dengan rakyat, agar dapat mengetahui apa yang diinginkan rakyat. Kompetisi perebutan kekuasaan sudah usai. Satukan kembali semua perbedaan pendapat. Perbedaan pilihan pada pilkada hendaknya dapat dijadikan spirit untuk membantu pasangan walikota terpilih dalam menjalankan amanah kepemimpinan.

Diminta kepada pasangan calon untuk membangun kerjasama dengan unsur muspida dan legislatif secara profesional, serta melakukan konsultasi dengan Pemrovsu dalam mensinergikan pembangunan sebagai keluarga besar Sumatera Utara. Diingatkan, jangan segan belajar dari daerah lain di Indonesia karena muara keberhasilan itu adalah untuk kepentingan rakyat.

Paripurna istimewa pelantikan walikota dan wakil walikota Medan terpilih Drs H Rahudman Harahap MM-Drs H Dzulmi Eldin MSi dipimpin Plt Ketua DPRD Medan H Sabar Samsurya Sitepu, didampingi Wakil Ketua Dewan Ikrimah Hamidy, dan August Napitupulu. Pasangan Rahudman Eldin dinyatakan sebagai pemenang pilkada pada putaran kedua 19 Juni 2010 dengan raihan suara 65,88 persen, dan rivalnya pasangan Sofyan Tan-Nelly memperoleh 34,12 persen. Sedang pada putaran pertama 12 Mei 2010, pilkada Kota Medan diikuti 10 pasangan calon.

Gubsu juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan seluruh pasangan calon walikota dan walikota karena pelaksanaaan pilkada berjalan dengan baik. Diyakini, seluruh pasangan calon mempunyai komitmen untuk membangun kota ini, tetapi Rahudman-Eldin yang diberi kesempatan masyarakat untuk memimpin Kota Medan.

"Mari kita hentikan ‘perseteruan’ yang terjadi pada saat pilkada. Saatnya untuk bersama-sama membangun Medan dalam mensejahterakan masyarakatnya," ujar Gubsu.

Kepada Rahudman-Eldin diminta untuk melibatkan semua pihak dalam membangun kota ini, karena masih banyak hal harus segera dibenahi, terutama pembangunan di bidang infrasruktur, pelayanan publik yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat yang implementasinya menjadi kewenangan pemerintah kota, karena pemerintah kota yang paling dekat dengan masyarakat.

Dikatakan Gubsu, lazimnya kehadiran seorang pemimpin tentu akan membawa perubahan yang lebih baik, karenanya diharapkan Rahudman-Eldin dapat menjalankan amanah warga Kota Medan sebaik-baikya.

"Jadikan amanah ini sebagai pengabdian, karena sekali mencederai amanah ini, maka pada saat itu pula kepercayaan rakyat akan hilang," kata Syamsul Arifin.

Hadir pada acara itu, para mantan walikota Medan di antaranya, H Bachtiar Djafar, Abdillah Ak MBA, Afifuddin Lubis, anggota DPR, DPD dan sejumlah ketua umum partai politik, duta besar, bupati se Sumatera Utara, dan unsur Muspida, unsur negara-negara sahabat, KPU, Panwaslu, dan undangan lainnya. Acara berjalan tertib disaksikan ribuan masyarakat, dan para tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, Ormas di antaranya pendiri LIRA yang sukses sebagai pengusaha nasional, Drs Hendrik Halomoan Sitompul MM, para camat, lurah dan kepala lingkungan sekota Medan.

Di bagian lain, usai paripuna sebahagian kalangan mempertanyakan tidak adanya ‘kursi’ Fraksi Demokrat di jajaran pimpinan sidang. Padahal, status Denni Ilham sebagai ketua non-aktif masih berhak duduk di barisan depan. Sementara Denni duduk di barisan kursi anggota fraksi.

Wakil Ketua DPRD Medan Ikrimah Hamidy saat dikonfirmasi mengaku heran. "Saya juga heran, mengapa Pak Denni duduk di barisan anggota fraksi," katanya kepada wartawan.

Informasi dari sekretariat Dewan, tempat duduk itu yang menentukan Biro Otda Provinsi. (sug/ans)