Sabtu, 04 Juni 2011

HATTA RAJASA BICARA EKONOMI INDONESIA DI DIDEPAN PIMPINAN 'AISYIYAH

















Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diakui Dunia Tahun Ini Ditargetkan Tumbuh 6,8 Persen

BANTUL - Kondisi masyarakat Indonesia dapat dibilang masih karut marut. Apalagi jika dilihat dari tingkat kesejahteraan, banyak rakyat kecil yang belum dapat hidup layak. Meski demikian, pemerintah mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh baik. Hal tersebut disampaikan Menko Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Hatta Radjasa ketika menjadi keynote speech dalam Rakernas dan Milad ke-97 Aisyiyah di Sportarium UMY, kemarin (20/5). Ikut hadir dalam acara ini, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, SE, MM, dan Ketua PP Muhammadiyah Dr. Haedar Nashir.


Hatta Radjasa menegaskan, sudah ada kemajuan di Indonesia yang patut disyukuri. Apalagi dalam kuartal pertama ini, pertumbuhan ekonomi sudah mencapai 6,5 persen. Padahal target pertumbuhan ekonomi tahun 2011 berada di angka 6,4 persen.

Dengan hasil yang dianggap memuaskan itu, pada tahun ini, diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 6,8 persen. ’’Indonesia diakui di dunia internasional, bahwa sudah ada kemajuan yang dicapai. Tentu itu harus disyukuri,’’ ujarnya di hadapan ratusan peserta Rakernas.

Hatta Radjasa menjelaskan, dalam upaya memperbaiki kondisi masyarakat, saat ini sedang dijalankan enam program prorakyat. Keenam program itu bertujuan untuk menyejahterakan warga, sehingga derajat kehidupannya meningkat.

Keenam program itu, meliputi rumah sangat murah yang dibagi menjadi rumah sangat murah dan rumah murah. Ada program angkutan murah untuk penumpang dan barang, serta air bersih untuk rakyat serta program listrik murah dan hemat. Program prorakyat lain yakni peningkatan kehidupan nelayan dan masyarakat pinggiran perkotaan.
’’Bersama-sama kita jadikan Indonesia maju, program prorakyat ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat,’’ tandasnya.

Hatta menambahkan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang maksimal, masih diperlukan banyak usaha. Tak hanya dengan program yang dijalankan, tapi juga peningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

’’Kita butuh sumber daya manusia yang memiliki kemandirian, kompetitif, jujur, dan bertanggung jawab. Bagaimana itu bisa terwujud, ya dengan pembangunan karakter,’’ ungkapnya.

Rakernas dan Milad ke-97 Aisyiyah dihadiri ratusan peserta. Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Dra. Siti Noordjannah Djohantini, MM, MSi mengungkapkan, momentum Milad ke-97 tahun yang berlangsung bersamaan dengan agenda konsolidasi dan rapat kerja nasional majelis dan lembaga itu, akan menjadi sejarah bagi Asiyiyah untuk berperan aktif dalam menyelesaikan problem dan tantangan umat.

Siti menjelaskan, gerakan yang akan dilakukan Aisyiyah melalui konsolidasi pimpinan dan rapat kerja nasional ini ada beberapa hal. Pertama, mendorong kehidupan keluarga yang berkualitas sesuai konsep Keluarga Sakinah dan Qaryah Thayyibah. Ikut serta membangun dan menciptakan kultur kemandirian ekonomi umat dan akses permodalan, serta membangun dan menumbuhkan prilaku keagamaaan umat yang penuh dengan rahmat dan kasih sayang.
Selain itu, melakukan advokasi terkait berbagai prilaku kekerasan social. Baik terhadap anak maupun terhadap kalangan perempuan. Juga melakukan kampanye, sosialisasi, dan pendidikan terhadap gerakan antikekerasan.

’’Kami juga ikut serta dalam mendorong program-program pemerintah yang mendukung perbaikan dan kesejahteraan masyarakat secara luas. Seperti pelestarian hutan dengan melakukan gerakan pembibitan pohon mulai dari level akar rumput hingga nasional,’’ ucapnya. (ila)