Minggu, 22 Februari 2009

EKSTRAK HERBAL LEBIH BAGUS DARIPADA OBAT SINTETIK


KEGEMARAN masyarakat belakangan ini, untuk menggunakan ekstrak obat herbal dinilai masih lebih bagus dibandung penggunaan obat sintetik yang mengandung bahan kimia. "Penggunaan obat atau jamu tradisional yang dikenal ekstrak herbal asal yang terstandar, lebih bagus dibanding penggunaan obat sintetik," kata pakar Farmakologi yaitu ilmu serapan obat pada tubuh manusia pada Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Prof Dr Anas Subarnas, M.Sc, Sabtu (21/2).

Pemakaian obat herbal asalkan yang terstandar relatif lebih aman dari pada obat sintetik yang mengandung bahan kimiawi, ujarnya menanggapi maraknya beredar obat herbal dipasaran saat ini. Dari hasil penelitian Prof Anas Subarnas, obat herbal sudah terbukti memiliki banyak khasiat atau kegunaan untuk menyembuhkan berbagai penyakit, misalnya mampu mengobati diabetes. Atas keprihatinan maraknya peredaran obat herbal, dilakukan pengujian klinis khasiat obat herbal yang baru dilakukan oleh dua perusahaan obat dari sekian banyak perusahaan obat yang ada di Indonesia.

"Mungkin karena biaya uji klinis sangat mahal di Indonesia, sehingga jarang dilakukan uji knilis terhadap obat herbal," katanya. Selama ini khasiat positif obat herbal hanya diyakini dari informasi turun-temurun tanpa adanya pengujian secara empirik atau berdasarkan ilmu pengetahuan, namun kini obat herbal memiliki khasiat dan keamanan yang sudah teruji secara klinik dapat digunakan sebagai bahan pengobatan. Dikatakan, pemanfaatan sumber daya alam khususnya tumbuh-tumbuhan diyakini dapat menciptakan formula bagi penyakit-penyakit yang belum diketahui obatnya, seperti kanker, tumor, atau HIV/AIDS.

Penelitian obat herbal selain dapat membudidayakan tumbuh-tumbuhan juga dapat menciptakan obat baru dalam dunia kesehatan. "Kita namai obat herbal standar, yang alami tanpa bahan kimia obat (BKO)," katanya.(Ant)


Tidak ada komentar: