Jumat, 20 Februari 2009

HILLARY INGIN UBAH CITRA AMERIKA SOAL LINGKUNGAN

Bertandang ke Indonesia, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton turut memasukkan misi mengubah citra buruk Amerika yang selama ini kerap jadi kambing hitam pemanasan global dunia.
Sejak konferensi perubahan iklim di Bali dua tahun lalu, Amerika sebagai salah satu emiter terbesar dunia selalu menjadi “kambing hitam” akibat sikap pemerintah George W Bush yang selalu menolak memasang target reduksi emisi gas rumah kaca nasional mereka. Kini Hillary yang mewakili pemerintahan Obama, berusaha menghapus citra itu. Kedatangannya kali ini pun tak lupa mengunjungi proyek kakus biogas bantuan organisasi US AID di Petojo, Jakarta, Kamis (19/2).

Di depan para wartawan, Hillary menyatakan Amerika dan Indonesia kini memiliki misi dan kepentingan yang sama menyoal lingkungan hidup.

“Kami menghargai keputusan Indonesia menyelenggarakan konferensi perubahan iklim Bali dan bersama saya saat ini juga ikut serta tim perubahan iklim pemerintahan Obama,” kata Hillary, Rabu lalu dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda.

Meski tak menjabarkan lebih lanjut apa saja yang akan dilakukan tim perubahan iklim Pemerintahan Obama itu, Hillary tetap berjanji Amerika akan membantu upaya Indonesia mengatasi masalah-masalah lingkungan.

Salah satu saluran bantuan Amerika untuk lingkungan Indonesia terutama berasal dari USAID, organisasi nirlaba yang berada di bawah Departemen Luar Negeri Amerika. Tahun lalu komitmen Amerika untuk membantu lingkungan dan kesejahteraan Indonesia lewat US AID berjumlah US$150 juta.

Perwakilan Amerika untuk lingkungan, sains, teknologi, dan kesehatan dari Kedutaan Amerika di Jakarta, Collete Marcelin menyatakan negaranya memang berniat menjadikan isu lingkungan sebagai salah satu kebijakan utama mereka di Indonesia. Isu ini terkait pemanasan global yang kini hangat dibahas di komunitas internasional. Amerika sendiri berada di bawah tekanan negara-negara Eropa, untuk segera mengubah kebijakan lingkungan mereka sebagai negara emiter karbon terbesar dari industri.

“Kami sadar Indonesia secara alami memiliki peranan penting dalam isu perubahan iklim,” kata Marcelin ditemui dalam pesta di kediaman Hume tahun lalu.

Menurutnya Amerika berminat makin terlibat antara lain dalam bentuk program reservasi air bersih, pelestarian orang utan serta program-program hijau lainnya. Perlahan tapi pasti, Amerika berusaha memulihkan citra lingkungan mereka.

“Luar biasa, saya sangat senang bisa kembali berada di sini,” kata Hillary sesaat sebelum melangkah masuk ke Gedung Pancasila di Pejambon, Departemen Luar Negeri, Jakarta.

Hillary meninggalkan Jakarta kemarin siang, segera menuju Korea Selatan dan China sesuai agenda kunjungan diplomatiknya di Asia. n

Tidak ada komentar: