Rabu, 04 Februari 2009

RATUSAN BALITA GIZI BURUK MINTA MAKANAN TAMBAHAN

Sebanyak 664 anak usia bawah lima tahun (balita) penderita gizi buruk di Kota Serang, Banten, meminta bantuan pemberian makanan tambahan (PMT),karena Dinas Kesehatan setempat tidak memiliki dana.

Kepala Seksi Gizi, Dinas Kesehatan Kota Serang, dr Teja Ratri, Rabu, (4/2), mengatakan, pihaknya saat ini hanya mengoptimalkan revitalisasi posyandu dan memberikan penyuluhan kesehatan untuk mengatasi kasus penanganan penderita gizi buruk.

Sebab, hingga saat ini pihaknya belum memiliki dana untuk pemberian makanan tambahan (PMT).

Oleh karena itu, pihaknya sangat berharap penderita gizi buruk memperoleh makanan tambahan berupa biskuit dan susu untuk meningkatkan statusnya menjadi gizi baik.

Menurut Teja Ratri , jika tidak ada dana maka dikhawatirkan penderita gizi buruk semakin bertambah karena saat ini jumlah penderita gizi kurang mencapai 4.610 balita.

Apalagi, saat ini terdapat banyak korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dampak krisis global tersebut sehingga berpengaruh terhadap keluarga mereka .

"Diperkirakan penderita gizi buruk meningkat," ujarnya

Dia menyatakan, pihaknya sangat berharap pemerintah Kota Serang segera mengalokasikan dana makanan tambahan bagi anak penderita gizi buruk maupun gizi kurang.

"Dengan tidak adanya dana itu kami sebanyak 542 posyandu dan 2.078 kader setiap bulan mengadakan penimbangan kesehatan balita," kata Teja .

Dia menjelaskan, jumlah balita di Kota Serang tahun 2009 ini tercatat sebanyak 66.890 orang , yang 66.890 di antaranya penderita gizi buruk 1,14 persen), gizi kurang 4.610 (7,80 persen), gizi lebih 320 (0,55 persen) dan gizi baik sebanyak 52.841 balita (90,43 persen)

Sementara itu Rosmawati (30) kader posyandu di Kota Serang, mengaku pihaknya setiap bulan sekali mengadakan penimbangan bayi sehingga penderita gizi buruk dapat diketahui.

"Dari 120 balita di antaranya sebanyak empat anak teridentifikasi gizi buruk," katanya. (sumber tvone)

Tidak ada komentar: