Kamis, 12 Februari 2009

SUMUT MULAI KEMARAU, SUHU CAPAI 33 DERAJAT

Medan - Kawasan Sumatera Utara saat ini mulai memasuki musim kemarau yang ditandai dengan tingginya suhu udara dalam beberapa hari terakhir mencapai 33 derajat celcius.
“Walaupun memasuki musim kemarau, namun cuaca masih dipengaruhi angin Timur Laut yang bersifat labil sehingga tetap berpeluang terjadinya hujan. Turunnya hujan dengan intensitas lebat tapi tidak lama bisa terjadi karena terbentuknya kumpulan awan hujan yang dari banyaknya pengupan air,” sebut Kasi Data dan Informasi Balai Meteorologi dan Geofisika (BMG) Polonia Medan Firman AMg kepada wartawan di Medan, Rabu (11/2).

Menurutnya, musim kemarau basah kali ini sudah mulai terjadi sejak awal Februari dan diperkirakan akan berakhir hingga Mei. Pada siang hari, suhu udara cukup panas hingga mencapai 33 derajat celcius. Tinginya suhu udara mengakibatkan masyarakat merasa gerah. Karena itu, pihaknya berharap masyarakat dapat menghindari tempat terbuka terlalu lama dan tetap meminum air yang cukup untuk menghindari dehidrasi.

Titik Api

Masuknya musim kemarau ini, lanjut Firman, juga telah terlihat adanya puluhan titik api (hotspot) terlihat kawasan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) yang mencapai sekira 90 titik api. Titik api terlihat dikawasan Aceh, Riau dan Sumut.

“Sedangkan di wilayah Sumatera Utara titik api terlihat di kawasan Pantai Barat seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan juga Labuhan Batu,” jelasnya.
Dikatakan, kebakaran lahan dan hutan biasanya terjadi ketika musim kemarau yang melanda wilayah Sumbagut dengan angin yang bersifat kering. Di samping itu terjadi gangguan cuaca dari laut China Selatan atau Benua Asia yang pindah ke wilayah Selatan Indonesia.

Untuk itu, pihaknya mengingatkan agar pada musim kemarau ini masyarakat lebih berhati-hati terhadap lahan-lahan yang kering dan mudah terbakar.
Ketika ditanya tentang kondisi gelombang laut saat musim kemarau ini, Firman menyatakan, gelombang tinggi yang terjadi pada Januari, saat ini sudah hilang.

Dia memastikan gelombang laut sudah normal dan aman bagi para nelayan dan pelayaran kapal.
(ans)

Tidak ada komentar: