Jumat, 09 April 2010

BMKG Wilayah I Medan Operasionalkan Radar Cuaca Canggih Buatan Amerika


Medan, Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan mengoperasionalkan pemakaian radar cuaca baru serta kalibrasi.

Pemakaian radar baru diresmikan Gubsu H Syamsul Arifin SE dan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dr Ir Sriworo Budiati Harjono MSc di kantor BMKG Wilayah I Medan, Kamis (8/4).

Menurut Sriworo, penggunaan radar baru buatan Amerika itu sangat membantu mengetahui bentuk dan pola cuaca di wilayah BMKG Medan.

Sebab, katanya, pola perubahan iklim akan berdampak pada sistem pertanian, kesehatan dan pariwisata. Paling tidak, harus beradaptasi dengan perubahan iklim yang terjadi.

Hasil analisa BMKG, lanjutnya, 30 tahun ini terjadi pergeseran awal musim 10-20 hari. Bahkan, dibanding 100 tahun lalu, kini suhu sudah naik 1,14 derjat celsius. Begitu juga air laut naik mencapai 18 centimeter.

Gubsu H Syamsul Arifin menyambut baik pemakaian radar terbaru yang canggih buatan Amerika tersebut. Dengan begitu, diharapkan mampu mendeteksi lebih awal keadaan iklim di Sumatera Utara. Sehingga, bisa meminimalisir mitigasi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Up to date

"Radar cuaca terbaru ini diharapkan memberikan info prakiraan cuaca yang up to date dengan suatu prakiraan rinci dan akurat. Ini akan mendukung pemerintah daerah untuk menanggulangi mitigasi dari risiko bencana alam," sebut Gubsu.

Gubsu berharap, informasi keadaan iklim yang diketahui BMKG Wilayah I Medan itu dilanjutkan ke seluruh jajaran SKPD di setiap kabupaten/kota. Dengan begitu, pemerintah daerah kabupaten/kota bisa sesegera mungkin memberikan peringatan (warning) jika ada bencana.

Sementara, Kepala BMKG Wilayah I Medan Drs Herry Saroso menyebutkan, pemakaian radar cuaca terbaru itu merupakan suatu bentuk kebutuhan karena isu pemanasan global, perubahan iklim dan tingginya permintaan informasi iklim.

Dengan alat ini, lanjutnya, maka akan dapat laporan lengkap tentang jumlah awan, intensitas awan, posisi awan, prakiraan jatuhnya hujan, arah dan kecepatan angin.

"Bahkan, untuk keperluan penerbangan di Bandara Polonia radar cuaca ini sangat membantu. Sehingga, meminimalisir kecelakaan penerbangan akibat iklim," ungkapnya.

Secara teknis, lanjutnya, radar tersebut tipe DWSR 2501 C (SD) buatan yang dibuat Enterprise Electronic Coorporation (EEC) Amerika Serikat tahun 2009.

Daya jangkaunya maksimal 480 Km. Namun karena lengkung bumi daya jangkau efektif 250 Km. Sehingga, sepanjang Selat Malaka bisa diketahui. (nai/ans)