Selasa, 20 April 2010

Meilizar Latief SE MM: Para Kartini di Lembaga Legislatif Masih Harus Banyak Belajar


Medan, Kaum wanita, atau para Kartini era kini semakin memiliki peluang besar untuk berperan aktif di segala sektor. Di dunia politik khususnya lembaga legislatif, kaum Hawa pun kini mendapat forsi yang semakin besar.

Seperti di DPRD Sumatera Utara, kini kursi DPRD SU di-tempati 16 perempuan. Bagai-mana peran mereka setelah mampu bersaing dengan kaum pria di lembaga tersebut. Mampukan para Kartini ini memberikan kontribusi bagi daerah ini, atau setidaknya sesama kaum perempuan.

Meilizar Latief SE MM salah seorang Kartini yang mendapatkan peluang masuk dalam lebaga legistatif DPRD Sumut kepada wartawan, Senin (19/4) di gedung dewan mengungkapkan kegembiraan dan rasa syukurnya mampu mendapatkan perolehan suara dari masyarakat hingga dirinya sampai ke lembaga ini.

"Tentu ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi saya, karena mungkin disinilah tempat saya mengimprovisasi diri untuk semakin mendalami bagaimana politik, pemerintahan atau eksekutif dan legislative," kata Meilizar yang selama ini lebih cenderung mendalami dunia ekonomi perbankan.

Menurut Meilizar, kesempatan wanita kini semakin luas merambah dunia politik. Na-mun ketika ditanya mengenai kualitas para wanita yang duduk di lembaga legislatif, se-cara tegas Meilizar mengatakan, para Kartini tersebut masih perlu lebih banyak belajar. Karena menurutnya hanya sebagian dari wakil rakyat itu yang telah dikader oleh partai. "Jadi meski telah lolos, sebaiknya partai tetap memberikan pengkaderan pemahaman politik, sehingga politisi itu bisa menuai kontribusi dan tidak hanya datang, duduk dan diam", tutur wanita yang pernah menjadi karyawan teladan di salah satu Bank Swasta di era 1988 dan pernah menjabat pimpinan PT Texmaco, Wilayah Sumut Lampung dan Aceh ini.

Duduk di lembaga legislatif, kata Meilizar sebenarnya bukanlah merupakan cita-citanya, karena awalnya dia lebih memilih untuk menjadi seorang ekonom/perbankan. "Mungkin di legislatif ini memang jalan karir saya, jadi meskipun telah duduk saya harus tetap lebih banyak belajar hingga bisa memahami segala sektor persoalan rakyat," ujarnya.

Apalagi, kata Meilizar pengalaman, pengetahuan dan politik harus sejalan, karena jika hanya berpolitik saja tanpa dibarengi ilmu yang mendasarinya, maka hasilnya tidak akan maksimal dalam mengemban amanh rakyat yang begitu besar.

"Kalau sebelumnya, bermanfaat untuk diri sendiri, anak-anak, suami dan kerabat, maka kini saya bertekad, mengaplikasikan disiplin ilmu pengetahuan saya untuk kepentingan masyarakat, karena memang itu tugas saya sebagai wakil rakyat, namun rumah tangga tetap tidak boleh dilupakan" katanya lagi.

Trafficking

Pada kesempatan itu, Meilizar juga mengomentari soal trafficking. Menurutya, kasus-kasus eksploitasi perempuan dan anak mesti benar-benar menjadi perhatian penuh pemerintah. UU yang mengatur soal itu, mestinya diimplementasikan secara benar.

"Sanksi berat yang diatur dalam UU tersebut, hendaknya dijalankan agar menjadi efek jera bagi pelaku trafficking, " katanya

Selain itu, agar kaum perempuan juga bisa mengantisipasi diri dari upaya eksploitasi dimaksud, pemerintah harus benar-benar menginstruksikan istansi terkait, untuk melaksanakan program pemberdayaan perempuan, se-hingga perempuan yang ber-potensi menjadi lirikan pelaku trafficking, bisa terhindar dari malapetaka.

"Hari Kartini yang kita peringati ini benar-benar hendaknya menjadi sebuah momentum keberhasilan kaum perempuan atau setidaknya, Hari Kartini , dapat dijadikan sebagai evaluasi, sudah sejauhmana pemerintah dalam memberdayakan dan memelihara kaum perempuan," kata Meilizar Latif. (di/ans)