Senin, 12 April 2010

SEJARAH: JAM GADANG DIREKOMENDASIKAN TIDAK DINAIKI LAGI


Padang - Bangunan Jam Gadang yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, direkomendasikan untuk tidak lagi dinaiki pengunjung. Selain itu, balkon yang ada di lantai lima bangunan tersebut juga akan dibongkar.

Koordinator Lapangan Tim Rehabilitasi Jam Gadang Jonny Wongso, Minggu (11/4), mengatakan, hal itu dilakukan untuk mengurangi beban bangunan. Ia mengatakan, balkon yang dibangun di lantai lima adalah tambahan yang diadakan pada tahun 1980-an.

Menurut Jonny, saat ini rehabilitasi ditujukan untuk mengembalikan bangunan Jam Gadang pada bentuk aslinya. Rehabilitasi dilakukan terkait kondisi struktur bangunan Jam Gadang yang mengalami kerusakan setelah dilanda gempa bumi tahun 2007.

”Pengunjung tidak direkomendasikan lagi untuk naik,” kata Jonny sembari mengatakan bahwa rehabilitasi itu rencananya akan diselesaikan pada Mei mendatang. Sebelum ditutup sementara untuk pengunjung, bangunan Jam Gadang biasanya terbuka untuk pengunjung yang ingin naik hingga ke puncak dan menikmati pemandangan Kota Bukittinggi.

Seperti diwartakan Kompas, Jam Gadang yang terdiri atas lima lantai diketahui miring di beberapa lantai dengan sudut deviasi mencapai dua derajat. Kemiringan sebesar itu dipastikan tidak membahayakan karena masih jauh dari ambang batas yang ditetapkan sebesar lima derajat.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Badan Pelestarian Pusaka Indonesia Catrini P Kubontubuh menyebutkan, selain akan membongkar balkon, tim rehabilitasi juga akan membongkar keramik yang baru dan melakukan penggantian tangga dengan material yang lebih ringan. Semua itu dilakukan untuk mengurangi beban pada bangunan Jam Gadang, dengan rehabilitasi minimal yang akan dilakukan.

Ia juga memastikan, status Jam Gadang berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh tim rehabilitasi dikategorikan dalam kondisi aman. (INK)