Selasa, 20 April 2010

PROF. YUNAHAR : PEREMPUAN BOLEH JADI PRESIDEN


Yogyakarta – Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Sabtu (17/04/2010) menyatakan bahwa perempuan memiliki peluang melakukan peran publik sama dengan peluang yang diberikan kepada laki-laki, termasuk dalam kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan, demikian dilaporkan Lembaga Humas dan Penerbitan PP ‘Aisyiyah melalui siaran persnya.

Menurut Yunahar pada pengantar diskusi, Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah Satu Abad dan Jelang Satu Abad ‘Aisyiyah tersebut, perempuan dapat berperan dalam organisasi massa Islam, pengurus yayasan, aktivis lingkungan, pejuang hak asasi manusia, aktivis partai politik, jadi menteri bahkan menjadi presiden sekalipun.

Selanjutnya, pada acara di Gedung AR Fakhrudin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu, Yunahar menerangkan kalau pilihan-pilihan aktivitas tersebut tentu selalu mempertimbangkan ajaran agama, keseimbangan hidup antara tugas-tugas sebagai isteri dan ibu dari anak-anak dan tugas kemasyarakatan dan kebangsaan. “Harus ada skala prioritas, manajemen waktu, dan tidak kalah pentingnya dukungan dari suami dan anak-anak.” Kata Yunahar kemudian.

Orientasi Strategi

Seminar bertema “Perspektif, Orientasi dan Strategi Gerakan Perempuan Muhammadiyah” ini oleh ‘Aisyiyah diharapkan menjadi salah satu bekal wacana muktamar dalam menghadapi masalah dan tantangan Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang kompleks baik dalam aspek keagamaan, ekonomi, politik, maupun sosial-budaya.

Karena menurut ‘Aisyiyah, fakta menunjukkan bahwa perempuan Indonesia menghadapi masalah yang semakin multiaspek seperti ketidakadilan gender, kekerasan, perdagangan perempuan dan anak, kualitas kesehatan perempuan dan anak, kemiskinan, dan berbagai permasalahan sosial lainnya yang masih memprihatinkan, Sementara itu, berbagai pandangan keagamaan yang bias gender masih dihadapi dalam realitas kehidupan masyarakat sehingga berdampak luas bagi kehidupan perempuan.

Lima Sesi

Seminar nasional yang terbagi dalam lima sesi dan diakhiri dengan lokakarya serta perumusan hasil seminar ini dibuka langsung oleh Rektor UMY, Ir. HM. Dasron Hamid, M.Sc., Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Din Syamsudin yang sekaligus membuka dan menjadi keynote speaker.

Pada hari pertama, tiga sesi digelar dengan mengambil sub tema : Pandangan Islam tentang Kemanusiaan dan Perempuan, Perspektif dan Orientasi Gerakan Perempuan Muslim dalam konteks Kekinian, dan Perempuan dalam Realitas Kehidupan Masyarakat Indonesia Saat Ini. (arif)