Jumat, 23 April 2010

Gubsu H Syamsul Arifin SE: "Saya Tahu Jadi Tersangka dari Televisi"


Medan, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Syamsul Arifin SE yang juga mantan Bupati Langkat ini mengaku tahu dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi Rp31 milyar ketika dia menjadi bupati Langkat dari televisi.

"Saya tahu ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi dana APBD Pemkab Langkat ketika menonton salah satu televisi swasta saat mengikuti Rakernas gubernur se Indonesia di Pulau Bali", kata Gubsu pada temu pers di lantai VIII kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Medan, Kamis (22/4).


Dikatakan saya korupsi itu sah sah saja , kata Syamsul yang didampingi Kadis Kominfo Provsu Drs Eddy Syofian, Asisten Pemerintahan Hasiholan Silaen dan Kadis Sosial Syaiful Syafri tetapi apakah ada pembawaan saya koruptor apa tidak. Lihat mobil yang saya pakai, yang dipakai istri saya serta rumah saya sebelum menjadi bupati Langkat, saya pikir kalau saya korupsi sudah saya nikmati itu apakah ada yang berubah dari diri saya,kata Syamsul bertanya.

Saat Bupati saya membawahi sekian ribu orang mana tahu ada keterlalaian, selaku pemimpin saya bertanggung jawab dan tidak boleh negara dirugikan satu senpun, kata Gubsu.

Menurut Syamsul, kalau ada kerugian negara KPK sudah pasti melakukan pemeriksaan terhadap dirinya selaku bupati Langkat selama dua periode.

"Saya bertangung jawab kalau dipanggil KPK dan itu kewajiban saya untuk datang. KPK itu lembaga yang sangat kita hormati", tegas Syamsul.

Syamsul menyatakan hingga sampai saat ini dirinya belum mengetahui apa yang dituduhkan KPK kepadanya korupsi Rp31 miliar dana APBD Pemkab Langkat tersebut. Dia juga selalu bertanya-tanya juga kepada para ahli hukum kok belum diperiksa sudah dinyatakan tersangka, memang begitulah prosedur di KPK. Bisa statusnya turun jadi saksi juga bisa naik jadi terdakwa setelah dimintai keterangan, katanya.

"Biar saya dihukum tembak kalau saya salah karena perbuatan melanggar hukum saya ikhlas. Tapi jangan karena kehendak pribadi. Di Sumut ini banyak yang sudah tersangka . Kita bisa bohong pada orang lain tapi kita tidak bisa bohong pada diri sendiri, kata Gubsu.

"Saya yakin yang benar itu tetap benar", tegas Gubsu.

Pada kesempatan itu Gubsu juga menjelaskan yang dibahas dalam Raker Gubernur se Indonesia di Bali antara lain ekonomi harus tumbuh lebih tinggi akhir tahun 2014 perekonomian kita harus mencapai di atas 7 persen, pengangguran harus diturunkan dengan cara membuka lapangan kerja lebih banyak, kemiskinan harus semakin menurun.

Kemudian pendapatan perkapita harus meningkat, stabilitas ekonomi terjaga, pembiayaan dalam negeri makin kuat dan meningkat jangan terlalu banyak infestor asing kalau tidak kita hanya mendapat pajak saja sedangkan keuntungan dibawa orang dan bukan berarti kita anti modal asing, kata Gubsu. (ir)