Senin, 12 April 2010

Puluhan Ribu Pesepeda Menyerbu Surabaya


Sinar matahari baru saja menyentuh Kota Surabaya, Minggu (11/4) pagi, saat puluhan ribu pesepeda menyerbu menuju Lapangan Kodam V/Brawijaya. Mereka adalah peserta Kompas Fun Bike ”Jadilah Sahabat Bumi”.

Kegiatan sepeda santai ini mencatat rekor Muri dengan jumlah peserta terbanyak, yakni 39.073 orang. Peserta datang dari pelbagai kota/kabupaten di Jawa Timur.

Angka ini mematahkan rekor sebelumnya saat peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, 24 Februari 2008, yang diikuti 37.914 peserta.

Para peserta Kompas Fun Bike yang berangsur datang sejak Sabtu (10/4) malam, menunjukkan antusiasme yang besar terhadap acara ini. Para peserta dari daerah Blitar, Pasuruan, Mojokerto, Tuban, hingga Banyuwangi, datang sekitar pukul 00.00 di Kantor Kompas Gramedia dan rela menginap agar keesokan harinya bisa tepat waktu mengikuti acara.

Keseluruhan peserta dilepas dari empat titik pemberangkatan, yakni Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bangkalan, dan Kabupaten Gresik. Sebanyak 21.720 peserta dari Surabaya dilepas Wali Kota Bambang DH di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Jemursari. Dari Kabupaten Sidoarjo 12.760 peserta dilepas Bupati Win Hendrarso di Perumahan Citra Garden. Dari Kabupaten Gresik 3.844 peserta dilepas Bupati Robbach Ma’sum dari Wisma A Yani, Semen Gresik. Adapun 729 peserta dari Kabupaten Bangkalan dilepas Wakil Bupati Syafik Rofii di Pintu Tol Jembatan Suramadu.

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng yang turut melepas peserta di Surabaya ikut mengayuh sepeda menuju titik pertemuan di Lapangan Kodam V/Brawijaya, bersama CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo. Di lapangan itu telah menunggu Gubernur Jatim Soekarwo, Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen Soewarno, dan Kepala Polda Jatim Irjen Pratiknyo.

Menginap

Umar (53), peserta asal Mojokerto, mengatakan, ia bersama rombongan, yaitu Paguyuban Sepeda Onthel Mojokerto (Posomo), berangkat ke Surabaya menggunakan Kereta Api Pasundan. ”Tengah malam kami tiba di Surabaya, lalu mancal sepeda dari Stasiun Wonokromo ke Kantor Kompas Gramedia dan menginap di sana,” kata Umar, Minggu.

Umar bersama 20 anggota Posomo tak sekadar naik sepeda. Mereka juga mengenakan kostum unik, seperti pakaian murid SD, kostum ala tentara Belanda, hingga pakaian pejuang revolusi. Sepeda mereka seragam, berupa sepeda onthel tua dihiasi dengan kelonthong sapi, tape, amplifier, serta sirene.

Hal serupa dilakukan komunitas sepeda Budi Luhur yang dipimpin Atmono (45). Komunitas yang juga mengendarai sepeda kumbang tua ini mengenakan kostum khusus, yaitu seragam tentara Nippon.

Agung Wibowo (33), anggota Seroja Cycle Club dari Kabupaten Tuban, tiba bersama 11 temannya di Kantor Kompas Gramedia Surabaya sekitar pukul 05.00. Rombongan ini berangkat pukul 03.00 menggunakan sebuah minibus L300.

“Kalau ada acara fun bike, kami pasti ikut. Pendaftarannya biasanya Rp 35.000 dan kalau tidak punya uang, kami tetap ikut tetapi tidak ikut mendaftar. Kalau Kompas Fun Bike, pendaftarannya relatif murah Rp 15.000 dan baru musim panen,” tutur Agung.

Untuk ongkos dan sarapan, setiap anggota rombongan urunan Rp 50.000. Ini belum termasuk makan siang dan minuman di lokasi acara.

Peserta asal Mojokerto, Eka Putranta (37), juga rela bermobil ke Surabaya hanya untuk mengantar sepeda onthelnya yang mungil bermerk Simba. Di Terminal Purabaya, dia kebingungan mencari penitipan sepeda. ”Tempat parkir sepeda motor nolak, dipikirnya murah kalau terima titip sepeda,” kata Eka.

Setelah menemukan rumah penduduk untuk menitipkan sepedanya, Eka kembali ke Mojokerto. Minggu subuh, menggunakan bus ia kembali ke Surabaya. Dari Terminal Purabaya, Eka mengayuh sepeda sampai Kantor Kompas Gramedia.

Galakkan sepeda

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng meminta lebih banyak diadakan acara bersepeda bersama. Pemassalan itu, menurut Andi, akan mendukung prestasi Indonesia di ajang balap sepeda internasional.

Andi mengatakan, prestasi balap sepeda Indonesia pernah sangat baik. Saat itu sepeda menjadi kendaraan mayoritas masyarakat. Namun, sepeda sempat tergerus sebagai sarana transportasi dan prestasi Indonesia di cabang balap sepeda juga merosot.

”Sekarang sepeda ramai lagi. Sepeda jadi gaya hidup yang membuat lebih sehat, lebih cerdas. Bersepeda, sehat bagi kita semua dan sehat bagi bumi,” katanya di hadapan para peserta.

Perusahaan, lembaga, serta pejabat pemerintah diminta mengutamakan kegiatan bersepeda bersama. Perusahaan dan pejabat diajak menyelenggarakan sepeda santai yang diikuti banyak orang.

Rangkaian kegiatan Kompas Fun Bike diawali Minggu pekan lalu dengan penanaman mangrove oleh sejumlah komunitas pesepeda di Pantai Timur Surabaya.

(ABK/BEE/ETA/INA/LAM/RAZ/SIN/kps)