JAKARTA — Anggota Panitia Kerja soal Pajak DPR RI, Muradi, awalnya merupakan penggemar situs jejaring sosial Facebook. Namun, sejak kasus Gayus Tambunan merebak, politisi Partai Hanura ini merasa ngeri membuka Facebook.
"Sekarang mengerikan membuka Facebook. Banyak ajakan memboikot (membayar) pajak. Ini membuktikan betapa gusarnya masyarakat. Nah, bagaimana harus menyikapi ini agar tidak menjadi penyakit," kata Muradi dalam rapat Panja Pajak dengan Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo di ruang Komisi XI DPR RI Jakarta, Rabu (7/4/2010).
Gayus Tambunan jadi populer saat ini. Pegawai Ditjen Pajak golongan IIIA ini tersangka makelar pajak dan disebut memiliki rekening Rp 25 miliar. Kasus Gayus pun menyeret-nyeret atasannya, Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo.
Menurut Muradi, Dirjen Pajak harus bertanggung jawab atas kasus tersebut. "Kalau Bapak mengundurkan diri (dari jabatan), ini patut diapresiasi. Kalau di Jepang, pejabat yang merasa malu dan gagal menjalankan tugas itu akan bunuh diri," kata dia.
Dia mengkhawatirkan, kasus Gayus ini membuat penyimpangan penerimaan pajak. "Perlu gerakan moral dan pembinaan tegas terhadap pegawai pajak, atau semua pegawai pajak perlu sumpah copong," ujarnya./kps
Media Komunikasi -- berita dan kebijakan persyarikatan -- Guna Meningkatkan Syiar Organisasi
Rabu, 07 April 2010
Gara-gara Gayus, Anggota DPR Ngeri Buka Facebook
Label:
Info Berita