Sabtu, 09 Januari 2010

AMIEN: OTOMATIS DRADJAD JADI WAKIL KETUM PAN


Batam, 9/1: KETUA Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais menegaskan, Drajad Wibowo otomatis menjadi wakil ketua umum setelah Hatta Rajasa secara aklamasi terpilih menggantikan Soetrisno Bachir sebagai Ketua Umum PAN selanjutnya dalam kongres ke-3 PAN di Batam, Sabtu.

"Jadi, sudah otomatis Mas Dradjad jadi Wakil Ketum PAN," kata Amien kepada pers seusai persidangan pleno untuk pemilihan Ketua Umum PAN yang baru.

Menurut tokoh pendiri partai berlambang matahari itu, pada Sabtu dini hari (9/1) telah dijalin kesepahaman diantara dua kubu tersebut bahwa Hatta Rajasa akan dipilih secara aklamasi sebagai pimpinan PAN selanjutnya dan Drajad akan mendampingi sebagai wakil ketua umum.

Ditegaskannya bahwa Hatta maupun Dradjad merupakan aset berharga partai yang harus saling bersinergi untuk membesarkan partai tersebut dimasa-masa mendatang.

"Kita bersyukur dengan terpilihnya Hatta sebagai Ketua Umum PAN secara aklamasi," ujarnya.

Sementara itu, Hatta Rajasa saat menyampaikan visi dan misinya sebagai kandidat Ketua Umum PAN menegaskan bahwa dirinya akan memperkuat ideologi dan platform sebagai partai tengah.

Selain itu, Menko Perekonomian itu juga bertekad melakukan penguatan sistem pengkaderan sebagai pintu masuk munculnya kader PAN yang lebih tangguh dan melancarkan proses regenerasi partai.

Sebagai partai yang dilahirkan dari semangat reformasi, menurut Hatta, PAN juga harus kritis dengan tetap memberikan solusi reformis dari berbagai persoalan bangsa. "Kita harus tetap kritis tapi memberi solusi reformis," katanya.

Sedangkan Dradjad Wibowo mengingatkan agar PAN tidak melupakan asal-usulnya, yakni dirintis oleh keluarga besar Muhammadiyah.

Partai itu memiliki hubungan emosional dengan Muhammadiyah dan sudah sewajarnya apabila kader-kader Muhammadiyah mendapatkan apresiasi yang layak disamping tetap membuka diri kepada potensi bangsa lainnya karena PAN adalah partai yang bersifat terbuka.

Pada bagian lain, Dradjad juga mengingatkan bahwa banyak partai yang kader-kadernya terhinggapi penyakit "AIDS". "AIDS itu, yakni `aku ingin duit sekarang`, `aku ingin duit segera`, `aku ingin duit sebanyak-sebanyaknya," kata dia.

Penyakit tersebut, telah menjebak banyak orang partai sehingga mereka terjerumus dalam berbagai kasus tercela. misalnya korupsi. "Kita sebagai partai reformasi harus menunjukkan bahwa kita bisa tanpa `AIDS`. Karena sekali kena `AIDS` kita akan sengsara," kata Dradjad Wibowo. *ant*