Pekanbaru - Sekitar 50 keluarga Dusun Sungai Ubo, Desa Pauhranap, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), terpaksa mengungsi setelah kawanan gajah Sumatra memasuki permukimannya.
"Warga resah dan akhirnya mengungusi karena gajah makin sering masuk kampung dan merusak rumah juga kebun milik warga," kata Camat Peranap Hariyandi di Pekanbaru, Rabu.
Menurutnya, ada sekitar 35 unit rumah kayu milik warga dan ratusan hektare tanaman kelapa sawit dan karet milik warga dirusak kawanan gajah Sumatra itu.
"Puluhan gajah kerap masuk pada malam hari ke kampung. Warga sudah berupaya untuk mengusir dengan cara membuat api unggun tapi tidak berhasil," katanya.
Akibatnya, perkampungan yang dihuni sekitar 70 KK itu kini sepi karena warga mulai mengungsi selama dua bulan terakhir dan kini yang mengungsi susah mencapai 50 keluarga.
Menurutnya, konflik gajah dan manusia di daerah tersebut telah berlangsung lama, sampai-sampai menelan korban jiwa bernama Rinto Lumban Gaoil (27) pada September 2009.
Ia mengatakan, puluhan warga yang mengungsi kini membuat rumah bedeng baru di sekitar Dusun Lubuk Kandis karena menilai tempat itu lebih aman.
Ia berharap instansi terkait seperti Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau segera mengatasi masalah konflik ini sebelum menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi yang lebih besar.
"Kami tetap berusaha mencari solusi bersama pemerintah setempat agar masalah ini bisa diatasi," kata Kepala Bidang Wilayah Rengat BBKSDA Riau Edi Susanto. (*)
Media Komunikasi -- berita dan kebijakan persyarikatan -- Guna Meningkatkan Syiar Organisasi
Kamis, 21 Januari 2010
Warga Mengungsi Diserbu Gajah
Label:
Info Lingkungan