Minggu, 31 Januari 2010

Malik Fajar : Pendidikan Muhammadiyah Tidak Boleh Berhenti


Jakarta – Ketua PP Muhammadiyah Prof. Malik Fajar mengingatkan bahwa paradigm pendidikan Muhammadiyah adalah pembaharuan. “Sekarangpun harus terus bersemangat pembaharuan, bukan hanya di jaman Kyai Dahlan dahulu” “Kita tidak boleh statis” lanjutnya dalam Seminar Nasional Satu Abad Pendidikan Muhammadiyah, di Kampus UHAMKA Jakarta, Sabtu (30/01/2010).

Menurut mantan Mendiknas RI di era Presiden Megawati tersebut, dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia Muhammadiyah tidak boleh berhenti. “Tidak ada kata berhenti bagi Kyai Dahlan” kisah Malik. “Bahkan ketika dilarang untuk beraktifitas karena sakit, Kyai Dahlan tidak mau berhenti” lanjutnya. Malik kemudian melanjutkan menyitir pesan Kyai Dahlan : “Jadilah Ulama yang mengikuti perkembangan jaman, dan jangan lelah dan bekerja untuk umatnya”.

Dari pesan Kyai Dahlan itu kemudian menginspirasi pendirian sekolah-sekolah Muhammadiyah, beranak pinak terus menerus, sambung menyambung dari generasi ke generasi. “Inilah kekuatan Muhammadiyah yang sangat besar, dan tidak boleh berhenti” lanjutnya. “Muhammadiyah ini sudah besar , jangan dikecilkan” pesannya kemudian. “ Karena diakui atau tidak diakui, organisasi mana yang bisa mendirikan lembaga pendidikan sebanyak Muhammadiyah sekarang ini, semuanya tetap berwatak gerakan, bukan mencari keuntungan” lanjutnya. “Ini tidak boleh disia-siakan” tegasnya

Perkembangan Perguruan Muhammadiyah

Sekolah Muhammadiyah menurut Malik bisa untuk terus berkembang dengan tetap berbasis pada lingkungan sosial budaya, demografisnya dan geografisnya, namun semua dalam kerangka dan paradigma Muhammadiyah.

Sementara itu menyoroti perkembangan sekolah Muhammadiyah, Malik mengingatkan bahwa ke depan pendidikan harus berwawasa pada keunggulan, kompetensi dan kuatnya jaringan. “Ini kalau kita ingin melahirkan generasi unggulan yang kompetitif, dan kalau kita ingin merebut masa depan” tegasnya. “Bukankah kita punya ajaran kompetitif yaitu seboyan fastabiqul Khairat ? bahkan tidak hanya itu saja” lanjutnya.

Menurut Malik, siapa saja yang mendalami filosofi Muhammadiyah, akan sukses membesarkan amal usaha pendidikan Muhammadiyah.” Dan kalau sudah tua ya berhenti, doronglah generasi penerus” pesannya. “ Saya melihat generasi penerus kita cemerlang. Antarkan mereka dengan memperdalam cita-cita Muhammadiyah. Muhammadiyah sudah besar dan jauh, jangan dikecilkan “ pungkasnya (arif).