Jumat, 15 Januari 2010

IPTEK: POTENSI BENCANA ALAM


Bandung, Kompas - Gerhana matahari yang datang bersamaan dengan bulan baru pada Jumat (15/1) berpotensi menimbulkan rob dan pergerakan lempeng Bumi. Penyebabnya adalah aktivitas gaya gravitasi Bulan dan Matahari yang segaris.

”Masyarakat yang tinggal di daerah rawan rob, gempa bumi, atau longsor diharapkan waspada. Meski belum tentu terjadi, kemungkinannya harus diwaspadai. Kejadian ini bisa terjadi tiga hari sesudah atau sebelum kejadian bulan baru disertai gerhana matahari,” kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaludin di Bandung, Kamis.

Djamaludin mengatakan, fenomena air pasang sebenarnya hal biasa yang terjadi saat bulan purnama atau bulan baru. Ketika itu pasang terjadi akibat gravitasi bulan diperkuat gravitasi matahari, keduanya hampir berada dalam satu garis.


Kejadian itu dikatakan merata terjadi di daerah rawan rob, seperti Semarang, Jakarta, Subang, Indramayu, dan Cirebon, serta sepanjang pantai selatan Jawa. Namun, bila bulan baru atau purnama terjadi bersamaan gerhana matahari, itu akan menyebabkan air pasang lebih tinggi lagi.

”Air dari sungai tidak masuk ke laut dan terakumulasi dengan air pasang di pantai. Masyarakat diharapkan tidak beraktivitas di pinggir pantai saat tengah hari atau tengah malam,” katanya.

Pengaruh gerhana matahari yang bersamaan dengan bulan baru atau bulan purnama kemungkinan memengaruhi daerah rawan gempa. Efek pasang maksimum Bulan dan Matahari bisa memicu pelepasan energi di lempeng Bumi.

Gaya diferensial menuju atau menjauhi Bulan dan Matahari berpotensi mengganggu struktur lempeng Bumi. Namun, Djamaludin mengatakan, hingga kini belum bisa diprediksi daerah mana yang akan mengalami pergerakan lempeng Bumi.

”Pada waktu mendatang perlu dimasukkan faktor astronomi efek Bulan dan Matahari pada analisis peringatan dini terhadap bencana dari sisi meteorologis-geofisis,” kata Djamaludin.

Indonesia kembali menjadi salah satu negara yang akan dilewati gerhana matahari pada Jumat. Daerah yang akan dilewati, antara lain Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Kalimantan, dan sebagian Sulawesi.

Proses gerhana bila dilihat dari Bandung akan berlangsung pukul 14.39-15.55 WIB. Puncak gerhana akan terjadi pukul 15.18. Dari Jakarta, gerhana berlangsung pukul 14.33-16.00. Puncak gerhana pada pukul 15.19.

Direktur Observatorium Bosscha Hakim L Malasan berharap saat terjadi gerhana matahari, di sekitar Lembang cuaca cerah dan tidak hujan. Akan tetapi, jika peneropongan terhalang mendung, Observatorium Bosscha menyediakan pemutaran simulasi dan video gerhana matahari di daerah lain untuk sarana belajar masyarakat. (CHE/kp)