Sabtu, 16 Januari 2010

SONGSONG MUKTAMAR SERATUS TAHUN MUHAMMADIYAH


Muktamar ke-46 yang bakal digelar di Yogyakarta tahun depan (3-8 Juli 2010) memiliki makna tersendiri bagi seluruh pimpinan, aktivis, dan warga Muhammadiyah. Jika muktamar ke-45 yang digelar di Malang lalu merupakan perhelatan akbar “menjelang seabad”, maka muktamar ke-46 diharapkan lebih semarak, karena Persyarikatan Muhammadiyah telah genap memasuki “usia seabad”.

Persyarikatan ini didirikan KH Ahmad Dahlan, ketib amin Kraton Yogyakarta pada 18 November 1912 (besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda, 22 Agustus 1914). Tanggal itu bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah. Karena itulah berdasarkan penanggalan hijriyah, Muhammadiyah sekarang genap berusia 100 tahun.


Setelah mendapatkan Statuten Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan bersama murid-muridnya mendeklarasikan organisasi ini pada hari Sabtu malam Minggu akhir Desember 1912 di Gedung Loodge Gebouw Malioboro (Deklarasi Malioboro).

Dengan demikian, pelaksanaan muktamar seabad Muhammadiyah di Yogyakarta memiliki relevansi dengan akar historis berdirinya Persyarikatan. Thema muktamar kali ini adalah “Gerak Melintasi Zaman, Dakwah dan Tajdid Menuju Peradaban Utama”. Penyelenggaraan muktamar juga untuk menggali spirit perjuangan para tokoh generasi pertama Persyarikatan Muhammadiyah yang kebanyakan adalah warga Yogyakarta.

Dengan memahami arti penting muktamar seabad Muhammadiyah, maka warga Yogyakarta diharapkan menjadi tuan rumah yang baik. Sehingga tujuan dan penyelenggaraan muktamar bisa sukses.

Dalam rangka membangun kerja sama dan sinergi antara panitia muktamar (baik lokal maupun pusat) dengan para pimpinan, aktivis, dan warga Muhammadiyah di Yogyakarta, maka dibutuhkan media massa khusus yang memberikan informasi dan perkembangan mutakhir seputar persiapan menuju muktamar, hingga pelaksanaannya kelak.

Apabila perkembangan informasi persiapan muktamar disalurkan lewat media massa umum, dikhawatirkan tidak mampu secara efektif menjangkau sasaran keluarga besar Muhammadiyah. Oleh karena itu, panitia lokal muktamar menerbitkan media massa khusus yang penyebarannya menggunakan jaringan struktural Muhammadiyah.

Jurnal Muktamar 1 Abad Muhammadiyah ini menjadi sarana komunikasi, sosialisasi, koordinasi, sekaligus wadah kritik dan saran yang konstruktif demi keberhasilan penyelenggaraan muktamar satu abad ini. Kami berharap, dengan Jurnal ini gema Muktamar 1 Abad semakin terasa, khususnya di kalangan Muhammadiyah.
Sampai Jumpa saat Muktamar Muhammadiyah Satu Abad, Muhammadiyah Sukses!!!