Minggu, 30 Mei 2010

GUNUNG API: DUA TEWAS, 2000 ORANG MENGUNGSI


Guatemala city, sabtu - Dua orang tewas dan sedikitnya 2.000 dievakuasi setelah dua gunung api di Amerika Tengah meletus dan menghujankan material vulkanik panas, Sabtu (29/5) WIB. Ratusan rumah rusak, penerbangan lokal dan internasional pun tutup.

Dua gunung itu ialah Pacaya di Guatemala dan Tungurahua di Ekuador. Letusan Pacaya menyebabkan dua tewas termasuk Anibal Archila, wartawan televisi, 1.910 warga mengungsi, dan 800 rumah rusak. Presiden Guatemala Alvaro Colom memberlakukan keadaan darurat 15 hari untuk menyikapi bencana ini.

Brenda Castaneda, warga Desa Calderas, yang terletak di dekat kaki Gunung Pacaya, mengatakan, ia dan keluarganya selamat dari hujan batu panas karena berlindung di kolong tempat tidur dan meja. Hujan batu panas seukuran kelereng menjebol atap rumahnya hingga rusak parah.

Hujan material vulkanik panas dari letusan Pacaya jatuh sangat cepat ke tanah. Hal itu berbeda dengan material abu vulkanik dari letusan gunung api Eyjafjallajokull, Eslandia, yang menyaput sebagian wilayah Eropa sehingga mengganggu penerbangan dari dan ke kawasan itu.

Pacaya adalah gunung api paling aktif di antara 32 gunung api di Guatemala. Awan abu Pacaya melambung setinggi 3.000 kaki atau 1 kilometer ke udara, lalu turun menyebar hingga sejauh 12 mil atau 20 kilometer ke barat laut Guatemala. Warga dilarang meninggalkan rumah, kecuali karena kebutuhan darurat.

Juru bicara badan penerbangan sipil, Claudia Monge, mengatakan, Bandara Internasional La Aurora di Guatemala City telah ditutup hingga abu vulkanik bersih dan keadaan sudah pulih kembali. Penerbangan dari dan ke Guatemala City dialihkan melalui Bandara Mundo Maya di Guatemala utara dan Camalapa di El Salvador, negara tetangga.

Selain mengganggu lalu lintas udara, semua ruas jalan dan bangunan di Guatemala City dan sekitarnya diselimut abu tebal. Aparat mengoperasikan buldoser untuk membersihkan abu di jalan. Warga menggunakan sekop untuk mengangkat abu dari atap rumah dan mobilnya. Ketebalan abu di jalan dan atap bangunan mencapai 7,5 cm.

Selain itu pada hari yang sama gunung api Tungurahua di Ekuador pun meletus. Suasananya hampir sama dengan Gunung Pacaya di Guatemala. Akibat letusan gunung ini, ratusan orang mengungsi ke tempat yang aman. Penerbangan lokal dan internasional ditutup sementara waktu. Bedanya, letusan gunung ini menyembur hingga setinggi 10 kilometer ke atas kawah yang sudah berada di ketinggian 16.749 kaki atau 5.023 mdpl.

Abunya menyebar hingga Samudra Pasifik. ”Tinggi semburan material vulkanik dari letusan gunung ini mencapai 10 km ke udara,” kata Hugo Yepes, Direktur Lembaga Geofisika Ekuador. (AP/AFP/REUTERS/CAL/kps)