Kamis, 27 Mei 2010

Menhut Tantang Pemuda Muhammadiyah Bela Rakyat Melalui Hutan


Jakarta - Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan Republik Indonesia Jum’at (21/05/2010) menantang peserta Muktamar XIV Pemuda Muhammadiyah untuk ikut serta mensejahterakan rakyat melalui pengelolaan hutan. Di kompleks asrama haji, Pondok Gede Jakarta Timur, Zulkifli memaparkan program-program hutan desa dan hutan kemasyarakatan, dimana kader Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia dimintanya untuk ikut mengelolanya.

Menurut Zulkifli, program yang ditawarkan ini tidak perlu membuat institusi baru, cukup dengan institusi Pemuda Muhammadiyah saja. Bentuk programnya pertahun sejak tahun 2010 adalah dengan mengajak rakyat mengelola 500 000 hektar area hutan menjadi Hutan Desa dan Hutan Kemasyarakatan. Setiap kelompok ada dana lima puluh juta rupiah untuk membangun kebun bibit, ada ongkos tanam 1,3 juta per hektar, juga ada biaya perawatan setelah enam bulan penanaman.

“Agar air tidak rusak, dan udara bersih, mari kita menanam pohon. Dikasih uang untuk kebun bibit, juga untuk menanam dan merawat, mari bersama dampingi rakyat” paparnya. Menurut Zulkifli caranya mudah, yaitu memasukkan proposal ke kepala dinas kabupaten, nanti diteruskan ke Kementrian Kehutanan. “Uangnya tidak melalui Provinsi, Tidak melalui Kabupaten, langsung dari pusat” tegasnya.

Dalam pemaparan selanjutnya Zulkifli menerangkkan bahwa hak setiap kepala keluarga bisa 5 hingga 10 hektar area hutan yang bisa dikelola selama 70 tahun. Syaratnya tidak boleh dipindah tangankan, diperjualbelikan dan penanamannya tidak menghilangkan tanaman pokok. Selain mengusahakan tanaman seperti Sengon, bisa juga dengan tumpangsari dan juga memelihara ternak. “Pendapatan bisa duapuluh juta per tahun. Baru kayunya, belum tumpang sari dan pelihara ternak. sehingga ekonomi rakyat bissa bergerak dan maju.” terangnya.

“Kita utamakan Hutan Tanaman Rakyat , inilah yang saya tawarkan kepada Pemuda Muhammadiyah untuk bekerjasama. Karena mengurus rakyat itu tidak mudah. Saya ingin program ini sampai kepada rakyat.” paparnya. “Saya tantang anak anak muda benar tedak pro rakyat, jangan demo saja pro rakyat, kerja juga dengan pro rakyat” lanjutnya berapi – api. “Ini Dakwah yang baik sekali” lanjutnya meyakinkan.

Bayar Hutang

Zulkifli menganalogikan program Hutan Desa dan Hutan Kemasyarakatan ini seperi bayar hutang kita kepada alam, selain sebagai upaya mensejahterakan rakyat. Bagi Zulkifli, sunnatullah itu pasti terjadi, kalau ada harimau di kerinci mengejar anak, ada gajah di lampung merusak tanaman padi rakyat, di sulawwesi selatan jadi banjir besar, pasti kawasan hutannya rusak. Disisi lain menurutnya selama ini kita mengambil air dan menghirup oksigen, gratis. Menurutnya itu merupakan hutang kita kepada alam.

“Kalau kita tidak mau utang terlalu banyak kepada Tuhan dan kepada Alam, cara membayar utang ya menanam pohon, karena adanya air dan oksigen datangnya dari menanam pohon.

Zulkifli sempat memberi pengantar tentang kondisi kawasan hutan Indonesia dimana dari 92,328 % hanya tinggal 42,801 % yang masih primer atau virgin, 48,526 % telah mengalami LOA (Land of area ), sementara 40.071 sudah tidak berhutan.

Sehingga yang ditakutkan oleh dunia sekarang ini adalah perubahan iklim dan pemanasan global. Bila cuaca tidak menentu akan terjadi krisis pangan pada jangka pendek. Jangka panjangnya pulau-pulau akan tenggelam.

Menurutnya itu harus dicegah. Bilau rencana program diatas berjalan lancer, pada tahun 2020 Indonesia akan lebih sehat, tidak polusi, perbandingan dengan pertambahan emisi masih surplus oksigennya.”Artinya kita tidak berhutang pada alam.” pungkasnya (arif)