Selasa, 25 Mei 2010

KESEHATAN: 80 DESA DI SIMALUNGUN BUTUH BIDAN


Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Simalungun Jan Maurindo Purba menyatakan, warga desa yang belum terlayani pelayanan kesehatan bidan desa terpaksa pergi ke desa terdekat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebagian memilih pergi ke puskesmas di kecamatan. Sementara itu,Pemkab Simalungun akan memberikan perhatian yang serius terhadap masalah ini. Mereka akan menempatkan bidan desa di desa-desa yang belum terlayani pelayanan kesehatan bidan desa.

Dia menambahkan,kekurangan tenaga bidan desa tersebut sedang diupayakan pemenuhannya, melalui pengusulan ke Pemkab Simalungun untuk mengangkat tenaga bidan desa pegawai tidak tetap (PTT) maupun tenaga honor. Di antara sekitar 367 desa dan kelurahan di Kabupaten Simalungun hingga 2009,baru sekitar 280 desa yang memiliki tenaga bidan desa. Mereka ditempatkan di pos kesehatan desa (poskesdes) dan puskesmas pembantu (Pustu). Kekurangan tenaga bidan desa tersebut diharapkan dapat dipenuhi pada Tahun Anggaran (TA) 2010 dan 2011.Selambatnya dua tahun mendatang, seluruh desa sudah memiliki bidan desa sebagai ujung tombak tenaga pelayan kesehatan kepada masyarakat di wilayah pedesaan.

”Penambahan tenaga bidan desa di desa-desa yang jauh dari puskesmas atau puskesmas pembantu, bahkan belum memiliki poskesdes sangat kami butuhkan. Hal ini diyakini dapat memperluas layanan kesehatan kepada masyarakat hingga pelosok pedesaan,” ujarnya. Dia menuturkan, penambahan tenaga bidan desa juga diprioritaskan bagi desa-desa yang telah atau akan dibangun poskesdes pada TA 2010. Ketua DPRD Simalungun Binton Tindaon mengharapkan usulan penambahan tenaga bidan desa dapat diajukan Pemkab Simalungun secara bertahap dimulai dari perubahan APBD TA 2010. Untuk sementara,mereka akan mengangkat tenaga bidan desa PTT atau honor menunggu adanya penerimaan bidan desa calon pegawai negeri sipil (CPNS).

”Karena anggaran pembangunan pemerintah daerah yang terbatas setiap tahunnya, sebaiknya usulan penambahan bidan desa dapat diajukan bertahap untuk setiap tahun anggaran. Misalnya, diajukan 15–20,sehingga empat tahun mendatang kekurangan bidan desa sudah dapat dipenuhi,” ujar politikus Partai Golkar ini. Dia juga mengharapkan Pemkab Simalungun memberikan perhatian untuk peningkatan kesejahteraan para bidan desa.Mereka harus memberikan insentif khusus bagi bidan yang bertugas di desadesa terpencil untuk memotivasi mereka dalam bertugas dan tidak sering meninggalkan tempat tugasnya. (ricky hutapea/SI)