Rabu, 26 Mei 2010

Pemerintah Resmikan Internet Kecamatan


Pekanbaru, - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring hari Selasa (25/5) meresmikan Pusat Layanan Internet Kecamatan atau PLIK di sela-sela acara Pekan Informasi Nasional yang berlangsung di Kota Pekanbaru, Riau. Tujuan PLIK dimaksudkan untuk membuka akses dunia tanpa batas di wilayah geografis yang cenderung sulit dijangkau di Tanah Air.

”Penggunaan internet ini dapat dikembangkan pemakaiannya untuk keperluan pemilihan umum pada masa mendatang. Arahnya memang ke sana. Hanya saja, sebelum hal itu dapat dilaksanakan, internet ini dapat dipakai untuk keperluan pemilu kepala daerah. Untuk tahap awal sekarang ini, saya berharap dapat dipakai untuk keperluan pendidikan atau menyebarkan informasi kesehatan,” kata Tifatul.

Informasi kesehatan dimaksud, kata Tifatul, dapat dilakukan dengan meniru pola yang dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang disebut dengan E-Health. Program E-Health yang merupakan bantuan negara Jepang itu sudah dilaksanakan di Kabupaten Tanah Datar, Padang Panjang, dan Padang. Program itu memuat informasi ketersediaan obat-obatan yang ada di tiga daerah dimaksud.

”E-Health ini dapat dikembangkan di seluruh Tanah Air. Nantinya, penggunaan obat- obatan dapat dikelola dengan lebih baik. Ketersediaan obat juga lebih gambang diawasi,” kata Tifatul.

Pada kesempatan itu, Tifatul melakukan konferensi video dengan masyarakat dan pelajar di Kecamatan So’e, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur; Kecamatan Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara; dan Kecamatan Gunung Kidul, Jawa Tengah. Peresmian lokasi tiga PLIK itu menandai dimulainya penyediaan perangkat komputer dan operator pada 5.748 kecamatan yang relatif belum tersentuh internet di seluruh Indonesia. Untuk 2010, pemerintah menyediakan anggaran Rp 1,3 triliun untuk program PLIK.

Menurut Tifatul, PLIK merupakan pelayanan yang bertujuan membebaskan keterisolasian masyarakat akibat kendala geografis. PLIK merupakan kelanjutan dari rencana pemerintah pada program Desa Berdering yang dimulai 2003. (SAH/kps)