Minggu, 16 Mei 2010

Makanan Manis Dikaitkan dengan Risiko Penyakit Jantung di Antara Wanita


Makanan Manis Dikaitkan dengan Risiko Penyakit Jantung di Antara Wanita
Wanita-wanita yang mengonsumsi banyak makanan tertentu yang berkarbohidrat tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung.

Masalah itu disorot da-lam sebuah penelitian yang disiarkan pada 12 April. Penelitian tadi menunjukkan kenaikan insidensi penyakit jantung di kalangan wanita — tapi bukan pria — yang diet mereka kaya dalam makanan dengan “indeks glycemic tinggi”, seperti roti putih, permen dan se-real maiiis untuk sarapan pagi.

Studi itu menemukan, semua diet berkarbohidrat tinggi menaikkan level glu-kosa darah dan lemak da-rah berbahaya yang dikenal sebagai triglycerides sementara mengurangi level HDL protektif atau koles-terol baik justru meningkat-kan risiko penyakit jantung.

Namun para periset da-lam penelitian itu menemukan tak semua karbohi-drat memiliki efek sama pada level glukosa darah. Mereka menyimpulkan bahwa glukosa darah dan triglcerides bisa lebih buruk dibuat makanan-makanan dengan indeks glycemic tinggi, dibandingkan dengan karbohidrat lain dengan indeks lebih rendah, seperti buah-buahan, sayur-mayur dan biji-bijian bulat.

Ketua tim riset Sabina Sieri dari yayasan Italia Fondazione IRCCS Institute Nazionale dei Tumori dan para koleganya meneliti 47.749 orang dewasa Italia, termasuk 15.171 pria dan 32.578 wanita yang mengi-si daftar pertanyaan diet.

Wanita-wanita yang mengonsumsi karbohidrat ter-banyak secara keseluruhan menghadapi risiko dua kali lebih besar terserang penyakit jantung dibanding mereka yang mengonsumsi paling sedikit. Bila karbohidrat itu di-pisahkan menjadi kategori indeks indeks glycemic tinggi dan rendah, perbeda-annya lebih menonjol.

Wanita yang mengonsumsi diet dengan glycemic tertinggi berisiko 2,24 kali lipat terserang penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi makanan dengan glycemic terendah. “Dengan begitu. besar-nya konsumsi karbohidrat dari makanan indeks glycemic tinggi, bukannya semua kuantitas karbohidrat yang dikonsumsi, tampaknya mempengaruhi risiko terserang penyakit jantung koro-ner,” ungkap peneliti tadi.

Studi itu juga menyimpulkan bahwa semua asup-an karbohidrat, indeks glycemic dan konsumsi glycemic tak dikaitkan dengan risiko penyakit jantung pada pria. Hal itu boleh jadi ka-rena lebih tingginya level triglyceride jadi faktor risiko lebih kuat munculnya penyakit jantung di antara wanita daripada di kalangan pria.

“Kami untuk sementara waktu berpendapat efek-efek negatif dari tingginya diet glycemic di antara para wanita dipengaruhi oleh perbedaan terkait kelamin dalam lipoprotein dan me-tabolisme glukosa,” papar periset, yang memperingat-kan studi-studi prospektif lebih lanjut perlu dilakukan untuk memverifikasi bahwa tidak ada kaitan antara tingginya kadar diet glycemic dan penyakit jantung pada pria. Studi itu dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine, sebuah publikasi kelolaan organisasi American Medical Association. (afp/bh)